Aparat Spartaholic

Rabu, 25 Februari 2009


Kaget?

Kenapa harus kaget?

Itu yang pertama saya tanyakan ketika beberapa orang narasumber menjelaskan ikhwal kejadian menarik di sebuah TV swasta. Peristiwa menarik itu adalah liputan tentang aksi pukul memukul, menendang, dan berkelahi antara aparat TNI & Polri.

Sambil terus menyimak layar kaca yang sedikit berbintik akibat hujan besar tadi malam, saya tidak berhenti memelototkan mata pada acara itu. Sebenarnya saya juga sedikti surprise dengan gambar yang diperlihatkan dari kamera ponsel itu.

Makin terkencing-kencing lagi ketika ada adegan yang memperlihatkan seseorang yang menyatakan bahwa adegan tersebut merupakan sandiwara saja. Sandiwara? Please dech!!! Brutal dan beneran gitu masih dibilang sandiwara? Kok bisa ya hal kayak gitu dibilang lucu-lucuan & sandiwara sebagai perpisahan rekannya? Kalau mau lucu-lucuan slapstick ala Tukul & Basuki Srimulat, mukulnya tidak seperti itu. Kalau seperti yang diperlihatkan di adegan itu sih bisa-bisa mulut si Tukul makin jontor dech (Sori Om Tukul bukan maksud menghina).

Pukulan & tendangan seperti itu menurut saya sih tetap saja membuat badan sakit meski dibilang becanda. Logikanya kalaulah yang demikian dikatakan bersandiwara aka bercanda lantas yang benerannya seperti apa? Ckckck…. Jangan-jangan memang bener gosip kalau aparat di negeri ini banyak yang “diisi” oleh elmu-elmu kebal. Wong tendangan seperti itu saja dikatakan bercanda. Nah ntar kalau digilas tank baja dibilang sedang latihan lagi. Hahaha….

Bagi saya, terlepas dari kejadian diatas, sebenarnya tindakan kekerasan yang terjadi ini patut untuk dicermati. Apalagi kejadian ini bukanlah saat ini saja terjadi. Hanya kebetulan saja kemarin bersahil terliput media. Ibarat gunung es, kejadian-kejadian serupa sepertinya dari tahun ke tahun kerap terjadi namun tidak tahu mengapa sekarang ada yang mengungkapkan. Sehingga menyebabkan otak kotor saya mulai mengira-ngira tidak karuan dengan menuduh ada suatu konspirasi dibalik peliputan ini. Maklumlah namanya mau Pemilu. Biasanya kan harus ada yang heboh-heboh. Hehehe…

Sebenarnya kasus kekerasan-kekerasan seperti ini sudah beberapa kali diliput oleh media. Kejadian seperti pengeroyokan polisi & TNI terhadap warga di berbagai daerah yang menimbulkan korban jiwa, perang antara TNI & Brimob, penembakan oleh seorang Briptu terhadap atasannya, serta pelaporan seorang kadet terhadap kelakuan kadet seniornya di Semarang. Akan tetapi semuanya tidak dijadikan pelajaran sama sekali oleh pihak-pihak yang bersangkutan.

Walaupun memang dapat dihargai beberapa usaha institusi yang terkait akan usaha mereka mengurangi praktek kekerasan seperti ini terjadi. Polri berusaha merubah paradigma pendidikan mereka agar tidak cenderung militeristik. Begitu juga dengan Militer (saya ambil sampel Akmil) yang sudah sejak lama mengeluarkan kebijakan keras bagi para taruna yang melakukan kekerasan ini. Dan saya sempat melihat langsung aksi tanggap ini ketiak terjadi kekerasan dalam kesatrian. Para pelaku langsung dikeluarkan hari itu juga meskipun harus apel di tengah malam. Sayangnya yang seperti ini masih sedikit dan terkesan ditutup-tutupi. Karena fakta di lapangan, aksi-aksi kekerasan diantara mereka sendiri masih terjadi. Yang sangat riil dapat kita lihat dari tindakan aparat dalam beberapa acara kriminal seperti Sergap, Buser, Patroli,dll. Nampak banyak prosedur penanganan yang tidak sesuai aturan main.

Perilaku budaya seperti ini jelas bukan merupakan kredit yang baik buat aparat itu sendiri. Mereka adalah sosok yang menjadi cermin bagi masyarakat. Tindakan satu oknum saja dampaknya bakal mencoreng nama baik korps serta menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap mereka akan semakin menurun menilai negatif mereka. Wajar saja demikian. Sebab masyarakat tahunya kan mereka adalah orang-orang terpilih yang dididik dengan metode dan fasilitas unik untuk membentuk pribadi-pribadi calon pemimpin.

Ah tapi kan wajar mereka begitu. Namanya juga aparat. Mereka dididik untuk seperti itu. Lain kalau yang melakukan itu adalah masyrakat sipil. Lagian selama ini tidak pernah ada yang meninggal karena ketika pendidikan menjadi “aparat”. KATA SIAPA???

SALAH BESAR kalau menganggap penggunaan kekerasan fisik di kalangan aparat (tentara, polisi, dan sejenisnya) dengan dalih menjaga kedisiplinan & memperkuat mental. Pun demikian dengan berkata tidak adanya korban. Korban itu sudah banyak hanya hierarki disana yang meng-cover agar berita tersebut tidak sampai ke media. Tidak percaya? Ini saya berikan beberapa petikan tentang seorang perwira yang sekarang masih aktif menjadi aparat;

x men -> RE: TNI Military DISASTERS (10/23/2004 11:18:12 PM)
Kekerasan dalam kesatuan militer biasanya berkedok HIRARKI dan KEBANGGAAN!!!!! Itu adalah KONYOL!!!! Dalam pendidikan pasukan biasanya kita diajari ttg PDT dan Hukum militer. Tapi Pra pelaku dan pelanggar kedua hal yang "diagungkan" dalam militer tsb tak lain adalah orang2 yang mengajarkan hal itu sendiri. Terutama!!! Apa sih yang membedakan antara korps elit (pasukan khusus misalnya) dengan korps administrasi seperti saya?....NGGA ADA!!!!! saya pun pernah kena pukul senior saya!!!!!! tanpa alasan waktu pembayatan!!!!!! Repotnya di dalam tubuh TNI memang ada pelajaran HAM dan tetek bengek lainnya ttg kemanusiaan...tapi hal itu tidak diimbangi dengan prilaku perwira dan bintara juga tamtama senior yang notabene seperti "penguasa satuan". Dikit2 main pukul, tendang , tonjok....dicaci..dihina...dan terlebih para senior yang pengecut biasanya MENGEROYOK!!!!!!!!!! Mungkin kalau STPDN yang gempar waktu kasus penganiayaan orang2 pada heboh tapi talau Tentara mati dipukuli temannya sendiri orang2 bilang "Ah biasa aja"....... Tradisi kekerasan jangan diteruskan!!!!!! STOP!!!!!!
Disiplin bukanlah kekerasan...dan kekerasan bukanlah cara unutk menanamkan disiplin yang baik bagi prajurit. Ujung2nya ya balas dendam dan "melahirkan" sekelompok tentara yang bengis.


Bayangkan saja seorang aparat sendiri mengatakan hal yang seperti ini. Lantas apa alasan pembenar tindak kekerasan fisik yang dilakukan dengan dalih pembinaan mental dan kedisiplinan?

Menurut saya seandainya kekerasan dijadikan alat bagi pembinaan mental, kenapa tidak sekalian saja melakukan tindakan yang lebih dahsyat dari hanya sekedar pukul memukul? Misalnya dengan kekerasan seksual. Saya rasa trauma kekerasan seksual dampaknya lebih kuat dan lama terhadap mental dibandingkan dengan kekerasan fisik. Bentuknya bisa dengan disodomi lantas digilir oleh pelatih. Setelah itu kemudian dimasukan ke “X” batang meriam atau tank. Saya yakin efek trauma pembinaan tersebut bakal membekas dan lama. Membekas karena ada luka jahitan di “X”nya (batang tank baja boooo). Lama karena ya namanya juga disodomi terus digilir. Bagi mereka yang orientasi seksnya masih normal tentu hal ini akan terus teringat dalam benak mereka. hehehe …

Intinya, kalau benar yang dikatakan bahwa dengan jalan kekerasan akan menumbuhkan kekuatan mental, seharusnya melakukan kekerasan itu jangan tanggung-tanggung. LAkukan kekerasan yang paling keji & kejam sekalian. Agar terbentuk mental yang benar-benar kuat. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah yakin dengan penggunaan kekerasan dapat melahirkan kader-kader yang hebat atau melahirkan efek yang diharapkan? Saya rasa tidak demikian. Muhammad tidak menggunakan kekerasan dalam membentuk armada perangnya. Tapi peperangan 313 personilnya menjadikan mereka & perang tersebut dicatat dibanyak buku sebagai prajurit dan perang terhebat di dunia. Pun demikian dengan Muhammad Al Fatih penakluk Konstantinopel. Dia tidak mendidik prajuritnya dengan cara kekerasan tapi hanya dengan menjaga shalat malam mereka. Mereka yang bolong shalat malamnya tidaklah layak mengikuti perang tersebut. Begitu pula dengan prajurit-prajurit Taliban & mujahidin saat ini. Mereka tidak diajarkan kekerasan (videonya dapat dilihat dimana) tapi mereka menjadi tentara yang dapat mengusir negara adidaya. Belum lagi orang-orang seperti Ghandi, Sartre, Taqiyuddin An Nabhani, Tolstoi, Einstein, Muthhari. Apakah mereka menjadi mahsyur akibat dari tendangan???

Menurut saya, seorang akan menjadi sesuatu yang dahsyat apabila dia dibentuk dari kelembutan. Jika ia dibentuk ala disiplin Sparta maka ia akan menjadi tangguh dalam keberingasan. Lihat Caligula, Polpot atau Adolf Hitler!

Pendidikan ala Sparta yang penuh kekerasan mungkin ada sisi positifnya. Tapi bukan berarti sisi negatifnya harus dimaafkan. Seandainya sisi positif ini dijadikan alasan bagi para pelaku (oknum aparat & pendukungnya) untuk menjadi dalih pembenar maka pembantain oleh Serbia terhadap rakyat Bosnia, pembumihangusan Irak oleh Bush Jr., penganiyaan militer USA di penjara Abu Ghraib, pengepungan Gaza oleh Israel kemarin hingga pembunuh kaum homo oleh Ryan si Jagal Jombang pun harus dimaafkan dong? Bukankah tindakan mereka baik untuk mengurangi kepadatan dunia? Aksi Ryan malah harus didukung karena mengurangi kemaksiatan para pelaku penyimpangan orientasi seksual.

Sudah saatnya tradisi-tradisi “sok jantan” (plus senioritas) yang selama ini masih dipraktekkan mulai dihilangkan. Sebab berawal dari ini semualah kekerasan yang berbuntut penganiayaan itu banyak terjadi. Tidak perlu sungkan untuk mengakui. Dan tidak perlu takut untuk memulai berubah. Jangan belum apa-apa sudah mengatakan ini sebuah acara sandiwara perpisahan. Justru dengan begitu sudah tampak keenganan untuk berubah. Ingat, penindasan sekecil apapun ia merupakan awal bagi penindasan yang lebih besar.

So, akankah pendidikan dengan kekerasan itu akan terus terjadi di tubuh aparat? Saya hanya berharap aparat akan meninggalkan semua itu. Sebab hal-hal seperti itu sejatinya hanya berdampak buruk bukan malah sebaiknya.

Akhirnya, sambil kemudian mematikan TV, saya kembali teringat akan ucapan seorang Nietzsche, filosof Jerman, bahwa keberhasilan pendidikan itu terletak dari kekuatan untuk mentransfer pengetahuan dengan kasih sayang secara terus-menerus. Bukan dengan kekerasan!

Direct Action

Senin, 23 Februari 2009


Di bawah ini adalah merupakan sedikit perbincangan mengenai direct action. Tulisan ini diawali dari sebuah pertanyaan yang sebenarnya merupakan statement. Seiring waktu tulisan berbentuk pertanyaan dan statement ini akan terus dikembangkan.

“Ah, mau Robin Hood atau Onto Hood, mencuri tetap saja mencuri. Jangan sok sokan make term-term sok-sokan gaya gitu deh.”

Sinis sekali? Itu bukan pertanyaan ya? Itu statement yang butuh tanggapan. Seharusnya kamu tidak memarahi korban (orang yang dicuri haknya). Kamu seharusnya menyalahkan orang yang merampas hak orang di awal. Lagipula, kami tidak mengetahui kesamaan antara Robin Hood dengan direct action yang kami maksudkan. Kalau kedepannya pengembangan direct action kearah sana (kegiatan Robin Hood), kami tak tahu. Tapi (perkembangan) itu kan baru kemungkinan. Untuk sementara ini direct action dalam kaitannya pengembalian hak adalah upaya pencurian dengan materi atau tindakan yang setimpal. Pencurian dalam tanda kutip tentunya. Dan ini pun masih memerlukan break down lagi, karna pasti akan ada pertanyaan teknis, seperti “kalau aku disodomi apakah direct action sebagai upaya menuntut pengembalian hak adalah menyodom orang yang pernah menyodomku?” Tentu tidak seperti itu. dalam Islam yang kami percaya, hukum memperkosa, menyodom adalah dibunuh. Maka, jika kamu memiliki kesempatan untuk membunuh orang itu, ya bunuh saja. Kalau kamu tidak berani membunuh ya sabet saja pinggangnya, atau tusuk di tulang iganya! Kalau kamu tidak berani menusuk, beraninya memukul pakai kunci inggris dari belakang, pukul saja! kalau kamu tidak berani melakukannya. Yah, minta orang lain untuk melakukan itu. kalau kamu tidak bisa juga menggunakan orang lain, apa kamu harus sabar saja? ini yang salah kaprah. Setahu kami sabar menurut Ali bin Abi Thalib adalah menahan amarah ketika seseorang benar-benar mampu menimpakan ‘bala’, kalau kamu benar-benar berkuasa melakukan hal yang lebih dari setimpal. Artinya kalau kamu tidak bisa melakukan sesuatu maka itu bukan bersabar namanya. Tapi putus asa yang diselimuti justifikasi kesabaran.
“Intinya apa?”

Intinya, salah satu konsep direct action adalah upaya mengembalikan hak kamu yang dirampas, dan ini bisa diluaskan kemana-mana tidak hanya masalah disodom atau diperkosa saja. By the way, emang kamu pernah disodom?

“Jangan gitu ah. Saya tidak mau membuka masa lalu saya.”

Oh, jadi memang benar kamu pernah di Sodom?

“Sudahlah! Anggap itu sebagai perumpamaan. Kita lanjut ke focus tanya jawab yang utama ok?”

Silahkan.

“Jadi tidak cuma problem selangkangan?”

Lha, ngomong menyodom dan disodom nggak boleh. Lha ini ngomong selangkangan? Ya, ya, tapi pertanyaanmu, kami tangkap. Kami cukup pintar untuk memahami. Tentu saja. Ide direct action ini bukan ideologi selangkangan seperti yang diperjuangkan Hudan Hidayat atau Jenar Maesa cs. Ide ini adalah ide yang bisa di terapkan di lingkungan manapun. Misalnya dalam lingkup pekerjaan: kalau kamu merupakan pekerja kemudian gaji kamu tidak dibayar padahal kamu tahu perusahannmu memiliki kemampuan untuk membayarmu, maka kamu bisa mengambil property perusahaan yang harganya setimpal dengan gaji kamu. Itu baru satu contoh. Lainnya, jika kamu tinggal di dekat jalan raya. Dan pada hari minggu anak-anak gaul slalom tes liar di jalan raya tempat kamu tinggal padahal kamu memerlukan ketenangan istirahat, maka bilang saja supaya mereka tidak membuat onar. Kalau ternyata mereka masih mengganggu tidurmu dengan raungan knalpot sialan itu, lempar saja mobil mereka dengan batu! Direct action ini bisa dilakukan dimana saja: dalam lingkup sekolahan, kuliah, menjadi pegawai dalam sebuah perusahaan bahkan jika kau merupakan gelandangan.

Bagaimana mungkin gelandangan bisa maen internetan? Kalau itu pertanyaanmu Well kami tidak mendoakan, siapa tahu kamu yang mampu ini menjadi gelandangan. Tidak ada yang tahu kan? Artinya kalau diantara kita ada yang jadi gelandangan, kita masih bisa menerapkan direct action.

“Ok-oke. Sy mau dengan realita yang langsung kita hadapi nih. Bagaimana dengan direct action yang harus dilakukan dalam permasalahan Palestina dan Zionis Israel?”


Boikot produk jelas harus dilakukan. Jika kita tidak bisa menyumbangkan darah, memberi donasi uang, maka donasikanlah keinginanmu dengan memboikot produk yang mengukuhkan kedudukan zionis Israel.
Perbanyaklah kampanye boikot dan membajak software yang kontribusinya pada Israel sudah jelas. Lakukanlah direct action yang bisa kamu lakukan. Apa saja! Sekecil apapun pasti berguna bila dilakukan konsisten oleh kita! Dan ingat, sekecil apapun uang yang kita belanjakan akan menjadi kulminasi donasi yang bisa digunakan untuk membantai saudara-saudara kita di sana. Mulailah malu menghisap produk Philip Moris. Mulailah malu menenggak coca cola, mulailah merasa berdosa secara moral ketika kita mengigit paha ayam mc Donald. Mulailah!

“Oke-oke. Kembali lagi nih. Apa direct action itu hanya pengembalian hak?”


“Seperti yang kami bilang sebelumnya, pengembalian hak hanya salah satu direct action. Direct action juga merupakan strategi taktis untuk mengacaukan sebuah keyakinan. Dalam hal ini Ibrahim pernah mengacaukan keyakinan bapaknya dengan mengkapak berhala di altar pemujaan. Hal ini bisa kita korelasikan dengan lingkup pemilu misalnya, kamu bisa mengacaukan pemilu dengan bermodal uang yang setiap hari kamu pegang. Setiap uang yang nantinya dibelanjakan bisa kamu tulis, misalnya “Pemilu Waduk!” atau Pemilu = kencing kuda.” Atau lebih baik mabok dari pada memilih!” Nah, kata yang terakhir memang tidak kami sarankan, tapi kami tidak tahu tulisan ini bakal dibaca kaum pemabuk atau tidak. Atau kalau kamu masih belum mau berurusan dengan aparat negara dalam masalah pemilu, kamu bisa menuliskan ajakan, “ayo berlibur pada tanggal (tanggal dan bulan pemilu)” ayo papadangan, ayo arisan, ayo rujakan atau ziarah kubur! Kan bisa. Pokoknya gimana kreatifnya kamu saja.

“Apa cuma gitu aja?”
Oke. Kalau kamu belum puas, siapkan snowman. Tentu bukan manusia salju melainkan spidol. Kalau kamu muak, siapkan pula tinta yang banyak untuk mengokang spidol mu dengan tinta spidol yang baru kalau habis ditengah jalan. Untuk apa? Tentu untuk mengacaukan kesakralan pemilu.
Sejak dulu kita diberikan pemahaman bahwa pemilu adalah ajang perubahan. Melalui pemilulah kita akan diselamatkan lalu caleg-caleg mulai bersolek, yang wajahnya bopeng dimakeup atau di buat halus dalam photo menggunakan corel draw atau photo shop.
Sejak dahulu kita diberi kecap. Sekarang giliran kamu membalas dendam dengan menspidoli wajah calon peserta pemilu.

“Bukankah orang yang dulu beda dengan orang yang mencalonkan sekarang?”

Beda memang, tapi partai nya sama saja. Caleg adalah robotnya partai apalagi jika kamu tahu bahwa partai tersebut terang-terangan sudah kita ketahui track recordnya. Kumisi saja poster si calegnya. Yang sudah punya kumis kasih tahi lalat, yang lagi mangap giginya hitamin aja, rambutnya dibuat kuncir atau macam Bezita dan Mohawk kaktus, atau dikasih rokok, apa saja silahkan dibuat kreatif, asal jangan caleg yang mangap kemudian kamu kasih gambar alat kelamin laki-laki. Itu parah namanya! Pada intinya kamu tentu sudah memahami apa yang kami tulis ini. Dan bukan hanya sekedar paham saja, sebab dalam sejarah untuk mengembangkan sebuat sivilisasi maka pemahaman harus disertakan dengan aksi.
Cobalah beraksi. Jangan jalan kaki. Bawa motor. Alasannya tentu sudah bisa kamu terka. Kalau jalan kaki kemungkinan kamu kepergok dan digebuki oleh pendukung sebuah partai akan lebih besar. Jangan pula membawa mobil karena mobil gampang dilempari. Sayang mobilmu. Apalagi jika itu mobil bapakmu. Naikilah motor. Mesin jangan dimatikan saat kamu beraksi. Kalau kamu dipergoki kamu tinggal loncat ke jok dan teman yang menemani aksi malammu itu tinggal langsung menekan gas.
Cobalah. Aksi yang kamu lakukan nantinya pasti mengasyikan. Bukan hanya dalam tataran niat saja keasyikannya tetapi manakala adrenalin kamu terpacu ketika menspidoli macam-macam poster … Dan ketika keesokan harinya kamu liat kembali hasil karya kamu, maka dijamin kamu bakal ketagihan.
Vandalisme adalah candu. Dan kreativitas yang kamu buat entah malam kapan sejak tulisan ini dibuat akan membuatmu bangga.

“Yoi! Udahnya bisa kita bilang-bilang ke temen-temen supaya kita jadi terkenal!”

“Kami pikir mending diem-diem aja. Bukan! Bukan karena takut ditangkap. Tapi lebih dikarenakan supaya kamu tidak besar kepala. Kalau sudah besar kepala siapa yang bakal menjamin kamu dapat pahala?

“Lagi dong. Beri contoh direct action dalam masalah pemilu? Please…”

Hm bagaimana ya, begini saja. Kalau kamu merasa pagar rumahmu, rumah orang tua menjadi tidak artistic, tidak bersih, caur, gara-gara pamphlet pemilu, so kamu bisa membalas apa yang dilakukan panitia sukses partai-partai itu.
Cari di internet, siapa yang menjadi panitia sukses kampanye tahun ini (di kotamu). Lalu malam harinya kamu bisa balas menempeli pagar mereka dengan pamplet atau potokopian gambar muka monyet, tokek atau bahkan muka kamu sendiri. Sip kan.

Well oke-oke. Sy mulai serius nih. Kalian kan, sepertinya benar-benar tidak mau mengikuti pemilu? Bukankah menulis hal seprovokatif ini, mempropagandakannya, mengajak orang lain untuk tidak ikut pemilu akan menimbulkan tuduhan subversi? Kenapa tidak mempropagandakan dengan kalimat-kalimat bias. Dizaman dulu Abu Bakar pun pernah ditanya oleh musuhnya ketika hendak hijrah. “Siapa dia?” orang Mekah menunjuk Rasulullah. Dan Abu Bakar menjawab penunjuk jalan. Dalam pandangan si orang Mekah, penunjuk jalan berarti guide perjalanan. Padahal maksud Abu Bakar --pada sisi lain--- lebih dari itu. Intinya, bukankah kalian bisa mencari kata-kata yang bias, supaya tidak terkena delik? Atau kalian menganggap tindakan kalian ini sebagai sebuah bentuk heroisme yang berarti memisahkan orang yang tak melakukannya sebagai jerk atau pathetic muslim?”

Begini, segala sesuatu yang kita lakukan adalah pilihan dari beberapa atau banyak hal yang sampai kehadapan kita. Cara kami adalah pilihan diantara banyak pilihan yang lain. Kami tidak memiliki hak untuk mengatakan sahabat-sahabat kami yang memiliki sikap politik yang sama meski teknis penyuaraanya berbeda sebagai looser atau pecundang. Tidak. Hal itu bisa dilihat dari kisah bagaimana Abu Dzar mengumandangkan keislamannya, kemudian digebuk beramai-ramai padahal sahabat lainnya lebih memilih untuk diam. Ada banyak kisah lain, seperti para sahabat mengaku berkiblat di hadapan Lata-Uzza saat disiksa, sementara beberapa sahabat lainnya memilih untuk melafaskan dan terbunuh karenanya.

Kami tidak akan memprovokasi orang untuk melakukan tindakan yang sama dan mengucilkan kawan-kawan kami. Kami berusaha agar kami tidak terpecah. Lagi pula kalau sok-sokan berani bermain dengan subversi, siapa yang bisa mendeteksi keberadaan kami? Kami kan tidak menggunakan nama asli? Kalaupun kau berkata bahwa bisa saja dilakukan penelusuran via dunia maya, ya silahkan saja tidak apa-apa. Hidup penuh resiko kan? (bersambung)

Tidak Ada Tafsir Mimpi Buat Saya

Kamis, 19 Februari 2009


Tadi malam saya bermimpi. Tidak seperti biasanya. Mimpi kali ini memang sedikit unik dan jarang saya mimpikan dalam beberapa tahun terakhir ini. Dulu sih saya sering bermimpi tentang perang. Tepatnya beberapa tahun sebelum saya resmi bergabung dalam dunia yang kata orang identik dengan perang. Namun itu dulu, setelah masa-masa saya resign dari sana, saya jarang sekali mimpi tentang perang. Hingga tadi malam saya akhirnya bermimpi tentang peperangan lagi.

Mimpinya sih tidak terlalu ruar binasa. Sekedar mimpi pada umumnya. Namun cukup membuat saya terpana dan berpikiran suatu saat nanti mimpi ini akan menjadi sebuah buku atau difilmkan. Tidak jauh berbeda dengan Ayat-Ayat Cita dan Perempuan Berkalung Sorban yang heboh beberap waktu kemarin. Atau bahkan melegenda seperti kisahnya Romeo & Juliet hingga Gone With The Wind yang fenomenal itu. Hehehe…..
Ceritanya malam tadi saya bermimpi berkunjung ke sebuah daerah. Daerahnya samar-samar. Sepertinya sedang dalam kondisi peperangan. Saya langkahkan kaki menuju sebuah rumah kecil yang ternyata rumah saya sendiri. Singkat cerita saya bertemu dengan keluarga dan adik laki-laki kecil saya. Dia masih berumur 10 tahunan. Tak lama setelah itu saya menceritakan kehidupan dalam peperangan dan berpesan pada dia agar mempersiapkan diri untuk berperang. Tak lupa saya bekali dirinya beberapa pucuk Ak-47 lengkap dengan magajin dan seragam perangnya. Namun dia tidak terlalu antusias. Maklumlah bocah ingusan. Masih 10 tahun.

Damn! Saya lupa lagi kelanjutan mimpi saya! Sebentar saya ingat-ingat lagi………

Sialan! Ternyata benar penelitian yang mengatakan kita akan melupakan 50% mimpi kita hanya dalam waktu 5 menit setelah terbangun. Nyatanya saya sekarang lupa-lupa ingat dengan mimpi saya tadi malam. Bahkan kata penelitian itu tadi, 10 menit kemudian 90% “jalan cerita” mimpi kita akan terlupakan sama sekali. Seakrang sudah sekitar 12 jam lalu saya bermimpi. Gubrags!!!

Pantas saja Kubla Khan (sebuah puisi Samuel T. Coleridge yang menjadi salah satu puisi paling terkenal di Inggris) menjadi puisi yang tidak pernah rampung gara-gara Sam lupa akan mimpi indahnya semalam. Padahal dia sudah menulis 54 bait sebelum seorang tamu menjambangi rumahnya sehingga ketika tamunya pulang dia tidak bisa mengingat lagi mimpinya. Tapi meskipun begitu saya tidak akan patah arang . Saya akan coba mengingat mimpi saya tadi malam. Saya tidak boleh kalah oleh Robert L. Stevenson dan Mary Shelley’s Frankenstein yang berhasil mengingat mimpi mereka sehingga lahirlah buku terkenal Doctor Jeckyll and Mr. Hyde dan Frankenstein.


Setelah 1 jam berlalu……

Ternyata mengingat-ingat mimpi ini adalah pekerjaan yang paling sulit. Sampai sekarang saya tidak ingat secara utuh mimpi saya tadi malam. Saya menjadi pesimis mimpi ini kelak dapat menjadi sebuah buku atau bahkan film. Seingat saya, setelah menceritakan kehidupan dalam peperangan, kami (saya & adik saya) serta beberapa orang temannya kemudian pergi meninggalkan rumah. Daerah tempat kami tinggal dibom serta digempur pasukan infanteri. Suasana begitu mencekam. Semua terpisah dari induk semangnya. Hanya kami bersembilan yang masih dapat bersatu. Saya sendiri harus melindungi adik saya dan temannya dari serangan musuh.Sialnya musuh yang ada bukan hanya musuh dari luar saja tapi sekaligus musuh dari dalam yaitu ketakutan serta adanya orang dari faksi-faksi pejuang yang malah mencari keuntungan atas perang ini.

Walhasil akibat adanya musuh dari dalam ini, saya akhirnya tewas terbunuh oleh tikaman bayonet salah seorang dari faksi pejuang tadi. Ditengah kebingungan atas tewasnya saya, adik akhirnya membangkitan semangat ke 7 temannya untuk mengangkat senjata dan pergi dari daerah tersebut (saya lupa detailnya tapi sungguh menakjubkan). Dia keluarkan senjata dan seragam yang telah saya berikan padanya. Tanpa menunggu aba-aba, ketujuh temannya telah siap memegang Ak-47 di tangan. Walau sepucuk Ak-47 tampak lebih besar daripada badan mereka, mereka tetap kokoh memegangnya.

Beberapa operasi paramiliter berhasil mereka lakukan. Dari melawan faksi-faksi pejuang yang selama ini menindas mereka hingga sebuah misi ambush yang detailnya saya lupa. Kalau tidak salah peperangan di sebuah lorong sempit yang dijepit oleh bangunan-bangunan tinggi. Adik saya berhasil membuat tak berdaya pasukan musuh. Mereka berhasil melumpuhkan banyak perwira bahkan membunuh seorang jenderal. Kesuksesan ini membuat kelompok adik saya disegani oleh beberapa faksi-faksi pejuang. Namun tidak ada satu faksi pun yang tahu siapa dan seperti apa kelompok ini. Mereka memang memilih menghindar dari publisitas sebab dengan tetep dianggap bocah maka operasi-operasi mereka dapat berlanjut tanpa ada yang menduga.

Hingga akhirnya terjadi pertempuran hebat di sebuah bagunan besar yang membuat adik saya dan beberapa temannya gugur. Kematian mereka dipicu ketika adik meledakkan dirinya setelah dikepung oleh puluhan tentara & tank. Ledakan bomnya sangatlah besar. Adik telah menyiapkan bom di badannya dan akan meledakannya manakala dia tertangkap. Bom tersebut meluluhlantakan bangunan itu hingga akhirnya sebuah ruang besar di dalam tanah terbuka. Nampak ribuan anak kecil ada didalamnya. Mereka bersorak lantas berhamburan ke luar menyoraki teman adik saya yang selamat dalam pertempuran itu. Tak lama kemudian, semua mencari jasad adik saya. Sayang tak ada yang bisa ditemukan. Kepala adik pun sudah tidak berbentuk layaknya orang yang melakukan bom syahid. Hanya sebuah dompet yang tertinggal. Sebuah dompet yang diyakini karena ada sebuah tulisan berisi (Saya sangat kenal kata-kata ini);

Seorang pencari kebenaran tidak akan dikalahkan oleh ribuan orang yang menekan trigger senapan.
Seorang pencari kebenaran akan ditakuti oleh seribu orang 10.000 orang, bahkan sejuta orang berpangkat jenderal.
Seorang pencari kebenaran, berani tegap diatas todongan
karena seorang pencari kebenaran di pinjamkan turbin semesta untuk perciki kesuraman dengan penerang yang memilah antara kejahatan dan kebaikan.
Manakala sumber keangkaramurkaan tampak, Manusia, pencari kebenaran bergerak.
Mereka membawa senapan pemikiran untuk ditembakkan. Jumlahnya? bukan lagi ribuan atau jutaan melainkan MILYARAN !


Ketika bait-bait kata tersebut dibacakan di depan ribuan anak yang terbebaskan tadi, seketika itu pula mereka mengokang senjata yang berhasil mereka rampas. Sambil kemudian berteriak; Ya! kamilah pencari kebenaran itu! Kami mengikuti akan mengikuti jejakmu! Allahu Akbar!

Merinding kuduk ini mendengar ribuan anak kecil memekikan tabkir dan suara kokangan senjata yang berbunyi. Klik… klikkk…

*****

Saya tidak tahu apa arti & tafsir mimpi ini. Saya termasuk orang yang tidak percaya simbolisasi dari mimpi. Mekipun jujur saya mempunyai beberapa buah mimpi yang sampai sekarang selalu saya ingat dan begitu berbekas. Malah saya ingin tahu arti dari mimpi tersebut.

Beberapa dari mimpi itu adalah mimpi ketika saya dapat terbang dengan sebuah sapu lidi. Rasanya seperti terbang sungguhan namun sayang tidak dapat dikendalikan. Walhasil meskipun senang dapat terbang tapi horror yang ada. Mimpi yang kedua adalah mimpi (tidak tahu mimpi atau bukan) seorang berbicara dalam bahasa Arab dengan bersemangat, lirih dan menyentuh hati. Wujudnya tidak terlihat. Hanya terdengar suaranya saja. Dan saya saat itu sadar sedang ada di dalam kamar. Meskipun tidak mengeti apa yang dia ucapkan. Air mata saya menitik dengan derasnya. Dahsyatnya lagi, saya merasakan angin berhembus keras ke dalam telinga dan badan saya seakan terangkat 30 cm dari ranjang. Sedangkan yang ketiga adalah mimpi tentang seseorang sahabat yang tidak pernah sekali pun terimpikan dirinya dalam mimpi-mimpi saya (walaupun saya ingin memimpikannya setiap hari. Hahaha...). Dalam mimpi itu, dia menangis meminta tolong diselamatkan dari suaminya yang jahat. Saya ditunjukan arah rumahnya. Dari perempatan ke perempatan. Dari taman ke taman hingga ke alamat rumah bernomor 29 di sebuah kompleks lux. Mimpi ini terjadi berturut-turut dalam 3 hari. Hingga hari ke-4 saya meminta seorang kawan untuk menelepon rumah orang tuanya. Bukannya saya tidak mau menelpon tapi saya tak mau dituduh penguntit seperti Adam Sandler di There Something About Mary (hehehe…). Namun tidak saya tindaklanjuti meskipun ternyata alamat rumah dia yang baru persis seperti yang ada di mimpi saya.

Itu beberapa mimpi yang sampai sekarang masih berkesan di hati saya. Namun tetap buat saya mimpi adalah ibarat bunga-bunga tidur. Kebanyakan adalah sebuah dejavu. Akan tetapi bukan berarti saya menafikan kemungkinan ada arti & tafsir tentang mimpi. Saya membenarkan bahwa mimpi dapat memiliki arti & ditafsirkan. Dengan catatan, ketika mimpi itu terjadi pada orang-orang yang sangat tinggi keimanan serta kedekatannya dengan Allah. Orang-orang sekelas Rasulullah saw, Imam Ibnu Sirin, Al-Imam Ibnu Syahin dengan Al-Isyarat Fi Ilmi al-'Ibarat atau paling rendah seperti Asy Syahid (insyallah) Ali Ghufron dari Trio Bom Bali –buku tafsir mimpinya “Mimpi Suci Dibalik Jeruji Besi” saat ini sudah dapat dibeli- adalah orang yang pantas ketika mereka berbicara tentang tafsir mimpi-mimpinya.

Sedangkan bagi saya, mimpi sekedar pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra-indra lain dalam tidur. Paling banter hanya sekedar rapid eye movement/REM sleep. Tak lebih dari itu. Ini bukan berarti saya tidak mau menjadi orang yang sangat dekat dengan pencipta-Nya. Namun demikianlah saya. Saya harus jujur dengan kapasitas saya saat ini.

Kalaulah begitu, lantas bagaimana dengan mimpinya Aflatun, Aristu, Cicero, Shakespeare, Goethe, Napoleon serta beberapa paranormal yang setiap awal tahun selalu berkoar tentang kejadian yang akan terjadi sepanjang tahun? Bagi saya mimpi-mimpi mereka tak lebih dari peristiwa-peristiwa yang pernah mereka alami, sesutau karena sakit, sesuatu yang mereka inginkan, dan sesuatu yang terjadi karena setan. Bagaimana tidak saya bilang karena setan kalau kemudian solusi yang mereka tawarkan ketika terjadi mimpi buruk adalah dengan mengambil sapu lidi lalu dipatahkan dengan tangan menjadi 7 batang (kira-kira 3 cm) dan potongan tadi dimasukan ke dalam kertas bersama gram kemudian dikubur di dalam tanah. Coba kalau begini namanya apa?

Terakhir, meskipun saya yakin ketiga hal diatas; ada sebagian orang yang dapat menafsirkan mimpi (orang-orang yang sangat dekat dengan Allah), bagi saya mimpi sekedar pengalaman bawah sadar dan mimi akibat setan, sebenarnya ada mimpi-mimpi yang dapat diartikan oleh saya sendiri. Sifatnya pasti. Contoh; ketika saya bermimpi terus menerus minum, biasanya setelah terbangun saya lantas kehausan ingin minum. Atau ketika mimpi ingin pergi ke toilet/kencing berulang-ulang, biasanya kalau mengompol di kasur setelah terbagun lantas lari menuju toilet. Dan yang terakhir ketika saya mimpi “basah”, nampaknya tidak usah dibahas lebih jauh mimpi ini karena efeknya bisa membuat “basah”. Hahaha…

So, bagi saya saat ini tafsir mimpi tidaklah ada kecuali 2 hal diatas beserta yang basah-basahan tadi. hahaha...

Ponari; Di Pusaran Absurditas Zaman

Minggu, 15 Februari 2009


Dalam mimpinya, ibu Ponari, Mukaromah, bertemu dengan seorang ulama berjubah putih. Ulama tersebut mengatakan bahwa anaknya, Ponari, akan menjadi anak yang sakti. Dia bisa mengobati orang sakit serta menyenangkan banyak orang. Awalnya Mukaromah tidak percaya dengan mimpi ini. Namun setelah beberapa waktu lalu ketika rumahnya digedor hampir lebih kurang ratusan ribu orang, mau tidak mau ia mulai mempercayai mimpinya itu.

***

Nama anak Mukaromah itu adalah Muhammad Ponari. Awalnya saya tidak tertarik sedikit pun dengan nama ini. Kalau namanya Mpok Nori ya baru saya ngeh. Ya separah-parahnya baru ngeh kalau namanya Ponaryo Astaman. Maklum doski kan kapten tim nasional. Hehehe…. Baru setelah 4-5 hari hebohnya berita Ponari di televisi, saya mulai ngeh dengan begundal cilik yang satu ini. Ternyata Ponari adalah seorang bocah kelas 3 SD berumur 10 tahun dari Desa Balongsari, Megaluh, Jombang (Damn pikir saya! Jombang??? Again!) Ia tak ubahnya seperti anak kecil biasa. Hobinya bermain dengan ingus di hidungnya. Namun dibalik kepolosannya, dia memiliki daya magnet yang luar binasa. Bayangkan saja, lebih dari puluhan ribu orang berkumpul demi tuah dari dirinya. Beberapa koran di Jatim -selama 3 minggu- memberitakan bahwa antrian yang mengunjungi rumah orangtua Ponari setiap harinya sampai lebih dari 3 Km. Ditaksir ada sekitar 30.000 orang/hari dimana tiap harinya berhasil mengantongi sekitar 50 juta rupiah. Berdasarkan perkiraan juga, dari semua itu, tak kurang 11 ribu orang telah berhasil meminum air yang telah dicelupi batunya Ponari. Empat orang diluar itu menghembuskan nafas terakhir sebelum mereka mendapatkan air saktinya Ponari. Innalilahi wa inna illaihi rajiun

Bagi saya angka-angka diatas jelas bukanlah angka hasil utak-atik rumus togel. Ini angka riil yang tentu saja secara statistik pengaruh sangatlah besar terhadap banyak hal. Kalau saja dibandingkan ke dalam sebuah acara reality show, jelas drama bertajuk Ponari ini merupakan rating yang sangat tinggi. Mengalahkan Indonesia Idol atau Dunia Lain yang dulu sempat berkibar di dunia nyata dan gaib.

Yang menarik lagi buat saya selain angka-angka diatas adalah aroma klenik magis yang mengiringi kisah ini dari awal hingga tulisan ini berhasil diketik. Konon katanya Ponari selama ini dibantu oleh sepasang makhluk gaib bernama; Rono & Rani. Kedua makhluk abal-abal ini mulai membisiki Ponari setelah dia kejatuhan batu coklat kemerahan di kepalanya ketika petir & hujan deras yang menguyur desanya awal Januari lalu. Luar biasanya, batu tersebut bagaikan batuyang memiliki mantra ajaib. Konon batu itu bisa menyembuhkan orang-orang dari penyakit yang dideritanya. Si lumpuh total bisa berjalan kembali, si bengek bisa bernafas lega lagi. Bener atau tidak saya juga belum melihat sendiri. Namun kehebohan itu tidak hanya sampai disana. Bocah sakti van Jombang ini berencana pergi ke lautan lumpur Lapindo di Sidoarjo untuk menghentikan semburan lumpur disana. Karena menurut 2 teman abal-abalnya, batu itu dapat menghentikan semburan lumpur sekaligus menyelamatkan makam salah satu keluarga Ponari yang ada disana. Wow… heroik bo!

Saya yakin kalau memang itu berhasil, Ponari bakal menjadi ikon Jombang -setelah kota ini tercoreng mukanya atas kasus si Jagal Ryan-.dan Sidoarjo. Sosoknya akan menjadi idola bahkan dianggap pahlawan dari masa ke masa. Seperti halnya Batistuta yang patung dirinya berdiri tegak di kota Florence, Itali. Hehehe…..

Fenomena Ponari ini sebenarnya membuat saya bertanya-tanya. Ada apa dengan semua ini? Kenapa akhirnya ini bisa terjadi hingga menyebabkan timbul banyak pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat? Saya sendiri sebenarnya tidak ingin terjebak dalam dikotomi ini. Karena selama ini apa-apa yang terkesan ndeso, katro, tradisional selalu diidentikan dengan hal-hal salah & ketinggalan jaman. Sebaliknya yang modern selalu dalam posisi yang benar. Padahal bagi saya sesuatu dapat dikatakan benar dan layak digunakan adalah ketika hal tersebut sesuai nalar, realistis, terbukti, dan sesuai dengan panduan.

So, di satu sisi saya sependapat dengan apa yang dikatakan Prof. Dr. dr. Hariyadi Soeprapto , salah seorang “ahli”, bahwa menghadapi fenomena pengobatan Ponari ini haruslah bijak. Sebab realitas menyatakan apa-apa yang dilakukan Ponari sungguhlah jauh dari kata ilmiah serta kuat akan adanya kekuatan gaib yang tidak bisa dijelaskan dengan akal. Sang “ahli” ini pun mengatakan bahwa kesembuhan seseorang itu bisa saja berasal dari apapun. Untuk kasus Ponari kesembuhan kemungkinan diakerenakan oleh tenaga dalam yang dimiliki Ponari, batu yang digunakannya, atau faktor sugesti pasien.

Menurut doski pula, sebuah batu yang dipercaya dapat mengobati sesuatu kemungkinan batu tersebut memiliki kandungan kimia yang bermanfaat, misalnya kalium atau mineral. Atau mungkin juga batu tersebut memiliki kandungan Uranium yang mempunyai sifat menyembuhkan. Dan kemungkinan yang apling akhir adalah batu tersebut memiliki kekuatan radiesthesia atau radioestesia (suatu kekuatan parapsikologis untuk mendeteksi "radiasi" atau aura dalam badan manusia). Sedangkan sugesti menurut sang “ahli” tadi, apabila dibangkitkan oleh seseorang kepada dirinya sendiri, dapat merangsang hormon-hormon dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sel-sel pelawan penyakit atau antibody. Sehingga penyakit pun halang dengan sendirinya.


Menegakan Benang Basah

Untuk masalah sugesti ini saya sepakat dengan apa yang dikatakan oleh beliau. Sebab memang manusia sebenarnya memiliki kemampuan utnuk mengalahkan serta melampaui dari apa yang merintanginya. Salah satu contoh kecil adalah ketika seorang maling jemuran BH mahasiswi. Ketika dia kepergok lantas berlari sambil dikejar-kejar anjing, dia berhasil melompati pagar yang tingginya dua kali tinggi badan dirinya sendiri. Hal ini pernah juga saya alami (bukan berarti saya yang maling BH ya!). Hal tersebut memang benar adanya. Ketika kita situasi dan keinginan kuat kita bersatu dalam sebuah energi, maka apa yang kita hadapi didepan bisa terlewati.

Menurut sebuah penelitian yang sempat saya baca (Entah di bacaan apa saya lupa lagi), kesembuhan seseorang dari penyakitnya lebih besar ditentukan oleh sugesti yang dibentuk oleh si pesakit itu sendiri. Obat & dokter hanyalah perantara yang perannya tidaklah terlalu besar ketimbang sugesti yang diciptakan si sakit. Jadi benar juga ya ketika saya dianjurkan untuk mengunjungi yang sakit. Sebab ternyata dengan berkunjung itu membuat si sakit ingin segera sembuh dari sakitnya. Apalagi setelah dikunjungi oleh saya, si sakit pasti kangen dengan dirikyu yang cantik jelita ini. Hahaha…..

Hanya saja terkadang masalah sugesti ini bisaa berubah menjadi sesuatu hal yang menurut saya tidak tepat. Kenapa? Karena mereka yang sakit tersugesti oleh obat atau orang yang mengobati. Salah?! Ya tidak salah sebenarnya kalau dalam konteks agar sembuh. Namun secara imani hal tersebut tidaklah tepat. Bagi saya sembuh atau sakit itu tidaklah berhubungan dengan obat atau sang tabib. Akan tetapi semua tergantung pada Allah semata. Obatnya mantap atau tabibnya sakti, menurut saya tidaklah akan berbuah kesembuhan kalau Allah tidak berkenan atas kesembuhan saya. Meskipun ternyata hormon-hormon yang tersugesti dalam tubuh saya sudah klimaks semua.
Sedangkan untuk masalah perbatuan, saya sendiri sebenarnya ingin bertanya. Soalnya jujur saya bukan ahli batu-batuan layaknya teman saya, Martin, anak Geologi, yang saat ini keluar masuk hutan Papua. Saya juga bukan tukang jual batu ali bahkan paling gak suka lihat batu ali bertengger di jari. Takut dikira mirip Tessy Srimulat. Hehehe…

Pertanyaan yang hinggap dipikiran saya sih kalau memang batu Ponari itu seperti yang banyak media katakana kesaktiannya, lantas bagaimana dengan Hajar Aswad di Mekkah sana? Hajar Aswad jelas bukan batu sembarang batu. Dia dijatuhkan langsung oleh Allah dari langit ke tangan orang pilihan-Nya. Banyak orang (termasuk para penyembah berhala) sangat menghormati batu ini. Tapi kenapa sampai sekarang saya belum pernah dengar Hajar Aswad memiliki kemampuan layaknya batu Ponari?

Setahu saya dulu Hajar Aswad tidaklah ditempel paten kayak sekarang. Sehingga kalau sekarang batu itu pengen dipakai jelas hanyalah mimpi di siang bolong. Hajar Aswad memang dikeramatkan tapi kok saya belum pernah dengar dia menjadi perantara penyembuhan penyakit. Padahal kan orang zaman dahulu lebih mempercayai hal-hal seperti itu.

Kemudian kalaulah diasumsikan bahwa sebuah batu dikatakan sakti itu dapat merubah bahkan mengeluarkan energi negatif menjadi positif, maka batu sekeramat Hajar Aswad berarti tidaklah sakti & tidak istimewa sama sekali. Padahal menurut saya kehebatan Hajar Aswad dengan batunya Ponari jelas tidaklah sebanding. Bagaimana mau mengatakan sakti kalau ternyata Hajar Aswad tidak bisa merubah energi negatif orang-orang yang menciuminya menjadi sesuatu yang positif. Buktinya, banyak orang yang berhasil mencium Hajar Aswad tapi setelah kembali ke tanah airnya, energi negatif yang seharusnya sudah diserap Hajar Aswad malah tidak berbekas sama sekali. Yang korupsi kembali korupsi. Yang membunuh tetap kembali membunuh. Ini artinya Hajar Aswad gagal menjadi sebuah batu sakti. Atau memang batu-batuan itu tidak pernah sakti?

Soalnya banyak kasus di zaman nabi-nabi terdahulu yang mengatakan bahwa batu-batu yang dianggap sakti namun mereka tidak dapat perbuat apa-apa. Awalnya sih mereka dipercaya memiliki kekuatan A, B, C. Bahkan sebagian malah menuhankannya. Nyatanya, sapi emas jago ngomong yang dikeramatkan pengikut Musa yang berkhianat tidak dapat berbuat apa-apa ketika Musa kembali setelah mendapatkan Ten Commandments. Yang ada malah sapi emas itu dihancurkan. Pun demikian di zaman Ibrahim & Muhammad saw. Batu-batu yang dikeramatkan dan dianggap memiliki kekuatan istimewa justru menjadi sasaran palu godam Ibrahim. Tak satu pun yang bisa balik lagi seperti batunya Ponari. Semua dihancurleburkan sebagaimana Muhammad menghancurleburkan batu-batu itu pada Futuh Makkah.

Okelah, mungkin saja memang ada batu yang memiliki kemampuan istimewa. Allah bisa menciptakan makhluknya dengan sekehendak Dia. Kalaulah memang batu Ponari mempunyai khasiat tertentu saran saya sih segera diteliti dan dibuktikan kebenarannya. Syukur-syukur kalau dijadikan aset rakyat negeri ini bahkan manusia di seluruh dunia. Batu ini dapat disimpan di kolam penampungan air PDAM yang airnya dialirkan ke semua kran-kran air manusia di dunia. Saya yakin kalau seperti itu tidak bakalan lagi ada yang mengeluarkan biaya pengobatan yang mahal. Malahan kemungkinan nasib obat, dokter, perawat, dan rumah sakit menjadi tak menentu. Semuanya tidak mempunyai fungsi apa-apa. Pengangguran deh. Hahaha……. Kalau yang ini saya yakin hanya mimpi. Bagi saya, dunia tidak seimbang kalau tidak ada yang sakit. Dan saya tidak ingin menjadi sakit. Hahaha…

Sebenarnya yang lebih membuat saya tertarik adalah ketika dikatakan bahwa kekuatan Ponari muncul petir menyambar dirinya/batunya. Dari sini saya teringat film Phenomenon (Film Hollywood yang bercerita tentang seorang yang mendadak sakti karena tersambar petir) dan film Gundala Putra Petir (Film lokal yang bercerita tentang lahirnya superhero akibat petir yang menyambar laboratoriumnya). Ok, semua itu “mungkin” dapat terjadi. Orang–orang yang tersambar petir sangat mungkin memiliki banyak elektron-elektron yang melebihi orang biasa. Namun yang jadi pertanyaan, selama ini saya selalu membaca di Koran kalau orang yang tersambar petir di tengah sawah biasanya gosong terbakar. Malah ada yang bilang kepalanya sampai terbelah dua. Nah kenapa Ponari tidak terbelah dua? Minimal gosong lah. Ini yang menjadi tanda tanya yang belum terjawab. Kalau sekarang yang tersambarnya adalah batu milik Ponari. Maka logikanya kan tiang-tiang anti petir yang dipasang di atap-atap gedung harusnya bisa juga dijadikan media penyembuh. Lha wong tiang-tiang itu disambar petir juga. Malahan disambarnya sampai ratusan kali. Apalagi musim hujan begini. Saya yakin tiang-tiang itu lebih digjaya ketimabng abtunya Ponari. Hahaha…


Menemukan Benang Basah

Terlepas dari kemungkinan adanya hal-hal gaib dan apa yang diutarakan diatas, fenomena Ponari menurut saya merupakan indikasi kegagalan pemerintah Indonesia dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang murah kepada rakyatnya. Jika dilihat dari sebagian besar pasien Ponari, mereka berasal dari kalangan tidak mampu. Mereka sebagian telah menyerah terhadap tindakan medis kedokteran yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Sedangkan untuk berobat ke Ponari, si pasien hanya ditarik sumbangan sekedarnya dan iuran parkir yang jauh berbeda dengan tarifnya Sun Parking di kota-kota besar. Berarti jargon Orang Miskin Dilarang Sakit itu memang benar adanya. Selain itu, ini pun bukti bahwa pembangunan pemerintah selama ini hanya berorientasi pada fisik semata. Pemerintah melupakan pembangunan dari sisi spiritual/rohani. Inilah mungkin salah satu buah dari penerapan sekulerisme yang menegasikan agama dari kehidupan.

Saya melihat fenomena ini pun sesungguhnya merupakan tamparan nyata bagi dunia medis modern yang sudah bukan rahasia umum kian hari kian bertambah mahal.Orang tidak akan jauh-jauh mencari obat dengan berdesak-desakan bahkan tewas ditempat kalau biaya pengobatan di sekitar tempat dia tinggal terjangkau adanya. Seharusnya hal ini dijadikan cerminan oleh para tenaga medis. Ditengah mahalnya biaya kesehatan di negeri ini, spirit Ponari untuk memberikan layanan kesehatan merupakan sesuatu hal yang patut dicontoh oleh mereka. Bisa saja mereka berusaha menuntut terjadinya penurunan biaya kesehatan pada pemerintah atau dengan sendirinya mereka menurunkan tarif jasa mereka sendiri. Saya sendiri sih menganjurkan agar Ponari mendapatkan penghargaan –minimal dari Depkes- atau menjadi Duta Kesehatan Dunia. Karena Ponari menginspirasi pbetaspa pentingnya pelayanan murah/gratis ini melebihi kepentingan pribadinay sendiri. Pengorbanan Ponari dengan berhenti sekolah seharusnya memerahkan muka para tenaga medis yang ada saat ini. Sebab semua tahu Ponari hanya seorang bocah kelas 3 SD yang kebetulan mempunyai trik mengobati yang “tak lazim”.

Tamparan ini pun tidak hanya berhenti pada pemerintah, Depkes ataupun para tenaga medis. Saya berpikiran ini pun merupakan tamparan hebat bagi para alim ulama di sekitar Jombang. Jombang yang terkenal dengan pesantren-pesantrennya yang besar dan banyak ternyata masih menyisakan masyarakatnya memiliki pemahaman agama dan nalar yang “tak lazim” di era millennia ini. Ditinjau dari sisi moral, keimanan keagamaan dan ekonomi, masyarakat ternyata masih terpuruk dalam kubangan yang itu-itu saja. Pantas saja kemudian Hanung Bramantyo berani sesumbar (Ket: saya kurang sepakat sepenuhnya dengan statement dia) dalam acara debat di TV One beberapa waktu lalu bahwa keadaan ummat saat ini adalah buah pendidikan pesantren yang tidak mencerdaskan. Buktinya ya terlihat dari kasus ini. Pesantren kemungkinan hanya dijadikan tempat layaknya sekolah saja bukan tempat untuk memproduksi agent of change yang mampu merubah sistem kehidupan yang ada.

***

Allah memang Maha Kuasa dan berkehendak dengan "Kun fayakun maka jadilah", sehingga tidak ada sesuatu pun yang mustahil bagi-Nya. Namun tetap harus diingat jika mempercayai satu kekuatan selain Allah (misal; percaya pada batu atau percaya pada dokter bahwa kesembuhan oleh mereka) maka hal tersebut adalah syirik yang menyesatkan, nista dan terkutuk. Apapun alasan yang menjadi penyebab kesembuhan para pasiennya Ponari tentunya semata-mata membuktikan akan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.


Tambahan:
Sekedar renungan, Selasa kemarin, Ponari & Bapaknya jatuh sakit. Ponari terserang demam setelah kecapekan mencelupkan batu dalam botol air pasiennya. Sedangkan bapaknya dilarikan ke rumah sakit karena kecapekan mempertahankan Ponari dari ekploitasi yang menurutnya tidak manusiawi. Anehnya, Ponari sedikit pun tidak mengobati dirinya & bapaknya dengan batu ajaibnya. Keluarga Ponari malah membawa keduanya ke meja praktek dokter di Rumah sakit. Paradoks kan??

Ayat-ayat Ar-Rahman dalam Perang Al-Furqan

Jumat, 13 Februari 2009


Tidak kebetulan bahwa perang yang dialami oleh rakyat Palestina di Gaza dengan penuh ketegaran dan sabar disebut dengan perang Al-Furqan. Penamaan itu sudah takdir Allah/ perang ini adalah perpanjangan dari perang Badar yang dinamakan Allah Maha Kuasa pada Hari Al-Furan dimana bertemua dua kelompok.

Dalam peperangan Badar kebersamaan Allah sangat tampak dengan pertolongan- Nya kepada orang yang beriman yang jumlahnya sedikit. Bahkan Allah mentadbir dan mengatur peperangan itu dengan mengerahkan malaikat untuk beperang dengan orang-orang yang beriman, malaikat memberikan rasa kantuk kepada orang mukmin untuk keamanan dan ketenangan bagi mereka, menurunkan air dari langit untuk untuk membersihkan orang-orang beriman dari kotoran setan dan mengikat hati-hati mereka dan meneguhkan kaki-kaki mereka, Allah mewahyukan kepada para malaikatnya untuk mengatakan

“Bahwa Aku bersama kalian, maka kukuhkanlah pendirian orang-orang yang beriman. Akan kami berikan ketakutan dalam hati orang-orang kafir,” (Al-Anfal: 12)

Malaikat ikut memerangi orang-orang musyrik

“Maka pukullah atas leher-leher mereka dan pukulah ujung jari-jari mereka”

Dan bidikan lemparan rasulullah yang mengena kepada sasaran

“Maka tidaklah kalian yang membunuh mereka (orang kafir) tapi Allah yang membunuh mereka, dan tidaklah engkau yang melempar ketika engkau melempar namun Allah yang melempar” (Al-Anfal: 17)

Allah memperlihatkan jumlah orang-orang musyrik di mata Rasulullah dalam mimpinya dengan jumlah sedikit, dan Allah memperlihatkan di mata orang-orang mukmin jumlah orang-orang kafir sedikit. Ketika dua kelompok ini bertemu maka orang-orang kafir melihat jumlah orang mukmin dua kali lipat. Allah menolong siapa saja yang dikedendaki. Semua itu adalah karamah di pertempuran Al-Furqan.

Dalam pertempuran Al-Furqan di Gaza beberapa bulan lalu, sangat tampak kebersamaan dan dukungan pertolongan Allah kepada para mujahidin dan bahkan manusia secara umum. Allah memberikan sejumlah karamah kepada mujahidin untuk memberikan keteguhan di hati mereka. Itu tidak aneh dan asing. Para ulama menegaskan dengan dalil kuat bahwa para malaikat yang turun di perang Badar untuk berperang bersama orang-orang mukmin itu tidak khusus untuk ahli Badar namun umum untuk semua golongan orang-orang yang beriman; jika mereka ikhlas dan benar dalam jihadnya untuk meninggirkan kalimat Allah dan menegakkan syariat-Nya. Sejumlah mujahidin yang berada di medan jihad di Gaza menceritakan cerita-cerita yang terjadi dengan mereka yang membuat mereka tenang hatinya.

Karamat pertama adalah ketegaran para mujahidin di medan perang yang digempur habis pesawat tempur di atas mereka, tank di sekeliling mereka. Namun mereka tetap berperang tanpa rasa gentar. Orang-orang yang menyaksikannya memiliki prasangka macam-macam terhadap Allah dan orang-orang seakan terguncang gempa bumi dengan dahsyat. Factor-faktor pertolongan di bumi sudah habis dan hanya ada pertolongan dari Allah. Maka Allah melimpahkan karamah kepada mereka. Dalam peperangan yang pernah dialami kaum muslimin sepanjang sejarah banyak kisah-kisah yang tentang karamah ini.

Salah satu karamah terjadi di desa Migraqah. Dimana sejumlah mujahidin melihat dengan mata kepala mereka sendiri. Mereka melihat sebuah rumah dihancurkan Israel dengan bom besar sehingga khawatir akan merembet ke rumah sebelanya. Dalam kebakaran hebat itu, mereka melihat seorang mujahid berdoa kepada Allah dengan menangis: “Wahai Allah yang menjadikan api dingin dan keselamatan bagi Ibrahim, padamkan api dengan kehendak-Mu” hanya selang tiga menit api itu padam. Maka para mujahidin yang turut menyaksikan itu menangis semua karena mereka merasakan Allah menolong dan mengabulkan doa mereka.

Masih pertempuran di Migraqah dimana pesawat-pesawat tempur Israel menggempur dan mengepung mujahidin dari atas mereka. Mereka tidak dapat bergerak. Tiba-tiba datang mendung yang memayungi mereka dan menutupi pesawat tempur Israel untuk melihat bumi. Maka para mujahidin bergerak menghindari tempat itu.

Ada juga cerita seorang mujahidin yang mengalami sendiri bersama rekan-rekannya yang sedang berada di sebuah rumah. Rudal dan misil dari pesawat dan tank Israel menggempur habis mereka, namun tak seorangpun terkena serangan itu. Sebagian kami merasa takut. Namun tiba-tiba ia mengajak kami menghadang tank-tank Israel yang menyerang kami sehingga Allah memberikan pertolongan untuk meledakkan beberapa tank yang ada. Maha Suci Allah yang menurunkan ketenangan dalam hati-hati orang yang beriman sehingga keimanan dan Allah memiliki tentara-tentara di langit dan bumi dan Allah Maha Perkasa dan Bijaksana.

Seorang mujahid menceritakan kepada penulis bahwa mereka melihat dua tank meledak dan terbakar di tempat mereka memasang bom ranjau. Ketika kami menghampiri dua tank Israel yang meledak, ternyata bom yang kami menemukan bom ranjau yang kami pasang belum meledak. Seorang mujahid lain menceritakan bahwa ia sendirian ketika setelah memasang bom ranjau. Beberapa saat kemudian ia sudah dikepung tank-tank Israel . Ia diberondong oleh tank-tank itu. Ia berbisik dalam dirinya, carilah tempat lebih aman. Namun ia mendengar suara tanpa wujud; tetap di tempatmu. Maka dia tetap berdiri di tempatnya tiba-tiba ketenangan merasuk dalam hatinya dan Allah memberikan pertolongan dengan meledaknya tank Israel . Seorang mujahidin lain menceritakan bahwa ketika dia hendak melepaskan misil, ia merasa ada yang membetulkan bidikannya ke kanan dan kiri sedikit.

Penulis sendiri mencium aroma wangi yang keluar dari kantong jasad kaku sang Syahid Abdullah As-Shanik padahal sudah 20 hari terbungkus. Aroma yang sama juga penulis cium dari jasad Syahid Musa Hasan Abu Nar yang terbunuh dan darahnya mengucur di lantai masjid. Meski darah itu dibersihkan namun aroma itu masih wangi. Bukan hanya penulis yang menciumnya namun yang lain juga demikian. Ini untuk meyakinkan penulis akan kebenaran jalan dan langkah Rasulullah saw meski orang-orang kafir dan munafik benci.

Bahkan kesaksian-kesaksian pasukan Yahudi yang disiarkan oleh Chanel 10 Israel bahwa mereka menyaksikan sosok aneh yang mereka yakini sebagai hantu yang keluar dari bumi dan memerangi mereka. Kesaksian seorang prajurit Israel yang buta akibat dilempar seorang laki-laki berpakaian putih-putih di matanya.

Bahkan ketakutan yang dicampakkan di hati-hati orang yahudi menjadikan mereka yang memiliki senjata jauh lebih canggih dari senjata kaum mujahidin ketakutan menyerang permukiman warga dan hanya menyerang anak-anak, wanita, kakek, nenek dan sipil yang tidak membawa senjata.

Wahai warga Gaza, para mujahidin yang sabar dan tegar, Allah bersama kalian kalian membuat perang kemuliaan di Gaza dan kalian tulis sejarah yang di lembaran bersinar, kalian kalahkan legenda militer Israel yang konon tak terkalahkan, kalian tanamkan ruh jihad di dalam umat meski dengan pengorbanan dan penghancuran rumah-rumah, meski mengorbankan syuhada dan luka-luka, kalian jual jiwa-jiwa kalian dan harta kalian dengan surga dan Allah membelinya, maka bergembiralah dengan perdagangan kalian dan itulah kemenangan yang besar.

Bagi-Mu ya Allah segala pujian dan bagi-Mu segala syukur, semua urusan dikembalikan kepada-Nya, yang terang dan rahasia, segala puji dengan Islam, Iman, Al-Quran, dengan ribat, jihad, sehingga Engkau mudahkan urusan kami dalam mengalahkan musuh kami, dan Engkau tolong mujahid kami. Segala puji bagi-Mu sesuai dengan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu.

...
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.

Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siap yang dihendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.(QS. 5:54)

Revoltia

Jumat, 06 Februari 2009




Aku tak memintamu untuk menjadi api
yang menerjang jutaan barisan kuda yang membara

Aku hanya ingin kau menjadi setetes embun
yang menghilangkan dahaga
para penghantam nista; Revoltia

Kami Hanya Membela Diri


Again. Inertia rocks! Bukankah inersia itu sebuah penyakit? Makanya saya minta tolong beritahu obatnya. Tidak masalah generik juga. Kawan, kita punya banyak agenda. Apa yang bisa kita lakukan untuk menolak diam dan ikut serta dalam iringan manusia yang masih waras melawan ketidakwarasan dan kebastardan?

Baiklah. Soal Gaza, lebih 1300 jiwa terbunuh dan martyred tentunya. Mudah, murah, itulah darah saudara kita disana. Lalu masih saja arogan dan tanpa malu zionis fasis yang telah melakukan lebih daripada apa yang dilakukan oleh Hitler dengan warfare terkini sumbangan kapitalis barat, masih saja melakukan propaganda bahwa itulah hak kami untuk membela diri.

Lagi-lagi tanpa rasa malu mereka terus membusa soal hak membela diri. Lalu apakah setiap tanah dan mereka yang dijajah dan diduduki tidak punya hak untuk membela diri dan melawan? Zionis terus berpose seksi sebagai korban dari ancaman luar. Lalu siapa yang mengancam? Hamas dengan roket homemade?

Sebenarnya jika sungut mereka tidak malu plus hati mereka tidak buta, zionis fasis itu bisa melindungi penduduk mereka. Ya mereka mengklaim bahwa serangan ke Gaza adalah untuk menghentikan terbangan roket Hamas yang terus-menerus. Ini dilakukan untuk melindungi punduduk mereka yang katanya merasa terancam.


Mereka bisa menghentikan roket Hamas. Betul. Tapi mereka hanya bermain-main. Mereka suka retorika sejak jaman Nabi SAW.

Jika mereka mau melindungi penduduk mereka dan menghentikan serangan roket Hamas yang ternyata tidak terlalu mengancam melihat fakta bahwa roket2 itu tidak akurat (lebih kepada secara psikologis melambangkan perlawanan) dengan cara benar-benar menghormati Truce/ genjatan senjata 6 bulan kemarin. Apalagi dipihak hamas sendiri sudah ada kerjasama untuk mencegah penembakan roket antara lain hamas sendiri sudah mencoba mensudahi dan mencegah faksi lain semisal Jihad islam.

Tapi mereka tidak punya niat baik. tercatat 4 november 2008, di masa truce, Israeli Defense force (IDF - baca Israeli offense force) memasuki Gaza dan membunuh 4 member hamas dan hamas kemudian membalasnya dengan serangan roket.


dapat dimengeti tipikal yahudi bermain-main dengan perjanjian. sebagaimana mereka selalu menyepelekan semua perjanjian diback-up dengan rasa arogan keterpilihan sesat sebagai anak Tuhan --- klo Lutfi koordinator komplotan JIL mau komplen ke tuhan Zionis di tembok ratapan knp katanya bodoh banget umat bontot tuhan (baca umat Islam setelah yahudi, nasrani dan Islam, saya saranin dia ngomplen entitas yang dia puja, zionis israel yang kurang ajarnya nggak ketulungan, yang dia sebut sendiri pernah nantang tuhan gulat).

Bukti lain tidak ada niat mereka adalah bahwa koran Ha'aretz, koran israel, menurunkan berita pihak israel telah merencanakan Gaza Holocaust sebelum Truce ditanda-tangani. kita melihat skema yang ada menguatkan bahwa Truce hanya strategi untuk menciptakan masa tenggang dimana israel bisa mengumpulkan informasi intel untuk serangan ini.

Balik ke soal klaim pembelaan diri, melindungi warga sendiri serta menghentikan roket Hamas. Sebenarnya apa yang didapatkan hamas dan Gaza selama genjatan senjata? Tidak ada yang baik bagi mereka. tetap mereka diblokade, diisolasi bagai satu penjara terbesar di dunia -- penjara kota. mereka menderita, kebutuhan dasar langka, sumber energi langka, malnutrisi, kelaparan dll. pada saat yang sama dengan fakta demikian pihak israel ingin hamas dan muslim Gaza menerima dan tidak melawan! roket Qasam adalah protes atas ketidak-adilan ini. jika mereka ingin melindungi penduduk mereka dan menghentikan roket hamas, maka mereka harus membuka blokade atas Gaza! bukan begitu pikiran sehatnya?

Namun terus menerus logika motif serangan dijungkirbalikan dengan back-up media korporat milik zio fasis di barat.

Betapa media dan pemerintah barat dimana terus menerus meletakkan masalah roket hamas sebagai titik fokus isu. hingga si israel melobi USA, EU, Russia agar penyelundupan senjata ke pihak Hamas dicegah. ini juga poin yang dibahas dipertemuan boneka2 arabia.

Padahal bukan itu masalahnya, kawan! masalahnya adalah pendudukan atas tanah bangsa lain, penjajahan israel atas palestina. jadi logika mereka kafir kapitalis adalah bahwa segala bentuk perlawanan atas penjajahan israel harus dianulir semisal perlawanan Hamas dan israel dengan kamuflase hak membela dirinya bisa melakukan apa saja atas tanah yang ia jajah yang mana perbatasannya tidak mereka tentukan.

Malah lebih bangsatnya Media barat dalam mengangkat tragedi pembunuhan 1300 muslim gaza tidak meletakkan titik berat kepada soal pendudukan israel, soal blokade gaza yang memunculkan naluri perlawanan tapi meletakkan titik tekan pada bahwa belasan israel terhadap roket2 hamas "terlalu berlebihan". Keparat kan?

lalu naif lah mereka yang melirik solusi ada di PBB, USA, EU, Russia. Naif! Dan bangsatlah mereka yang terus mempropagandakan bahwa kita harus toleran dengan israel bahwa katanya zionisme adalah semisal nasionalisme generik yang biasa diperjuangkan setiap nasion. oh naifnya.

( Catatan: hamas mampu menunjukan ia bisa membentuk pemerintahan yang mampu menjaga ketertiban di Gaza berbeda dengan sebelumnya ketika dibawah gang Fatah. hamas sudah mengikuti keingingan mereka untuk lunak dan ikut ke ranah politik dan akhirnya menang. Bush senang pada awalnya dengan keterlibatan politis hamas krn skema yg ditanam kacung mereka fatah akan menang, namun kemudian berbalik manyun persis simpanse ketika skema tidak berjalan dan hamas menang. politik luar negeri bush, EU, kemudian berubah menentang dan mengisolasi hamas, begitu juga para kacung syaikh arab.)


[www.berandalantuhan.blogspot.com]

Surat dari Abu Umar Al Bagdhady




sekilas pengkhianatan kepemimpinan HAMAS nampak dalam beberapa point berikut;

1. Keikutsertaan mereka ke dalam proses politik yang berada di bawah Undang-undang sekuler buatan manusia dan berpijak pada kesepakatan Oslo yang berisi kesepakatan untuk mengosongkan sekitar ¾ wilayah Palestina.

2. Pengakuan secara diam-diam terhadap Negara Israel dengan mengakui pembentukan Negara yang dibangun berdasarkan kesepakatan Oslo, serta pengakuan mereka atas sahnya presiden mereka yang sekuler, murtad dan menjadi agen Yahudi.

3. Pernyataan mereka untuk menghormati keputusan internasional yang berasal dari PBB. Hanya mengakui PBB saja merupakan bentuk pengakuan terhadap perundang-undangan buatan manusia dan juga pengakuan terhadap Negara Israel yang menjadi anggota lembaga dunia itu.

4. Keikutsertaan mereka dalam aliansi yang mengherankan dengan rejim murtad, khususnya di Mesir dan Syiria. Kedua Negara itu yang mengingkari darah saudara-saudara mereka dalam pembantaian Hamah.. (Khalid) Misy’al telah menyebut kejahatan sang pembunuh Hafidz al-Asad karena telah puluhan kali membantai muslim yang ikhlas, yang memelihara ummat bangsa Arab dan membela hak-hak bangsa Palestina.

Apakah, (Khalid) Misy’al dan yang lainnya tidak mengetahui bahwa tentara an-Nushairi Syiria adalah racun bagi kaum muslimin ahlus sunnah di Libanon, khususnya bangsa Palestina di berbagai Kamp pengungsian. Yitsaq Rabin, bekas Perdana Menteri Israel, tentang interfensi Syiria ke Libanon, ia mengatakan, “Sesunguhnya Israel tidak menemukan alasan untuk menolak tentara Syiria untuk melakukan penetrasi ke Libanon. Tentara ini akan menyerang orang-orang Palestina, dan jika kami hentikan atau kami halangi, kami bisa membantu orang-orang Palestina.

Dan bersekutu dengan Rafidlah Nushairiyyah di Syiria dengan pengakuan untuk membebaskan Palestina adalah pengkhianatan besar. Sesungguhnya Shalahuddin tidak memasuki wilayah Palestina dan menaklukkannya sebelum mengambil tindakan untuk menghancurkan Negara kaum Rafidlah al-Ubaidiyyah di Mesir dan Syam. Sementara an-Nushairiyyah memiliki aqidah yang lebih buruk dan menyimpan kedengkian yang lebih besar.

Syaikhul Islam rahimahullah berkata; Nushairiyyah adalah kaum kuffar, menurut kesepakatan kaum muslimin. Maka tidak halal memakan hasil sembelihan mereka, menikah dengan wanita mereka, dan mereka tidak ditetapkan untuk membayar jizyah maka mereka itu murtad dari agama Islam, bukan termasuk kaum muslimin, bukan Yahudi dan bukan Nasrani.

5. Mereka menelantarkan mujahidin semuanya, bahkan melakukan kesepakatan secara diam-diam untuk membunuh dan mengusir ahlu tauhid. Dia antara yang menunjukkan hal itu adalah kata mereka di Moskow, “Sesungguhnya masalah Chechnya adalah masalah dalam negeri Rusia”. Juga penjelasan mereka bahwa mereka tidak ada hubungan sama sekali dengan jihad di Iraq, dan tidak akan pernah terlibat dengan mereka”

6. Mereka mengatakan, bahwa mereka tidak akan berusaha mengislamisasikan masyarakat. Karena itu mereka tidak menuntut dilakukannya praktek politik yang sesuai dengan Syari’ah, atau dengan menerapkan hukum syari’ah ketika mereka ada di dalam pemerintahan. Kita lihat, mereka tidak menerapkan hukum syari’ah itu ketika mereka benar-benar menguasai jalur Gaza.

7. Permusuhan mereka yang berlebih-lebihan terhadap Salafiyyah Jihadiyyah, khususnya pada waktu sekarang ini, dan upaya mereka yang serius dan terus menerus untuk menyingkirkan segala proyek yang berpijak pada dasar salafi. Cerita mereka dengan Jaisy al-Islam yang sudah sangat dikenal, dan kisah seorang wartawan Inggris lebih dari cukup dikenal. Telah sampai kepada kami bahwa Jaisy al-Islam dahulu hampir mendapatkan hasil yang menguntungkan dari Inggris, sebelum HAMAS mencampuri masalah ini dan meminta untuk melepaskan seorang jurnalis yang ditawanan.

8. Mereka memutlakkan keharaman darah bangsa Palestina meskipun terhadap mereka yang berasal dari berbagai kelompok zindik yang murtad, termasuk si murtad pengikut Baha’iyyah Mahmud Abbas. Bereka bertindak demikian seolah-olah Allah belum menurunkan ketentuan yang muhkam (jelas) di dalam firmanNya;

Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya (al-Maidah:54)

Puritan Berkalung Sorban

Selasa, 03 Februari 2009


Si hanung punya film feminisme nye pake kedok islam, yang nanti bikin para perempuan - perempuan tambah teriak aje tuh ma yang nama nya emansimpanse, termasuk salah satu adik perempuan kami yang tambah kesodok otak nya gara - gara nonton film doski, waduh ga kebayang klo nanti adik-adik perempuan kami ikut - ikut aksi teriak-teriak emansimpanse apalagi jd orator nye,Naudzubillah...Nah, scara kami gak punya modal buat bikin film untuk melawan film2 macem doski....jd biarkan kami melawan walau hanya dengan sebatas cover film abal2an.hahahaha...

PURITAN BEKALUNG SORBAN (i am fascist anti fasik action)
sebuah khayalan film bertemakan military fascist a.k.a pasukan militansi penyebar tobat.

gak perlu repot,buang duit dan buang waktu untuk beli tiket antri di loket bioskop, colok kabel ampe klik tombol on si kotak busuk, karna gak bakal ada film ini. jd hanya dengan korbankan waktu 60detik untuk menonton film ini dalam dalam dunia khayalan kalian. judul, tema dan pemeran dapat diganti menurut khayalan kalian.

peringatan keras!!! tidak baik berkhayal dengan waktu yang cukup lama apalagi ampe bengong benggong!!! secara setan terus menggoda.

utopis memang, tp efek dari cover film abal2n ini sedikitnya menambah ghirah untuk melawan kebatilan.

LAWAN MEDIA-MEDIA BUSUK(KEBATILAN) !!!

I AM FASCIST ANTI FASIK ACTION!!!

ALLOHU AKBAR!!!

[www.ketapelart.blogspot.com]

Rokok Tidak Haram???

Minggu, 01 Februari 2009


Sejak dulu saya tidak suka yang namanya rokok. Nggak tahu kenapa kok saya tidak suka rokok. Padahal sejak SMP, teman-teman saya menjadi pecandu rokok. Masuk SMA malah lebih parah. Rokoknya khusus diimpor dari Aceh. Meskipun baunya seperti sate tapi tetep saja ga pernah tertarik sekalipun. YA kalau dengan satenya ya sampai sekarang masih suka. Palagi kalau sate kambing trus dicampur kuah gulai iga kambing. Beughhh…. Nendang booo!!!

Pernah sih beberapa kali “merokok” cuman apakah hal tersebut bisa dibilang merokok? Saya sendiri tidak tau harus dikatakan apa untuk kelakuan saya yang seperti itu. Biasanya kalau lagi nongkrong ma temen-temen biasanya saya suka minta satu atau dua batang rokok. Kalau kebetulan dua batang rokok, kedua batang tersebut saya sambung menjadi satu. Beres disambung lalu saya bakar rokok tersebut layaknya orang mau merokok. Tapi rokok yang tadi saya bakar tidak saya hirup melainkan ditiup. Ya, ditiup! Sampai habis. Tadinya sih solider sama temen. Soalnya mereka merokok dan masa saya tidak. Nah, klo yang seperti ini dinamakan merokok atau bukan? Ga jelas kan. Hehehe …

Awalnya kenapa saya ga suka rokok mungkin karena dulu saya punya penyakit bengek. Itu loh bahasa Latin-nya dari penyakit Ashma. Dari keputusasaan saya bernafas tiap si bengek datang, maka saya putuskan untuk tidak mendekati hal-hal yang menyebabkan dada saya sesak. Dan rokok jadi salah satu korbannya. Meskipun sampe sekarang saya masih heran ada salah satu merek rokok yang katanya melegakan sesak & dulunya memang digunakan sebagai obat (sesekali kayaknya bagus nih buat obat bengek. Hehehe….). Selain itu, penyebab saya tidak suka rokok mungkin karena baunya rokok. Menurut saya bau rokok tuh tidak enak. Dan yang terakhir adalah mungkin akrena saya selalu pengen beda dengan temen-temen saya. Ini mungkin yang menjadi cikal bakal & naluri keartisan saya muncul. Hahaha……

Perlu diperhatikan, tulisan ini bukan berarti kampanye mendukung fatwa pengharaman rokok ataupun menentang pengharaman tersebut. Soalnya buat saya haram atau tidak haram masalah rokok ini tidaklah begitu penting. Sebab rokok bermasalah besar bukan dari hal ini akan tetapi bermasalah dalam sistem serta distribusinya yang tidak berimbang. Saya sih mendukung-mendukung saja kampanye untuk tidak merokok sembarangan serta membatasi penggunaan rokok. Dengan catatan bukan berarti saya mengharamkan rokok ataupun menghisapnya.

Secara medis merokok bisa menyebabkan munculnya banyak penyakit bahkan hingga sampai ajal (Saya ingat dari poster yang banyak ditempel di dinding-dinding. Yang paling diinget sih kalau rokok mengandung zat buat pesawat terbang). Namun untuk masalah ajal, kita tidak bisa menetapkan seenak udel begitu. Ajal sudah ada yang mengatur. Ga usahlah lah mengklaim dengan merokok sekian batang lantas mengurangi jatah umur sekian hari. Toh kalau emang waktunya mati ya mati aja. Banyak tuh orang yang berumur panjang tapi perokok berat. Malah dengan merokok semangat hidup mereka menjadi tumbuh ketimbang tidak merokok.

Namun jelas ini bukanlah hal yang layak ditiru. Sebaiknya hindari. Kalau bisa dipukuli apabila bertemu dengan orang yang berargumentasi demikian. Namun tentunya dengan catatan. Selama dia tidak merokok di tempat yang sempit dengan banyak orang disana, di tempat-tempat umum, di tempat yang sudah terlarang untuk merokok serta di tempat yang orang tidak berkenan atas asap rokok dia maka selama itu dia bebas mo menyedot asap rokok sampe asap rokoknya kayak kebakaran juga.

Sebenarnya kalau saja kesadaran ini muncul, tidak perlu lah ada fatwa memfatwa itu. Intinya tinggal bagaimana membentuk kesadaran ini tanpa harus turunnya fatwa yang menimbulkan banyak pertanyaan. Sebab dengan fatwa ini sebenarnya terjadi hal-hal yang tidak fair.

Kalaulah merokok diharamkan (dengan catatan terhadap wanita hamil & anak-anak) karena efeknya yang merusak kesehatan diri maka kenapa juga junk food dan menonton TV & Playstation tidak sekalian diharamkan? Kalau sudah pernah melihat film dokumenter Supersize me tentu bakal tahu bagaimana junk food terkenal tjap McDonalds ternyata sangat berpotensi merusak konsumennya. Tidak kalah deh dengan daya rusak yang dikalim rokok. Berbagai macam zat antah berantah binti orowodol semua teraduk didalam burger & French fries. Belum lagi kalau sering lihat cara TV tentang penelusuran jajajan makanan yang mengandung zat-zat berbahaya. Umumnya dikonsumsi anak-anak SD. Lantas bagaimana juga dengan dampak TV & Playstation (buat anak) yang telah setelah diteliti lebih banyak buruknya ketimbang baiknya. Kalau misalnya pemberi fatwa itu konsisten dan fair dalam memegang alasan “karena mengandung mudharat yang lebih besar serta menzalimi diri sendiri” maka seharusnya ketiga hal tadi difatwakan haram juga (Mampus dech gue!! Gue kan suka makanan junk food, makanan anak-anak SD & nonton TV. Hahaha….).

Nah sekarang kemudian rokok diharamkan karena menyebabkan orang lain terganggu (perokok pasif) yang menurut data kesehatan justru sebagai phak yang paling banyak dirugikan, seharusnya fatwa pun harus diterapkan pada asap knalpot kendaraan bermotor serta asap-asap cerobong pabrik. Bayangkan saja rokok yang sekecil itu haram karena menyebakan orang lain merugi. Lantas bagaimana dengan asap kendaraan bermotor di Jakarta yang gede knalpotnya aja lebih dari 5 batang rokok? Asapnya pun lebih dahsyat. Coba saja hitung dengan skala statistik antara; besar mana jumlah asap rokok dari para perokok dalam satu hari di Jakarta dengan jumlah asap kendaraan bermotor di Jakarta dalam satu hari? Tentu bakal menjawab yang asap kendaraan bermotor. Nah kenapa kendaraan bermotor yang mengelaurkan asap beracun itu tidak diharamkan juga. Padahal antara asap rokok dan asap kendaraan bermotor sama-sama ga baik buat orang-orang disekitarnya. Efeknya malah bias membuat kerusakan lingkungan pula. Asap cerobong pabrik dan kendaraan bermotor diklaim salah satu penyebab rusaknya ozon sehingga terjadi efek rumah kaca.

Agrhh kan kendaran bermotor mah banyak manfaatnya. Bisa menjadi alat transportasi dalam kota ayng efektif. Ya kenapa juga tidak menggunakan sepeda (kayak program Bike To Work) atau kendaraan yang sekarang lagi mulai di-booming-kan seperti. hybrid, tenaga surya, tenaga batre. Atau kalau bisa difatwakan wajib menggunakan kendaraan ini. Kan asoy tuh. Ga merugikan orang lain dan malah menyehatkan diri sendiri. Hehehe…..

Yaaaa… semua memang serba andai-andai kalau memang mau berandai-andai. Semua pun punya dalih untuk memperkuat alasannya masing-masing. HAnya saja yang saya masih pertanyaakan hingga paragraph terakhir ini, kenapa hal-hal remeh seperti ini yang diuruskan oleh MUI. Padahal masalah besar yang sebenarnya terjadi di rakyat negeri kacau balau ini banyak dan jelas-jelas di pelupuk mata. Kenapa tuan-tuan di MUI sana tidak memberikan fatwa atas masalah ini padahal dampaknya sudah begitu parahnya hingga sampai ke pintu-pintu rumah mereka sendiri. Hanya MUI yang tahu?!

Scene Report Sound For Palestine



Fuih akhirnya sampai juga di Taman Ismail Marzuki. Setelah melewati perjalanan cukup menarik karena kami sempat kehujanan di Pondok Kopi. Berangkat Pukul 15.45 usai shalat ashar berjamaah, dari bekasi kami segera menuju ke Acara Sound For Palestine.

Sebuah acara yang di mobilisasi oleh pengamen jalanan. Sebelumnya sempat dua jam kami menunggu Fuad Ketapel Art dan Epic GunXrose di rumah Udenk, karena beberapa kendala mereka tidak bisa hadir on time seperti yang direncanakan managemen. Jadinya yang harusnya berangkat jam 14.30 jadi molor.

Setelah Sampai Di TIM, kami langsung bertemu Ustad Ades dari Majalah Sabili yang ingin meliput acara yang cukup jarang diadakan ini. Selama ini acara Palestina memang sering diadakan oleh komunitas komunitas dakwah, rohis dan nasyid. Kali ini alhamdulillah para pengamen jalananpun ikut merasakan kesedihan Palestina.

Pukul 17.10 WIB kami langsung mempersiapkan diri untuk tampil. Usai check sound kami langsung memulai penampilan dengan lagu DARI JAKARTA HINGGA JALUR GAZA lalu disusul dengan KONSPIRASI HAYKAL. Melalui singkat dari Thufail Al Ghifari kami coba menyampaikan fakta fakta lain tentang Palestina yang kami dapat melalui lembaga kajian anti zionis internasional KAZI.

TROM

Acara ini tergolong sederhana, namun tetap menarik. Panggung dikemas terlalu minimalis dengan tinggi 60 centimeter, ditambah beberapa bendera merah putih di sebelah kanan panggung lalu satu buah bendera Palestina disebelah kiri. Ada sebuah layar besar seperti layar tancap disamping kiri panggung tempat gambar film dokumentar zionisme diputar nonstop. Usai penampilan kami acara diteruskan dengan diskusi singkat, lalu break sholat maghrib.

Seusai sholat berjamaah acara dilanjutkan kembali, namun setelah beberapa band Hujan turun dan acara harus di break menunggu Hujan reda. beberapa panitia sibuk menutup sound system dan mixer dengan menggunakan kain terpal biru. The Roots Of Madinah meneduh di teras IKJ, kami memang sengaja menunda pulang untuk menunggu penampilan sahabat kami dari PUNK MUSLIM.

Usai hujan reda acara dilanjutkan kembali dan setelah beberapa band akhirnya Punk Muslim tampil menggebrak dengan dua buah lagu. Keyboardis Punk Muslim mengingatkan betapa pentingnya peran berjamaah untuk melawan kebiadaban Israel.

Namun seusai Punk Muslim, kami sempat kaget ternyata isu Palestina kali ini memang digalakan bersama sama atas dasar kemanusiaan, karena itulah ada beberapa grup yang membawakan lagu genjer - genjer yang menjadi Icon PKI, entah apakah memang mereka berpemikiran marxis atau hanya sensasi namun suasana saat itu memang menjadi agak berbeda. Walau kami tetap berhusnudzon setidaknya makhluk makhluk Marxis itu juga benci dengan zionis itu sendiri. Jadi teringat cerita ketika Rasulullah menyuruh Umar Bin Khatab menyarungkan pedangnya ketika ada seorang badui membuang najis di masjid.

Dari komunitas pengamen bogor mewarnai dengan lagu reggae sambil berteriak "gue benci perang! gue benci perang! gue benci perang!". Hawanya agak sensasional, gaya khas rastafara dan icon bob marley mendominasi. Kali ini suasananya memang campur baur ideologi. dari kanan hingga kiri semua berterika "ANTI ZIONIS ACTION!".

Lelaki lelaki berambut Gimbal hingga yang penuh tatopun berteriak menghujat Israel "Israel Asu!", "Anjing Israel!", Israel F**K Off!" dan sebagainya. Kasar memang bahasanya, tapi itulah bahasa hati yang lahir dari kemuakan penjelajah dunia jalananan ini, tidak seperti kondisi budaya di lingkungan rohis yang ya tahu sendirilah. Namun kami sendiri tersenyum melihat saat ini begitu banyak orang sepakat Zionis memang biang fasis yang sebenarnya.

Kami melihat dengan mata kepala kami sendiri, komunitas Marxis dan anak anak jalananpun menghujat Zionis. Harusnya kita yang muslim bisa lebih militan dari mereka!

Dan yang lebih asyik acara ini di tutup dengan penampilan pembacaan puisi yang sebelumnya Bang Edi dan kawan kawan seniman jalan IKJ menutup puncak acara dengan meremix lagu Karavan Senja dari Thufail Al Ghifari, lalu diikuti lagu lagu anti israel karangan sendiri. Teriakan Jihad dan Takbir langsung bergemuruh menyahut teriakan Allahu Akbar dari bang Edi dan kawan - kawan.

edi pengamen

Yang unik dari grup Bang Edi ini adalah mereka tidak menggunakan alat musik selain gitar akustik ditambah dengan tong air plastik, tong kaleng besar, panci panci rusak, potongan pagar besi, tabung gas elpiji, peruitan parkiran, simbal drum rusak dan dan logam logaman lainnya. Unik dan keren!

akhirnya acara berakhir jam 22.00WIB. Dana terkumpul dari recehan pengunjung (maklum tidak diwajibkan satu dollar, 50 perakpun diterima) adalah 1.200.000 dan infak dari penjualan kaset Punk Muslim 110.000 semua akan disumbangkan lewat KNRP atau lewat DOMPET DHUAFA.

Di acara ini juga kami kedatangan seorang sahabat yang datang dari jauh dari kota Palu Sulawesi yaitu akhi Faris, mohon maaf kami tidak bisa menjamu antum dengan baik. karena kondisi keramaian acara salam buat teman teman di kota Palu. Tetap Semangat ya bro!

Adalah sebuah pengalaman unik dan tak terlupakan bagi kami bisa mengambil bagian dari acara kecil dengan semangat yang sangat luar biasa ini...