Snowie & Brownie R.I.P

Sabtu, 27 Juni 2009


Snowie & Brownie yang baik, tadi pagi saya baru selesai menjalankan ibadah boker. Itu saya lalu melintas ke ruang depan. Menyalakan TV seolah-olah api. Tapi karena tidak ada yang menarik hati saya lantas mematikannya, menyebabkan saya seakan-akan seorang pembunuh berhati baja.

Snowie & Brownie, ya itu saya tadi pagi. Hatinya masih membaja seperti Clark Kent si manusia baja. Tapi tidak sekarang. Tidak setelah saya melihat meja makan yang tidak penuh oleh makanan. Sumpah bukan karena meja makanan yang kosong kemudian hati saya tidak lagi membaja. Bukan. Bukan karena itu. Dari dulu memang itu meja mau saya ganti namanya menjadi meja kosong. Soalnya dia tidak pantas disebut meja makan karena diatasnya tidak pernah ada makanan. Yang ada malah kosong. Entah kosong itu makanan atau bukan. Yang jelas kosong.

Snowie yang seputih salju, luluh lantaknya hati baja ini adalah setelah itu saya melihat rumah kayu tropis kalian. Rumah yang menjadi tempat kalian indehoy ternyata tidak dapat membuat kalian asoy. Buktinya, kau malah terbujur kaku dan Brownie diam membisu. Hingga akhirnya menyusul kau meninggalkan pilu.

Brownie yang bukan Brownies Amanda, disaat-saat seperti ini entah apa yang saya rasakan. Perasaan sedih bingung tercampur baur menjadi satu. Haruskah saya meratapi kepergian kalian seperti kaum Syiah meratapi kematian Imam Hasan & Husein dengan memukuli badannya hingga berdarah-darah? Bukannya tidak mau, disuntik saja saya takut. Apalagi lihat darah. Atau haruskah saya masuk ke dalam kamar, kemudian menyetel lagu “Too much love will kill you”nya Queen? Atau malah bersurut dalam sujud panjang, menguraikan airmata yang pastinya panjang-panjang juga? Apa yang harus saya lakukan? Membaca Al Qur’an seraya menengadahkan tangan, dan mengeluarkan endapan kesakitan saya yang paling dalam: airmata?

Snowie & Brownie yang caem, sesungguhnya, kalian tak salah mengenai hal ini, sebab jodoh itu sudah digariskan oleh Allah. Mengapa saya bilang jodoh? Karena setiap pertemuan sudah diatur dan dipasang-pasangkan oleh Allah. Jadi jika kalian bukan rizki menjadi sahabat saya, maka tak ada gunanya saya memaksa kalian agar dapat bangkit dari kubur seperti halnya Suzzana dalam film Arwah Penasaran.

Snowie & Brownie yang sholeh dan sholehah, jika saya mempercayai bahwa Allah mendaraskan takdir pada mahluknya maka rasanya tidak perlu saya untuk mengulang kembali menggunakan doa yang isinya mungkin pernah kalian lihat di komputer saya. Masih ingat tidak kalian dengan email itu? Email buat seorang yang sekarang damai disisi-Nya. Ah rasanya tidak perlu saya tulis. Soalnya tidak nyambung.

Snowie & Brownie yang imut-imut, sebelumnya saya mau mengucapkan terima kasih karena kalian telah menghiasi hari-hari saya. Jujur saja, kehadiran kalian kemarin itu membuat saya seperti terbang entah ke langit yang ke berapa. Kalaulah langit itu bertingkat seribu, maka saya terbang ke langit yang ke seribu satu. Bahkan menembus batas-batas horizon waktu yang terbentang dalam alam raya ini.

Brownie yang imut kayak kue bolu, saya tidak akan menggenapi Asmaul Husna menjadi seratus dengan menamakan Dia: “Allah Yang Maha Kejam”, karena kejadian ini. Saya sudah menyadari sejak dulu, bahwa ketentuan Allah kadang-kadang memang aneh seaneh manusia itu sendiri. Terkadang umur bukanlah suatu penentu sebab terjadinya kematian. Logika matematis tidak bisa dipergunakan dalam masalah ini.

Snowie yang bulunya halus, karena bukan masalah matematislah makanya tadi saya meminta izin Um-Um untuk membuat tahlilan tepat di hari ke-3 kematian kalian nanti. Sengaja saya bikin hari ke-3 bukan ke-7 sebab setelah angka 2 adalah 3 bukan 7. Namun itu urung saya lakukan. Padahal saya sudah membuat undangan tahlilan untuk disebar ke tetangga. Gantinya saya kasih saja mereka kue brownies kukus Amanda special dari Bandung. Sambil tak lupa saya selipi tulisan mengenang wafatnya Snownie & Brownie. Ketika tetangga tanya siapa kedua nama tersebut, saya jawab kelinci.

Snowie & Brownie yang saya yakin cerdas, tahu tidak kalau acara tahlilan kalian banyak dipertanyakan? Mereka mengatakan kalau acara untuk kalian ini adalah mengada-ada. Aneh. Lantas saya jawab demikian; kalaulah acara tujuh bulanan itu bukan mengada-ngada. Begitu juga acara 7 hari, 40 hari, dan 100 hari juga bukan acara yang tidak ada salahnya untuk dilakukan, lantas apa salahnya saya mengumpulkan tetangga untuk silahturahmi? Toh sama-sama baiknya. Sama-sama saling menjalin ukhuwah. Lagian kan mereka belum sempat kenalan dengan kalian. Bener ga?

Snownie & Brownie yang kalem tapi centil, beruntung undangan saya direspon tetangga. Sehingga prosesi pemakamanmu tidaklah jauh berbeda dengan pemakaman-pemakaman seperti yang ada di film-film Barat itu. Meski tidak sebanyak yang dikira, namun Revo, Mumu & Arya senantiasa hadir mengiringi kepergian kalian. Tak peduli mereka masih kecil dan sedang disuapi nasi oleh ibunya masing-masing namun mereka dengan khusyuk mengikuti perjalanan akhir kalian yang hening. Syahdu.

Snowie yang putih seperti kue putri salju, sampai sekarang Revo selalu memanggil-manggil kalian. Entah apa yang harus saya katakan padanya. Karena kalau pun saya beri tahu dia tidak akan mengerti. Yang ada malah dia terus mencoba untuk menggali kubur kalian seperti halnya Sumanto. Tak lama berselang, saya berikan Revo foto Cici Paramida. Kenapa saya berikan itu? Karena dia selalu memanggil-manggil kalian dengan Ci..Ci… Barangkali saja dengan foto Cici Paramida tertabrak mobil akan berhasil meredakan kehilanganya akan kalian. Sayang usaha saya tidak berhasil.

Brownie yang coklat seperti baju Pramuka, ketidakberhasilan ini sama halnya dengan ketidakberhasilan saya menyelamatkan kalian dari dijadikan sate kelinci oleh Asep Rabbit di Lembang sana. Sumpah padahal saya sudah mencoba untuk total mengurusi kalian. Meskipun saya sadar ini kali pertama saya memelihara hewan. Tapi saya tidak main-main dalam mencukupi nafkah lahir dan batin kalian.

Snowie & Brownie yang menggemaskan, ratusan situs bergambar kelinci sudah saya kunjungi dan saya ambil ilmunya. Bahkan sudah saya praktekan sebagian pada kalian. Hanya saja sampai sekarang saya masih belum bisa menarik hubungan antara kalian dengan situs berlogo kepala kelinci. Dilihat dari gambar, tidak ada kesamaan antara mereka dengan kalian. Begitu pun dengan namanya. Kalian kelinci, mereka Playboy. Aneh kan? Kok bisa playboy jadi kelinci? Kok bisa kelinci jadi playboy. Padahal Brownie meskipun jantan tidak pernah iseng ma kelinci betina lain. Begitu juga dengan Snownie. Meskipun betina, dia tidak pernah pamer aurat seperti di situs Playboy.

Snowie & Brownie yang baik, cukup rumit bagi saya untuk menetralisir keadaan ini. Kejadian ini datangnya terlalu tiba-tiba, setelah semuanya terasa sesuai dengan harapan saya. Tetapi saya yakinkan dalam diri ini, bahwa saya bukan penguasa masa depan. Saya tak tahu rencana Allah dalam masalah ini. Namun meskipun begitu saya harus tetap melangkah kembali. Memegang kontrol penuh atas diri serta tetap menggunakan pikiran yang sehat.

Snownie & Brownie yang imut-imut, kalaulah ini adalah yang terbaik menurut-Nya, Insyallah semoga itu menjadi yang terbaik bagi kita. Hanya saja saya sampai sekarang masih bertanya-tanya. Entah kalian mempercayai hadits ahad atau tidak. Apa yang kau rasakan di dalam kubur sana? Terkukung dalam sebidang tanah seukuran tubuh. Apa juga yang kalian rasakan ketika Malaikat Maut kemarin memisahkan ruh kalian dari jasad kalian yang mungil itu? Benarkah seperti diiris pedang? Lalu apakah kalian disana ditanya malaikat dengan pertanyaan “Ma rabbuka?” Semoga kalian bisa menjawabnya. Saya yakin kalian bisa menjawabnya dengan benar. Soalnya kalian bukan Abu Jahal, Firaun apalagi George Bush. Sebab kalau kalian tidak sampai bias menjawabnya, kemaluan kalian bisa dicolok, badan kalian dipecut dan disetrika berulang-ulang.

Snownie & Brownie, ini galian terakhir kubur kalian sudah saya selesaikan. Jasad mungil nan lucu kalian sudah saya pegang erat. Saya bawa kalian menuju tanah berlubang itu. Sebersit ingatan menghentikan laju saya; KAPAN SAYA SEPERTI INI???


Dari, seorang lelaki yang berpura-pura tegar,
Dari seorang lelaki yang selalu mengharap dan mendoakan, agar kalian menjadi golongan kelinci yang syahid yang akan memberikan syafaat pada pemiliknya.

4 komentar:

divansemesta mengatakan...

" ...saya tidak main-main dalammencukupi nafkah lahir batin kalian." Belegug siah. Disangkan pedophil ternyata bestial.

Begundal Militia mengatakan...

hohohoh...... jadi kumaha euy tgl 8 teh?

divansemesta mengatakan...

Jadi. da urang mah gampang atuh. dekeut imah

Begundal Militia mengatakan...

saha wae??