Tahfidzul Quran Sejak Dini, Kenapa Tidak?

Sabtu, 27 Juni 2009


Maka jika kita menginginkan anak-anak kita berbahasa yang baik dan berprilaku luhur, dekatkanlah mereka dengan al-Qur’an. Jika kita mengharapkan anak-anak kita mudah taat dan bersegera dalam menjalankan syari’atNya, buatlah mereka mencintai al-Qur’an dan menghapalnya.

Siapapun kita, sebagai orangtua muslim tentu mengharapkan anak-anak kita menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah. Taat pada Allah Swt, ittiba’ kepada Rasulullah Saw, taat syari’atNya, berbudi pekerti yang baik dan berbakti pada orangtuanya.

Anak yang shalih dan shalihah adalah anak-anak yang benaknya dipenuhi dengan al-Qur’an, bahasanya adalah bahasa al-Qur’an dan perilakunya adalah cerminan al-Qur’an. Sebaik-baik bahasa adalah bahasa al-Qur’an, sebaik-baik tuntunan adalah al-Qur’an.

Maka jika kita menginginkan anak-anak kita berbahasa yang baik dan berprilaku luhur, dekatkanlah mereka dengan al-Qur’an. Jika kita mengharapkan anak-anak kita mudah taat dan bersegera dalam menjalankan syari’atNya, buatlah mereka mencintai al-Qur’an dan menghapalnya.


Mengapa Tahfidzul Qur’an begitu urgen?

”Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (TQS. Al-Isra : 9)

Rasulullah Saw bersabda :
”Orang yang mahir dengan al-Qur’an akan bersama-sama dengan rombongan malaikat yang mulia dan senantiasa berbuat baik... (HR. Muslim dari Aisyah ra)

”Bacalah al-Qur’an, karena al-Qur’an akan datang pada hari kiamat kelak memberi syafaat (pembelaan) kepada ahlinya” (HR. Muslim dari Umamah al Bahili ra)

Dengan tahfidzul qur’an tentu saja anak akan menjadi dekat dengan al-Qur’an. Anak pun akan menjadi lebih peka terhadap suara dan gaya bahasa al-Qur’an, sehingga akan muncul rasa tidak senang terhadap suara dan gaya bahasa yang kasar.

Tahfidzul qur’an juga akan berefek meningkatkan konsentrasi anak. Dan jika ini terjadi, maka sangat dekat kemungkinan anak kita untuk berkonsentrasi dalam menerima ilmu dan pemahaman dalam proses belajar mengajar, termasuk akan mudah mengingat hal apapun yang kita tanamkan kepadanya.

Anak juga akan memiliki hati yang lembut, karena hal itu dijanjikan Allah dalam firmanNya ;

”Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram...” (QS. Ar-Ra’d : 28).

Tidak hanya itu, tahfidzul qur’an juga akan menghidupkan jiwa yang mati. Sabda Rasul Saw :
”sesungguhnya orang yang didalam hatinya tidak ada al-Qur’an sedikitpun (yang dihapal), bagaikan rumah yang akan roboh” (HR. Tirmidzi)

Allah juga memberikan apresiasi bagi orang-orang yang belajar dan mengajarkan al-Qur’an, Sabda Rasul saw : ”Orang yang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya”

Hadits ini juga memberi motivasi untuk para orang tua agar turut serta dalam proses ’membenakkan’ al-Qur’an pada anak-anaknya.


Bagaimana arah pembelajaran Tahfidzul Qur’an kepada anak

Pembelajaran tahfidzul qur’an akan memberikan motivasi kepada anak untuk selalu meraih derajat tertinggi di hadapan Allah Swt dengan menghapalkan al-Qur’an. Benak anak kita pun akan dipenuhi dengan al-Qur’an. Memorinya akan banyak terisi oleh ayat-ayat Allah, sehingga para orang tua akan lebih mudah mengingatkan dan mengarahkan anak-anaknya.

Selain itu, tentu saja tahfidzul qur’an akan membuat anak-anak kita mudah dalam menguasai dalil-dalil syara’, dan akan jauh lebih mudah bagi para orangtua untuk menanamkan pemahaman syari’ah kepada anak-anaknya.


Tips tahfidz qur’an untuk anak

Pilih waktu yang nyaman dan suasana yang menggembirakan. Tidak masalah jika anak-anak sedang bermain. Menghapal al-Qur’an tidak berarti posisi anak dengan guru/orang tua yang mengajarkannya ’face to face’. Cukup dengan memastikan pendengarannya ’on’, meski dia melakukan aktivitas (misalnya menulis, menggambar, bermain puzzle, dll).

Menghapal alqur’an bisa dilakukan secara terjadwal (misal ba’da shalat subuh dan ba’da shalat maghrib, atau menjelang tidur) atau tidak terjadwal (saat anak main atau belajar dengan orangtuanya)

Bacakan satu surat utuh (jika surat pendek) dengan cara ; orangtua membacakan satu ayat, diulang oleh anak satu ayat. Jika anak masih Batita, orangtua cukup membacakan satu surat penuh berulang-ulang, minimal 10 menit.

MP3, radio atau multimedia dapat membantu, jika orangtua memiliki keterbatasan dalam hapalan al-Qur’an atau mengalami kesulitan untuk membacakan ayat-ayat al-Qur’an dengan suara yang merdu.

Jika anak melakukan kesalahan dalam hafalan, jangan memintanya untuk mengulanginya lagi, karena hal itu akan membebaninya dan membuatnya berkecil hati. Cukup dengan membacakan ulang kalimat ayat yang benarnya.

• Buatlah pola muraja’ah (mengulang) yang mengasyikkan. Mulailah dengan bercerita tentang satu tokoh atau satu kisah yang berkaitan dengan ayat-ayat yang sedang dihapal. Lalu, bacakanlah ayat/surat yang telah dihapalkan anak secara berurutan dengan nyaring dang gembira. Biarkan anak-anak kita mengikutinya.

• Jangan takut menetapkan target tahfidz untuk anak (contoh SAP tahfidz Faqih dan Hamasah).

Wallahu a’lam bishshawwab.
Yuli Kusumadewi Darmadi, S.Si



---------------------------------------------------------------------------------------

SAP Tahfidzul Qur’an M. Faqih AK dan Hamasah Muthmainnah
Per 21 minggu (kurang lebih 1 semester). Mulai Juli – Desember 2009
Target 20 surat + 3 surat Al-Muta’awwidzaat (al-Ikhlas, anNaas dan al-Falaq)

Minggu ke Nama Surat Jumlah Ayat Hari/Tgl Frekuensi
1 Al-‘Ashr-AnNashr Sen-Rab 10 menit 20 kali ulangan
2 Al-Kautsar-Quraisy kam-jum idem
3 Al-Lahab 5 Sen-Sab idem
4 Al-Kaafirun 6 idem idem
5 Al-Fiil 5 idem idem
6 Al-Qadar 5 idem idem
7 Al-Maa’un 7 idem idem
8 At-Takaatsur 8 idem idem
9 Al-Humazah 9 idem idem
10 Al-Zalzalah 8 idem idem
11 At-Tiin 8 idem idem
12 Adl-Dluha 11 idem idem
13 Al-Insyirah 8 idem idem
14 Al-‘Adhiyat 11 idem idem
15 Al-Qari’ah 11 idem idem
16 Al-‘Alaq 19 idem idem
17 Al-‘Alaq 19 idem idem
18 Al-A’laa 19 idem idem
19 Al-A’laa 19 idem idem
20 Al-Bayyinah 8 idem idem
21 Al-Bayyinah 8 idem idem
Pola muraja’ah
Setiap 4 minggu.

0 komentar: