Mengenang 2 tahun lalu tepatnya hari.
Meski memang tulisan dibawah ini bukan terlahir pada tanggal hari itu, tapi tulisan ini menjiwai apa yang telah saya lakukan hingga tepat hari itu. Walaupun sebenarnya terlahir bukan untuk itu.
***
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.
Kepada Ukhti
Di tempat
Segala puji bagi Alloh, Rabb semesta alam, tidak ada Tuhan selain Dia. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan dien yang haq untuk dimenangkannya atas yang lain. Dia pula yang telah mencurahkan nikmat yang sangat besar dan tak terhitung banyak serta nilainya.
Semoga shalawat serta salam dilimpahkan kepada pengemban risalah Islam dan teladan seluruh ummat manusia yaitu Nabi Muhammad SAW juga kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada seluruh insan yang beriman dan berkesungguhan meninggikan dan menegakkan Al-Islam.
Mohon maaf sekiranya tulisan ini mengganggu dan mengusik hati dan pikiran ukhti. Setelah saya mengetahui bahwa ukhti saat ini tidak terikat aqad dengan seorang ikhwan yang lain, maka sekarang saya hendak menyampaikan niat beserta sedikit penjelasan. Tapi sebelumnya saya mengharapkan pengertian ukhti untuk tidak menyampaikan hal ini kepada siapapun kecuali yang berkepentingan. Mudah-mudahan hal ini bisa lebih menjaga niat dan menghindarkan diri dari fitnah.
Ya Allah, hanya dengan izin dan kekuatan dari Engkau, kesungguhan niat ini dapat terungkapkan :
“Bismillaahirrahmaanirrahiim. Ukhti, niat dan kesungguhan ini sesuai dengan hukum syara’. Hanya dengan mengharap ridlo Allah, saya berniat untuk mengkhitbah ukhti.”
Sejujurnya, keinginan ini muncul begitu saya mengetahui Ukhti. Walaupun saya sadar saya belum tahu ukhti seperti apa. Namun saya ukhti adalah yang terbaik bagi saya. Meskipun saya menyadari bahwa saya bukan orang yang terbaik dan orang yang tershaleh yang ukhti harapkan.
Namun ketika niat sudah timbul, maka tentu perlu perencanaan. Saya akan gambarkan sedikit perencanaan tentang hal ini. Dari sisi nash-nash dan pemahaman terhadap aturan pergaulan Islam, insya Allah kita sedang berusaha memahami dengan mengkaji dari sumber yang sama. Saya yakin ukhti lebih paham tentang hal ini.
Ketika ukhti menjawab “Tidak”, maka cukuplah Allah sebagai saksi dan Dia-lah yang menetapkan pilihan dan keputusan terbaik untuk kita. Allaahu Akbar.
Ketika ukhti menjawab “Ya”, maka Segala Puji hanya milik Allah. Semoga Allah memurnikan niat kita sebagai hamba-Nya. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang optimal menyempurnakan ikhtiar dalam mengharap ridlo-Nya.
Rencana saya, (sekiranya jawaban “Ya”). Sekali lagi sekiranya jawaban ukhti “Ya”: saya akan menyegerakan untuk menemui orangtua/wali ukhti untuk meminta dan memohon do’a. Insya Allah kita termasuk orang yang mengejar keutamaan, sehingga kita harus menyiapkan kedua orang tua kita dan keluarga untuk meminta restu dan do’a mereka.
Kemudian saya akan segera berikhtiar untuk mendapatkan penghidupan yang cukup sambil menyelesaikan studi. Mudah-mudahan kuliah dapat selesai pada akhir tahun ini.
Seandainya Allah memberi kemudahan dan rezeki yang cukup sebelum studi selesai, maka tak ada alasan untuk saya menunda-nunda pernikahan. Seandainya Allah menentukan keputusan yang lain (menikah lebih cepat atau menunda lebih lama atau putus sekalipun) maka kita hanya bisa menerima keputusan-Nya dengan sabar dan ikhtiar yang lain serta semakin mendekatkan diri kita kepada-Nya.
Semua perencanaan itu akan lebih indah ketika kedua orangtua kita telah sama-sama siap untuk melepas putra-putrinya, disertai dorongan do’a dan motivasi serta kebaikan mereka lainnya yang tiada pernah berhenti. Dengan demikian kita harus menyiapkan mereka dan selalu memohon do’a dari mereka.
Sekiranya ada kesalahan dalam proses pengungkapan niat ini, tolong koreksi dan seandainya ukhti mempunyai keinginan (penjelasan rinci, pertanyaan, dsb) tolong sampaikan. Saya berharap pengalaman pertama ini dapat menjadi pelajaran dan hikmah yang berarti untuk diri yang dhoif ini.
Untuk bahan perkenalan, saya sampaikan biodata ringkas sbb :
[SENSOR]
Izinkan saya menutup dengan do’a :
Ya Allah, kembali ingin kuungkapkan kegelisahan jutaan bintang ini, kembali kujedukan isi meteor-meteor hati kepada-Mu, kuyakin Engkau Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dalam galaksi ini, kembali diri ini memohon curahan hujan kosmis kasih-Mu. Meskipun diri ini kotor, lemah & berlumur dosa laksana black hole yang membelah asteroid.
Ya Allah, Berilah kami orbit terbaik dengan ridlo-Mu, berilah kami kemudahan untuk berotasi pada syari’at-Mu, berilah kami kekuatan dan istiqomahkan kami dalam Dien-Mu.
Ya Allah, Izinkan kami untuk berikhtiar dalam mengendalikan asteroid-asteroid kegelisahan ini. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan kekuatan dari-Mu, Ya Rabb.
Ya Wadud, Kami telah memahami Qadla-Mu, maka jauhkanlah kami dari pijar-pijar keraguan dalam mengambil keputusan. Kami yakin pertolongan-Mu sangatlah dekat bagi siapapun yang menolong agama-Mu. Dengan ridla-Mu Ya Allah, Berilah kami lintasan komet dan bintang terbaik menurut ketetapan-Mu, teguhkan kami dalam menapaki gemuruh seruan-Mu, jadikanlah kami menjadi hamba-Mu yang shaleh dan shalehah.
Ya Rahman, Sungguh kami mohon kepada-Mu pilihan yang terbaik menurut ilmu-Mu, kami mohon kemampuan dengan kekuasaan-Mu, dan kami mohon anugerah yang besar dari-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa sedangkan kami tidak, Engkau Maha Tahu sedangkan kami tidak, bahkan Engkau Maha Mengetahui segala sesuatu yang ghaib.
Ya Rahiim, Engkau Maha Mengetahui, sekiranya persoalan ini (khitbah) baik bagi kami, baik untuk agama kami, baik untuk urusan dunia kami, baik untuk kehidupan kami, baik bagi segala persoalan yang kami hadapi, baik untuk akibat perbuatan kami, baik menurut-Mu untuk kami sekarang & masa datang, maka kuasakanlah persoalan ini dengan nebula terbaik dan berilah kami andromeda serta berilah kami bimasakti dalam persoalan ini. Akan tetapi, sekiranya persoalan ini (khitbah) buruk bagi kami, buruk untuk agama kami, buruk untuk urusan dunia kami, buruk untuk kehidupan kami, buruk bagi segala persoalan yang kami hadapi, buruk untuk akibat perbuatan kami, buruk menurut-Mu untuk kami sekarang & masa datang, maka hindarkanlah persoalan ini jauh dari kami dan berilah kami keselamatan, kemudian berikanlah pilihan lain yang lebih baik dimana saja adanya dan ridloilah kami dengan pilihan terbaik tersebut.
Ya Kariim, Kami mengetahui dan yakin terhadap janji-Mu bahwa laki-laki yang baik hanya diperuntukan bagi wanita yang baik, kami mengetahui bahwa wanita yang keji diperuntukan bagi laki-laki yang keji. Jadikanlah kami menjadi laki-laki dan wanita yang baik Ya Rabb, karena kami menginginkan pendamping hidup yang baik pula. Baik menurut pandangan-Mu dalam syari’at-Mu.
***
Setelahnya ukhti membaca surat ini, saya harap tolong pahami isi surat ini dengan mendalam, jika ada yang kurang dimengerti tolong sampaikan sehingga saya bisa menjelaskan lebih lanjut.
Jangan ragu untuk mengambil keputusan, mintalah petunjuk kepada Allah. Kejujuran pribadi akan menentukan langkah yang akan diambil selanjutnya. Kita hanya bisa berikhtiar, hasilnya hanya Allah yg berkuasa menentukan. Apapun yang akan menjadi jawaban, itulah yang terbaik untuk saat ini.
Setelah ukhti menjawab, tolong beri saya taushiyah & gambaran apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Sekali lagi saya berharap, semoga hal ini dapat menjadi amanah untuk kita saling menjaga dari fitnah & tidak perlu orang lain tahu kecuali orang yang berkepentingan, karena pinangan bukan untuk diumumkan, akan tetapi untuk dijaga sesuai keharusannya.
Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.
Alhamdulillaahirabbil’aalamiin.
Bandung, 7 Maret 2004
Kupinang Kau Hari ini
Minggu, 17 Mei 2009
Diposting oleh Begundal Militia di 04.33
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar