Ketapel Art; Sebuah Obrolan Kecil

Kamis, 14 Mei 2009



KetapelArt mungkin nama yang terasa asing sekaligus aneh buat sebagian orang. Namun untuk sebagian lainnya termasuk saya, nama ini begitu melegenda. Meskipun belum cukup lama eksis di dunia perjuangan revolusioner, namun semangat contra culture mereka terasa dan semakin membesar. Tak ayal ini membuat KetapelArt menjadi salah satu peluru yang suatu saat kelak bakal menedang pantat para kapitalis dari bumi ini. Yeah… berikut sedikit obrolan santai bersama mereka;

Sebelum lebih jauh kita berbincang, bisa menjelaskan terlebih dahulu apa, bagaimana, dan siapa itu KetapelArt terus filosofi apa dibalik nama keren KetapelArt itu? (sori standar pertanyaannya)
Jhondoe: Kami disini bukan hanya berdakwah saja tapi juga berbisnis. Bisnis yang berdasarkan Syariat Islam, harusnya kami berempat tapi dua orang keluar mereka ngak mampu menjalankan bagaimana sistem bisnis dalam Islam.
Fuad: KetapelArt dulu berempat ada Ague, Jhondoe, Pongah is dead dan Sinyo. Namun karena keduanya sibuk sama kegiatan lain sekarang tinggal gue sama Jhondoe dan disusul juga oleh bergabungnya Thufail Al Ghifari dari Al Faid Corporation dan menggantikan posisi mereka.
Thufail Al Ghifari: Yoi Pongah dan Sinyo dipecat karena takut nikah.. Hehehe

Apa yang membuat kalian merasa bahwa Islam adalah agama yang benar?
Thufail Al Ghifari: Ini pertanyaan yang sangat tolol! Karena yang lain salah makanya gue pilih jalan yang benar.
Jhondoe: Ya betul ini pertanyaan yang sangat idiot banget!
Fuad: Karena gue nyaman sama Islam dan sistem yang ga da busuk nya

Adakah pertentangan dari lingkungan sekitar kalian ketika kalian memutuskan untuk menjadikan Islam sebagai trigger revolusi kalian?
Thufail Al Ghifari: Pertanyaan klasik nih... Ya bisa tebak sendirilah. Tapi buat gue demokrasi itu menyebalkan dan revolusi telah mati... Persetan dengan revolusi!
Jhondoe: Gak ada masalah gue dengan lingkungan. Alhamdulillah gue sempat tersesat kayak Thufail dan Fuad.. Hahahaha...
Fuad: Ada awalnya dari kedua orang tua tapi lama lama ngerti pelan pelan. Dari teman teman kampus gue dulu tapi gue cuekin para penganut agama punk dan hedonis.

Kenapa kalian memilih menggulirkan konsep seperti sekarang ini dalam ”berjuang”? Kenapa tidak seperti mengikuti Pil DAI (TPI), ikut ausidi KCB, dll? (Hahaha...)
Bareng – bareng: Hahaha lu kenapa sih ngasih pertanyaan ada ada aja... Jihad Bukan Ajang Kontes! Apalagi jadi kacung kapitalis berlabel dakwah...
Fuad: Gak sekalian aja Indonesia Idol, kalau ada Jihad Idol aja gue ngak mau ikut
Thufail dan Jhondoe: Hahahaha...


Isi dari konsep perjuangan yang kamu usung saat ini menitik beratkan dalam hal apa? Apa yang kamu harapkan dari isi tersebut?

Thufail: Menitik beratkan pada masalah Tauhid, Dakwah dan Jihad.
Fuad: juga Mardhotillah serta Ridho Allah Swt.
Jhondoe: Ukhuwah

Seberapa besar pengaruh dunia underground yang pernah kalian terjuni beberapa waktu silam terhadap usaha kalian dalam ”perjuangan”?
Fuad: Regret gue, tapi setidaknya ada ibroh sejarah dalam hidup gue dari situ... Underground just step in stone
Thufail: Underground is dead!
Jhondoe: Gue ngak ikut ikut underground, underground yang gue ikutin itu Shaikh Abdullah Hanafi, Shaikh Abdullah Sungkar, Shaikh Abu Bakar Ba’asyir.
Thufail dan Fuad: Yeah...Allahu Akbar!!!

Beragam orang mendefinisikan tentang Punx dari nihilism, anarkisme hingga sebuah karya music yang kick ass. Namun ada juga yang mengatakan bahwa punx itu adalah sebuah konsep perlawanan terhadap penindasan. Orang-orang seperti Gandhi, Mandela, Malcolm bahkan Muhammad saw pun dikatakan adalah seorang punx. Dan kalian juga (KetapelArt) dikatakan sebagai seorang punx. Menurut kalian bagaimana & apa punx itu sendiri?
Fuad: Kafir tuh orang bilang Nabi Muhammad SAW seorang PUNK. Punk Is dead! Bagi gue Punk hanya sebagai musik, dan musik hanya sebagai senjata. atau sebagai media. Jadi perlawanan bukan lagi punk karena ada perlawanan yamg hakiki. Hehehehe
Thufail: Sejak kapan PUNK jadi sunnah Rasul.. Murtad jangan setengah setengah mas… Apapun bentuk dan definisi punk itu kami ngak mau jadi bagian dari itu. Kami mau belajar jadi mujahidin bukan PUNK. PUNKNGAJIAN mungkin gue mau. Hahahaha…
Jhondoe: PUNK SHIT!!! Kenyang, wareg!!

Banyak orang mengatakan D.I.Y adalah suatu pola hidup. Ia adalah salah satu bentuk perlawanan terhadap kapitalisme sekaligus pencerminan dari nilai-nilai anarkisme. Menurut kalian sejauh mana konsep ini bisa diaplikasikan dengan keyakinan kalian, Islam?
Fuad: Gak bisa disamakan antara Islam dan DIY. Dalam DIY setiap orang berhak mendefinisikannya karena tidak ada aturan baku tentang DIY. Tapi dalam Islam sudah ada hukum mutlak. Dengan atau label DIY Islam adalah Islam gak usah dicocok-cocokin.
Fuad: DIY itu hanya omong kosong yang iri sama ketenaran RADJA, PETERPAN dan SELEB2.. Hehehe… Karena konsep kemandirian itu sudah diajarkan oleh Islam sebelum D.I.Y itu ada.. DIY leave it or Fuck you!
Thufail: Yang penting mengerjakan sesuatu berdasarkan ilmu dan dalil dalil Al Quran dan As Sunnah yang benar. Bukan ikut – ikutan atau taklid buta bukan juga main tafsir semau gue dan logika gue
Jhondoe: Islam ya Islam apapun bentuknya Islam tetap Islam ngapain disama-samain sama DIY.
Thufail: DIY zaman sekarang udah jadi INDIE dan disponsori sama produk rokok.. Tuh lihat aja acara rock indie di salah satu stasiun TV.. DIY adalah BOHONG BESAR!
Thufail: Kebanyakan pembacot DIY tempo dulu zaman zaman gue masih nonton United Smoker di Bekasi, saat ini orang – orang yang gue pernah celotehan anti kapitalisnya udah jadi bagian dari kapitalisme itu sendiri. Mereka tanpa malu menjilat ludah mereka sendiri dengan kehidupan hedon mereka. Gue bersyukur bisa mengenal Islam. Islam is bigger than DIY! Than everything!

Bagaimana kalau ternyata produk D.I.Y kalian malahan hanya dijadikan sebagai sebuah trend fashion oleh mereka yang biasa dibilang poseur?
Thufail: Yang penting memahami hakikat Islam itu sendiri. Yaitu segala sesuatu yang tidak bertentangan dengan Al Quran dan As Sunnah. Buat KetapelArt tidak ada istillah posser kami lebih suka menyebutnya sebuah proses belajar. Kalau mereka yang menggunakan merchandise kami sebagai trend fashion belaka setidaknya disitu kami sudah menang 1 : 0 melawan fashion fashion busuk seperti bikini, tank top, dan pakaian pakaian ala barat.
Fuad: Selama menutup aurat ya kita ngak terlalu masalah.. Kalau dibilang ada poseur kami tidak masalah asal tidak bertentang dengan Al Quran dan As Sunnah.
Jhondoe: Kami hanya menyampaikan Islam tanpa ditutup-tutupi dan tidak menjual ayat – ayat Allah maksudnya memutar balikkan dalil. Dan kami disini juga sambil belajar juga
Thufail: Islam itukan dakwah, dan proses itu tantangan buat kru KetapelArt agar bisa mengarahkan semua yang mungkin anda bilang poseur itu menjadi seorang muslim sejati. Itulah dakwah! Dan KetapelArt Bukan produk DIY!
Fuad: Betul..Bagi gue ngak ada kata poseur malah klo poseur jd Rasul lebih Cool bro… hehehe
Jhondoe: Yoi!

Pernah suatu ketika saya menemukan seseorang mengatakan kawan saya tidak seperti seorang muslim (menyerupai orang kafir alias tasyabuh) karena cara dandanannya & attitude luarannya. Sialnya kawan saya dikatakan demikian ketika menggunakan produk-produk kalian. Menurut kalian bagaimana dengan pandangan tersebut? Atau kalian termasuk orang yang Fuck Attributes?!
Thufail: Orangnya suruh ngomong langsung ke kita aja biar lebih asooy… Yang penting garis merahnya jelas bahwa aurat aurat prinsipilnya tertutup sesuai Al Quran dan As Sunnah buat kami itu bukan tasyabuh.
Fuad: Baju koko itu jugakan dari China, baju gamis itu pun trend arab dari zaman Abu Jahal.. Harusnya orang seperti itu juga berani dibilang tasyabuh… Yang penting hukum menutup auratnya tidak kami langgar… Sensitif tuh orang. Kecuali pake anting, Tattoan nah bukan tasyabuh lg tuh. Hehehehe
Jhondoe: Yaelah ini mah baju bukan Aqidah! Kalau Aqidah lu menyimpang baru lu katain kayak gitu.
Fuad: Kecuali kalau gue jualan tank top di sablon baru lu bicara seperti itu sangat pantas.

Beberapa orang dari kalian dahulu atau mungkin juga saat ini masih eksis dalam dunia permusikan. Setahu saya salah seorang ada yang menjadi personil Roots Of Madinah (ngaku aja deh!!!:p). Bagaimana menurut kalian menggabungkan musik, politik serta keyakinan kalian sementara di sisi lain ada yang mengatakan musik itu terlarang a.k.a haram?
Thufail: Pas banget pertanyaannya, Alhamdulillah Allah menggabungkan kami bertiga.
Fuad: Hahaha maksudnya gue apa Thufail nih?
Thufail: Haram dari Hongkong! Gue gak nemuin Al Quran mengharamkan musik. Kalaupun ada itu hadist bunyinya kurang lebih “Akan ada umatku yang menghalalkan minuman keras, wanita dan musik”. Hadis ini harus dikaji lagi dipisahin satu satu berarti minuman keras itu HARAM, WANITA HARAM, MUSIK ITU HARAM. Nah harusnya yang ngutip hadis ini jangan menikah karena wanita itu HARAM.
Kalau menurut apa yang kami pelajari musik itu jadi haram jika bercampur dengan wanita dan minuman keras. Kami beranggapan musik itu mubah selama ia tidak melalaikan.
Fuad: Baca Al Quran pas Adzan Sholat aja haram.
Jhondoe: Yang penting tidak melalaikan dari hal hal prinsipil Islam seperti sholat wajib dan sebagainya.

Art bagi kalian itu apa sih?
Thufail: Art itu gabungan dari huruf A dan R dan T. Hahahaha…
Fuad: Sesuatu hal yang membuat human interest, kalau ngak interest bodoh amat itu urusan elu mau suka atau ngak sama art KetapelArt!
Jhondoe: Art ya Art aja udah.. Pusing amat!

Bagi saya art itu memiliki definisi yang beragam. Sekarang bagaimana pandangan kalian –tentunya dari sudut art tapi boleh juga dari sudut terserah kalian- tentang film-film seperti Battle For Haditha, Body Of Lies, Ghosts Of Abu Ghuraib, Jihad for Love, Kabul Express, Kandhahar, One Day in September, Osama, Paradise Now, Prisoners of The Mountain, Redacted, Road To Guantanamo, Taxi to The Dark Side, The War Within, Waltz With Bashir, dll bila dibandingkan dengan dibandingkan dengan film-film keluaran Arrahmah Media?
Thufail; Yang pasti bungkus bungkus cd film-film cocok buat dijadikan bungkus nasi uduk dan cd – cdnya buat nambel genteng bocor.. Film busuk!
Fuad: Bedalah film Ar Rahman sama film-film yang dibilang busuk tadi.
Jhondoe: Selama Ar Rahmah tidak menjadikan Mirzan Gulam Ahmad sebagai nabi kami lebih suka film Ar Rahmah
Thufail dan Fuad: Hahaha…

Menurut pandangan kalian, aksi-aksi vandal berupa penempelan pamphlet/poster edukatif Islam, mencoreti tembok-tembok kota dengan piloks bernada seruan jihad, dan melempari simbol-simbol kapitalisme dengan telur busuk termasuk sebuah direct action atau sebuah performent art?
Fuad: Itu terserah kalian, kami dukung aja selama gak nyoret tembok rumah gue sama masjid.
Thufail: Hahaha.. Asal jangan terjebak euphoria. Kebanyakan dari kita mahir berpropaganda dan retorika tapi ketika masalah penerapan kata kata kita banyak yang lalai terhadap komitmen kepada Syariat Islam. Dan jangan ngumpet melulu…
Jhondoe: Masjid Ahmadiyah sih ngak apa apa dicoret-coret. Hahaha..

Mendirikan Infoshop merupakan opsi lain dari aksi langsung (direct action). Ada keinginan tidak dari kalian untuk membuat sebuah infoshop dimana didalamnya ibarat sebuah one stop service. Dalam arti kalian menangani berbagai macam layanan yang berhubungan dengan art mulai dari desain, recording, clothing, distro, hingga perpustakaan, area diskusi, dll. Atau mungkin kalian punya impian sendiri? Seperti apa?
Fuad: Ya ke depan kami ingin seperti itu, saat ini baru tempat diskusi saja di Tanjung Priuk.
Thufail: Yoi markaz diskusi kami di pesantren Missi Islam Jakarta Utara
Jhondoe: Pengen gue punya markaz selengkap itu tapi pelan pelan akan kami kejar cita cita itu.
Thufail: Kalau perlu markaz ada gudang senjata AK 47 favorit gue. Hahaha
Fuad: Mudah2 an bisa seperti itu agar tersibghah para kawula muda yang masih ber ABG LABIL. Hehehehe
Jhondoe: Kalau gue machine gun dan pisang goring. Hahaha

Pandangan kalian sendiri akan jihad? Kapan jihad itu dilakukan dan bisakah dia disamakan dengan menahan hawa nafsu?
Thufail: Jihad itu Qital!
Fuad: Jihad lawan nafsu itu beda lagi, lawan hawa nafsu gak usah pakai jihad emang harus dilawan tiap hari.
Thufail: Hadist jihad tertinggi melawan hawa nafsu itu hadist palsu!
Jhondoe: Jihad itu dimatiin atau mematikan! Jihad itu ngak perlu nunggu Khilafah tegak!
Thufail: Orang yang bicara bahwa jihad itu harus menunggu Khilafah tegak sama tololnya dengan orang yang menggunakan demokrasi sebagai alat perjuangan.
Jhondoe: Sekalian aja jihadnya nunggu nabi Isa As turun. Wong kami yakin nabi Isa As ngak akan turun lagi.
Thufail: Ya intinya Jihad itu Qital. Bukan demokrasi dan bukan juga setelah khilafah tegak. Jihad bisa dilakukan kapan saja anda siap. Yang penting mempersiapkan diri dan harus ada keinginan untuk berjihad bagi setiap muslim tanpa harus nunggu khilafah tegak!
Fuad: Betul itu!

Apakah dengan mendirikan sebuah kotra kultur, kolektif, scene atau apalah namanya diantara kalian (muslim) bisa dikategorikan dengan jihad? Mengapa?
Thufail: Tidak! Itu bukan jihad! Itu cuma sarana untuk berjamaah contohnya. Jihad itu perang! Jihad itu Qital! Kalau bikin kolektif terus jadi partai politik dan ikut pemilu wah itu sih bukan jihad tapi itu pragmatis!
Fuad; Gue setuju sama Thufail, bagi gue mendirikan sebuah scene atau kolektif yaitu dalam rangka membangun sarana untuk memperluas ukhuwah islamiyah sekaligus mempersiapkan barisan untuk menghancurkan thagut! Nah baru kita berjihad dengan Qital itulah sebenarnya Jihad!
Jhondoe: Tapi ngak pakai jalan thagut macam demokrasi.
Thufail: Atau jadi ormas di negeri kafir kayak indonesia ini.

Seberapa besar sih komunitas kolektif-kolektif muslim saat ini? Dan bagaimana gerak mereka?
Fuad: Kelihatannya sih berkembang pesat, Alhamdulillah support!!!
Thufail: Cuma kebanyakan masih bersifat euforia, ashobiyah dan bawa agenda harokah masing masing secara sembunyi-sembunyi. Ngak semua kolektif muslim itu sejalan.. Kayak gue ngak akan mau berjuang sama kolektif muslim yang mengatakan jihad itu setelah khilafah tegak atau pakai jalan kafir demokrasi!
Jhondoe: Selama pergerakan itu tidak bertentang dengan Al Quran dan As Sunnah. Tapi jangan menolak kebenaran kalau jalannya udah jihad ya jihad aja, ngak usah khilafah tegak atau jalan demokrasi.

Lantas bagaimana hubungan kalain dengan mereka yang ”sealiran” plus dengan saudara-saudara muslim kalian yang menjadikan ”usaha” atau produk mereka sebagai bisnis berlabel Islam yang terkesan komersil sekali? Terlebih mereka yang begitu sangat peduli akan pentingnya copyright.
Jhondoe: Emang kita komersil kok, kami menjual kalian membeli. Hahaha
Thufail: hahahaha....
Fuad: Islam tidak melarang kita komersil asal bayar zakat, infak, sedekah juga ngak lupa diri. Komersil bukan berarti kapitalis. Ya ga pa2 lah kita ingatkan saja klo gak sadar ya berati takut kehabisan rezeki. hehehe
Thufail: gue ngak jadi orang tolol yang menolak demokrasi tapi minta bantuan TNI untuk perang sama Israel ke Jalur Gaza. KetapelArt ngak kayak gitu. Kami bergerak sesuai kemampuan kami selama itu tidak bertentangan pemahaman kami terhadap dalil-dalil Al Quran dan As Sunnah masa bodoh dengan pendapat orang banyak! Kami akan menarik setiap prinsip jika kami bisa menemukan dalil-dalil yang lebih shahih dari apa yang kami pahami. Jadi masalah komersil itu tidak masalah selama ia tidak kapitalis dan tidak melanggar nilai-nilai Syariat Islam.
Jhondoe: Yang penting dalilnya. Dan kami hanya ikut dalil-dalil yang shahih! Selama komersil itu diatas dalil yang benar kami akan membenarkannya!

Pandangan kalian sendiri dengan copyright?
Bareng – bareng: Copyright gak banget dech!

Kalian membentuk sebuah kolektif bernama KetapelArt. Sebagian lain menamakan X, Y hingga Z. Bukankah pelabelan itu justru terkesan seakan-akan kalian terpecah dan berpisah satu dengan lainnya?
Fuad: KetapelArt itu produk bukan kolektif, bukan harokah ataupun ormas!
Thufail dan Jhondoe: Setuju!
Thufail: Lagian buat apa bersatu kalau menafikan hal-hal prinsipil!
Jhondoe: Yoi!

Dengan kondisi kaum muslimin yang saat ini terpisah-pisah, tertindas plus kemauan kalian untuk membangun sebuah kolektif yang Islami, pernah tidak terpikir untuk membentuk komunitas sendiri yang menerapkan Syariat Islam seperti kasus Jemaah Imron atau mirip dengan Komunitas (kiri) Taring Padi di Yogyakarta?
Jhondoe: Yeah dibilang kami ini bukan kolektif!
Fuad: Tapi berjamaah itu wajib maka berjamaah lah!

Lantas langkah apa yang sekiranya kalian lakukan agar banyaknya pelabelan diantara kalian bukanlah suatu bentuk perpecahan?
Bareng – bareng: Jihaaaaaaad!!!!

Banyak spekulasi, ramalan bahkan hasil penelitian bahwa pada tahun 2012 akan terjadi sesuatu hal yang sangat besar. Kira-kira menurut kamu apa itu? Akankah itu awal kemenangan Islam atau seperti apa?
Jhondoe: Ya elah Mama Lauren, Mama Lauren
Thufail dan Fuad: Hahahaha.. Kami tidak suka berandai-andai! Yang penting mah ikhtiar dulu ramalan mah gak sah dipikirin. Hati2 jd soudzon…

Apa yang ada dibenak kalian ketika saya mengatakan ini; Minorthreat, Bad Religion, Sex Pistols, Crass, The Business, Conflict, Earth Crisis, Propagandhi, Disprupt, Brutal Truth?
Bareng – bareng: Kafir semuaaaaa tambahin tuh bettercore Kafir HARBI

Lalu kalau dengan ini apa yang ada dibenak kalian; Syeikh Abdullah Azzam, Syeikh Osama Bin Laden, Sayyid Qutb, Abu Mus’ab Al Zarqawy, Ayman Az Zhawahiri, Mullah Muhammad Umar, Abu Umar Al Baghdady?
Bareng – bareng: Kami ingin seperti mereka!
Jhondoe: Selama mereka istiqomah dengan Al Quran dan As Sunnah
Thufail dan Fuad: Setuju!

Kalau misalnya para mujahid trio Bom Bali yang syahid (insyallah) kemarin ternyata sebelum ditembak mati memberikan wasiat buat kalian. Isi wasiatnya berupa alat, dana & ilmu serta petunjuk untuk membom fasilitas-fasilitas Amerika di negeri ini. Apa yang akan kalian lakukan?
Jhondoe: Kami tidak suka berandai andai
Thufail dan Fuad: Betul!

Apa yang akan kalian lakukan kalau saya berikan sebuah ketapel canggih -lebih kurang seperti senjata canggih- pas di Poster café, Harley-Davidson café, M-Club, Lipstick sedang ada gigs bertema Marx Days plus beer gratis buat yang datang?
Jhondoe: Saya ngak terima dari kamu, bisa jadi dari CIA dan BIN kami akan beli senjata sendiri .. dan destroooy!
Thufail: Hahahaha
Fuad: Setuju!

Pilih mana Ak-47, Ketapel, atau piloks untuk “vandal”? Kenapa?
Bareng – bareng: AK47!
Thufail: Buat mainan anak gue kelak!
Jhondoe dan Fuad: Hahaha Amin ya mijibasailin

Terakhir, menurut kalian apa sih yang harusnya dilakukan saat ini dalam konteks perjuangan yang kalian yakini? Bentuknya seperti apa? Dengan siapa kalian berjuang?
Bareng – bareng: Mau tahu aja!
Jhondoe: Yang pasti perjuangan kami tidak akan bersama SBY apalagi Hidayat Nur Wahid
Fuad: Kasih tau ga ya??? Kasih tau gak ya???
Bareng – bareng: Kami berjuang bersama Allah dan Rasul-Nya

3 komentar:

divansemesta mengatakan...

Kalau Fuad milih berkata-kata Fuck You! alias ngentot luh/ngewe lu/tunge lu, sy sih milih kata-kata do it yourself alias mengerjakan sendiri (kalau bisa).

Begundal Militia mengatakan...

atuh mengerjakan sendiri mah onani nya Jap??? heeheh

divansemesta mengatakan...

Hahaha karak kapikiran. bener-bener. kritik membangun ente mah. kumaha ari saint loco? ari eta ngaran orang suci nu sok duityorself lain? teu suci deui atuh