Kami Hanya Membela Diri

Jumat, 06 Februari 2009


Again. Inertia rocks! Bukankah inersia itu sebuah penyakit? Makanya saya minta tolong beritahu obatnya. Tidak masalah generik juga. Kawan, kita punya banyak agenda. Apa yang bisa kita lakukan untuk menolak diam dan ikut serta dalam iringan manusia yang masih waras melawan ketidakwarasan dan kebastardan?

Baiklah. Soal Gaza, lebih 1300 jiwa terbunuh dan martyred tentunya. Mudah, murah, itulah darah saudara kita disana. Lalu masih saja arogan dan tanpa malu zionis fasis yang telah melakukan lebih daripada apa yang dilakukan oleh Hitler dengan warfare terkini sumbangan kapitalis barat, masih saja melakukan propaganda bahwa itulah hak kami untuk membela diri.

Lagi-lagi tanpa rasa malu mereka terus membusa soal hak membela diri. Lalu apakah setiap tanah dan mereka yang dijajah dan diduduki tidak punya hak untuk membela diri dan melawan? Zionis terus berpose seksi sebagai korban dari ancaman luar. Lalu siapa yang mengancam? Hamas dengan roket homemade?

Sebenarnya jika sungut mereka tidak malu plus hati mereka tidak buta, zionis fasis itu bisa melindungi penduduk mereka. Ya mereka mengklaim bahwa serangan ke Gaza adalah untuk menghentikan terbangan roket Hamas yang terus-menerus. Ini dilakukan untuk melindungi punduduk mereka yang katanya merasa terancam.


Mereka bisa menghentikan roket Hamas. Betul. Tapi mereka hanya bermain-main. Mereka suka retorika sejak jaman Nabi SAW.

Jika mereka mau melindungi penduduk mereka dan menghentikan serangan roket Hamas yang ternyata tidak terlalu mengancam melihat fakta bahwa roket2 itu tidak akurat (lebih kepada secara psikologis melambangkan perlawanan) dengan cara benar-benar menghormati Truce/ genjatan senjata 6 bulan kemarin. Apalagi dipihak hamas sendiri sudah ada kerjasama untuk mencegah penembakan roket antara lain hamas sendiri sudah mencoba mensudahi dan mencegah faksi lain semisal Jihad islam.

Tapi mereka tidak punya niat baik. tercatat 4 november 2008, di masa truce, Israeli Defense force (IDF - baca Israeli offense force) memasuki Gaza dan membunuh 4 member hamas dan hamas kemudian membalasnya dengan serangan roket.


dapat dimengeti tipikal yahudi bermain-main dengan perjanjian. sebagaimana mereka selalu menyepelekan semua perjanjian diback-up dengan rasa arogan keterpilihan sesat sebagai anak Tuhan --- klo Lutfi koordinator komplotan JIL mau komplen ke tuhan Zionis di tembok ratapan knp katanya bodoh banget umat bontot tuhan (baca umat Islam setelah yahudi, nasrani dan Islam, saya saranin dia ngomplen entitas yang dia puja, zionis israel yang kurang ajarnya nggak ketulungan, yang dia sebut sendiri pernah nantang tuhan gulat).

Bukti lain tidak ada niat mereka adalah bahwa koran Ha'aretz, koran israel, menurunkan berita pihak israel telah merencanakan Gaza Holocaust sebelum Truce ditanda-tangani. kita melihat skema yang ada menguatkan bahwa Truce hanya strategi untuk menciptakan masa tenggang dimana israel bisa mengumpulkan informasi intel untuk serangan ini.

Balik ke soal klaim pembelaan diri, melindungi warga sendiri serta menghentikan roket Hamas. Sebenarnya apa yang didapatkan hamas dan Gaza selama genjatan senjata? Tidak ada yang baik bagi mereka. tetap mereka diblokade, diisolasi bagai satu penjara terbesar di dunia -- penjara kota. mereka menderita, kebutuhan dasar langka, sumber energi langka, malnutrisi, kelaparan dll. pada saat yang sama dengan fakta demikian pihak israel ingin hamas dan muslim Gaza menerima dan tidak melawan! roket Qasam adalah protes atas ketidak-adilan ini. jika mereka ingin melindungi penduduk mereka dan menghentikan roket hamas, maka mereka harus membuka blokade atas Gaza! bukan begitu pikiran sehatnya?

Namun terus menerus logika motif serangan dijungkirbalikan dengan back-up media korporat milik zio fasis di barat.

Betapa media dan pemerintah barat dimana terus menerus meletakkan masalah roket hamas sebagai titik fokus isu. hingga si israel melobi USA, EU, Russia agar penyelundupan senjata ke pihak Hamas dicegah. ini juga poin yang dibahas dipertemuan boneka2 arabia.

Padahal bukan itu masalahnya, kawan! masalahnya adalah pendudukan atas tanah bangsa lain, penjajahan israel atas palestina. jadi logika mereka kafir kapitalis adalah bahwa segala bentuk perlawanan atas penjajahan israel harus dianulir semisal perlawanan Hamas dan israel dengan kamuflase hak membela dirinya bisa melakukan apa saja atas tanah yang ia jajah yang mana perbatasannya tidak mereka tentukan.

Malah lebih bangsatnya Media barat dalam mengangkat tragedi pembunuhan 1300 muslim gaza tidak meletakkan titik berat kepada soal pendudukan israel, soal blokade gaza yang memunculkan naluri perlawanan tapi meletakkan titik tekan pada bahwa belasan israel terhadap roket2 hamas "terlalu berlebihan". Keparat kan?

lalu naif lah mereka yang melirik solusi ada di PBB, USA, EU, Russia. Naif! Dan bangsatlah mereka yang terus mempropagandakan bahwa kita harus toleran dengan israel bahwa katanya zionisme adalah semisal nasionalisme generik yang biasa diperjuangkan setiap nasion. oh naifnya.

( Catatan: hamas mampu menunjukan ia bisa membentuk pemerintahan yang mampu menjaga ketertiban di Gaza berbeda dengan sebelumnya ketika dibawah gang Fatah. hamas sudah mengikuti keingingan mereka untuk lunak dan ikut ke ranah politik dan akhirnya menang. Bush senang pada awalnya dengan keterlibatan politis hamas krn skema yg ditanam kacung mereka fatah akan menang, namun kemudian berbalik manyun persis simpanse ketika skema tidak berjalan dan hamas menang. politik luar negeri bush, EU, kemudian berubah menentang dan mengisolasi hamas, begitu juga para kacung syaikh arab.)


[www.berandalantuhan.blogspot.com]

0 komentar: