Scene Report Sound For Palestine

Minggu, 01 Februari 2009



Fuih akhirnya sampai juga di Taman Ismail Marzuki. Setelah melewati perjalanan cukup menarik karena kami sempat kehujanan di Pondok Kopi. Berangkat Pukul 15.45 usai shalat ashar berjamaah, dari bekasi kami segera menuju ke Acara Sound For Palestine.

Sebuah acara yang di mobilisasi oleh pengamen jalanan. Sebelumnya sempat dua jam kami menunggu Fuad Ketapel Art dan Epic GunXrose di rumah Udenk, karena beberapa kendala mereka tidak bisa hadir on time seperti yang direncanakan managemen. Jadinya yang harusnya berangkat jam 14.30 jadi molor.

Setelah Sampai Di TIM, kami langsung bertemu Ustad Ades dari Majalah Sabili yang ingin meliput acara yang cukup jarang diadakan ini. Selama ini acara Palestina memang sering diadakan oleh komunitas komunitas dakwah, rohis dan nasyid. Kali ini alhamdulillah para pengamen jalananpun ikut merasakan kesedihan Palestina.

Pukul 17.10 WIB kami langsung mempersiapkan diri untuk tampil. Usai check sound kami langsung memulai penampilan dengan lagu DARI JAKARTA HINGGA JALUR GAZA lalu disusul dengan KONSPIRASI HAYKAL. Melalui singkat dari Thufail Al Ghifari kami coba menyampaikan fakta fakta lain tentang Palestina yang kami dapat melalui lembaga kajian anti zionis internasional KAZI.

TROM

Acara ini tergolong sederhana, namun tetap menarik. Panggung dikemas terlalu minimalis dengan tinggi 60 centimeter, ditambah beberapa bendera merah putih di sebelah kanan panggung lalu satu buah bendera Palestina disebelah kiri. Ada sebuah layar besar seperti layar tancap disamping kiri panggung tempat gambar film dokumentar zionisme diputar nonstop. Usai penampilan kami acara diteruskan dengan diskusi singkat, lalu break sholat maghrib.

Seusai sholat berjamaah acara dilanjutkan kembali, namun setelah beberapa band Hujan turun dan acara harus di break menunggu Hujan reda. beberapa panitia sibuk menutup sound system dan mixer dengan menggunakan kain terpal biru. The Roots Of Madinah meneduh di teras IKJ, kami memang sengaja menunda pulang untuk menunggu penampilan sahabat kami dari PUNK MUSLIM.

Usai hujan reda acara dilanjutkan kembali dan setelah beberapa band akhirnya Punk Muslim tampil menggebrak dengan dua buah lagu. Keyboardis Punk Muslim mengingatkan betapa pentingnya peran berjamaah untuk melawan kebiadaban Israel.

Namun seusai Punk Muslim, kami sempat kaget ternyata isu Palestina kali ini memang digalakan bersama sama atas dasar kemanusiaan, karena itulah ada beberapa grup yang membawakan lagu genjer - genjer yang menjadi Icon PKI, entah apakah memang mereka berpemikiran marxis atau hanya sensasi namun suasana saat itu memang menjadi agak berbeda. Walau kami tetap berhusnudzon setidaknya makhluk makhluk Marxis itu juga benci dengan zionis itu sendiri. Jadi teringat cerita ketika Rasulullah menyuruh Umar Bin Khatab menyarungkan pedangnya ketika ada seorang badui membuang najis di masjid.

Dari komunitas pengamen bogor mewarnai dengan lagu reggae sambil berteriak "gue benci perang! gue benci perang! gue benci perang!". Hawanya agak sensasional, gaya khas rastafara dan icon bob marley mendominasi. Kali ini suasananya memang campur baur ideologi. dari kanan hingga kiri semua berterika "ANTI ZIONIS ACTION!".

Lelaki lelaki berambut Gimbal hingga yang penuh tatopun berteriak menghujat Israel "Israel Asu!", "Anjing Israel!", Israel F**K Off!" dan sebagainya. Kasar memang bahasanya, tapi itulah bahasa hati yang lahir dari kemuakan penjelajah dunia jalananan ini, tidak seperti kondisi budaya di lingkungan rohis yang ya tahu sendirilah. Namun kami sendiri tersenyum melihat saat ini begitu banyak orang sepakat Zionis memang biang fasis yang sebenarnya.

Kami melihat dengan mata kepala kami sendiri, komunitas Marxis dan anak anak jalananpun menghujat Zionis. Harusnya kita yang muslim bisa lebih militan dari mereka!

Dan yang lebih asyik acara ini di tutup dengan penampilan pembacaan puisi yang sebelumnya Bang Edi dan kawan kawan seniman jalan IKJ menutup puncak acara dengan meremix lagu Karavan Senja dari Thufail Al Ghifari, lalu diikuti lagu lagu anti israel karangan sendiri. Teriakan Jihad dan Takbir langsung bergemuruh menyahut teriakan Allahu Akbar dari bang Edi dan kawan - kawan.

edi pengamen

Yang unik dari grup Bang Edi ini adalah mereka tidak menggunakan alat musik selain gitar akustik ditambah dengan tong air plastik, tong kaleng besar, panci panci rusak, potongan pagar besi, tabung gas elpiji, peruitan parkiran, simbal drum rusak dan dan logam logaman lainnya. Unik dan keren!

akhirnya acara berakhir jam 22.00WIB. Dana terkumpul dari recehan pengunjung (maklum tidak diwajibkan satu dollar, 50 perakpun diterima) adalah 1.200.000 dan infak dari penjualan kaset Punk Muslim 110.000 semua akan disumbangkan lewat KNRP atau lewat DOMPET DHUAFA.

Di acara ini juga kami kedatangan seorang sahabat yang datang dari jauh dari kota Palu Sulawesi yaitu akhi Faris, mohon maaf kami tidak bisa menjamu antum dengan baik. karena kondisi keramaian acara salam buat teman teman di kota Palu. Tetap Semangat ya bro!

Adalah sebuah pengalaman unik dan tak terlupakan bagi kami bisa mengambil bagian dari acara kecil dengan semangat yang sangat luar biasa ini...

0 komentar: