09 Juli 28 23:42
Mr. mengatakan...
kutu kupret luw.. gak usah menyitir ayat2 suci segala deh, itu ayat sepotong2 yang luw k utip konteks nya jg udah beda.. kalo emang luw mo jihad (sesuai tapsiran lue) ya di negara luw sendiri donk malaysia. Gak usah make orang gw buat ngebom negara gw. Kalo negara gw yang luw serang terus.. gw berani JIHAD!!! membela negara gw (INDONESIA)
2009 Juli 29 01:14
ryan mengatakan... Jancok Sampean iku salah cok........sing kudu di BOM iku kamu bukan tim MU cok.......sapi pokoknya Abu Bakar Ba'asyir dan FPI dilarang masuk Jawa Timur,Khususnya Surabaya Dan Sidoarjo........ 2009 Juli 29 01:15
ryan mengatakan... Bantai-Bantai Malingsia........musnahkan dari bumi INDONESIA.....MERDEKA.....Bubarkan FPI..............Bantai Abu Bakar Ba'asyir
Mr. mengatakan...
kutu kupret luw.. gak usah menyitir ayat2 suci segala deh, itu ayat sepotong2 yang luw k utip konteks nya jg udah beda.. kalo emang luw mo jihad (sesuai tapsiran lue) ya di negara luw sendiri donk malaysia. Gak usah make orang gw buat ngebom negara gw. Kalo negara gw yang luw serang terus.. gw berani JIHAD!!! membela negara gw (INDONESIA)
2009 Juli 29 01:14
ryan mengatakan... Jancok Sampean iku salah cok........sing kudu di BOM iku kamu bukan tim MU cok.......sapi pokoknya Abu Bakar Ba'asyir dan FPI dilarang masuk Jawa Timur,Khususnya Surabaya Dan Sidoarjo........ 2009 Juli 29 01:15
ryan mengatakan... Bantai-Bantai Malingsia........musnahkan dari bumi INDONESIA.....MERDEKA.....Bubarkan FPI..............Bantai Abu Bakar Ba'asyir
2009 Juli 29 01:28
TERKUTUKLAH KALIAN TERORIS mengatakan...
Terkutuklah kalian pengikut Muhammad! Neraka paling jahanam menunggu kalian di alam baka!!
2009 Juli 29 01:17
mboisker mengatakan...
JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...JANCOK KOEN...
2009 Juli 29 02:50
budi mengatakan...
dasar nordin m top kontol!!!!!!1 kontol kecil!!mental babi!!!anjing!!! orang malingsia ngebomnya indonesia!!asu lu!!yg suruh ngebom mau juga negrinya dirusak. bego bgt, ga mikir kenapa dia yg orang malingsia ga mo ngebom negrinya sendiri, harusnya yg disuruh jg jgn mau ngrusak negri sendiri. Basyir seneng bgt nih..anjing juga tu basyir!!
2009 Juli 29 03:58
Mochammad mengatakan...
heh,temen2 elo yang pada "jihad" tuh coba elo suruh sms gw,dy bnr d surga gg?
Jangan cm kasih janji,kasih bukti or penjelasan yg masuk akal. goblok bgd sih.
Sbener'y elo2 pada suka sholat gag sih?
Ya Allah,tolong bukakan lah mata hati umat2 manusia...
Or...maybe nie tanda2 dajjal yang ngaku2 bela Islam tapi sbnr'X MENYESATKAN
Ini beberapa komentar yang saya rampok dari blog http://mediaislam-bushro.blogspot.com. Sengaja tidak saya edit. Biar kesannya lebih vulgar. Lebih seronok.
Semua itu terjadi pasca aksi bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Hampir semua orang termasuk saya tersihir dengan opini publik yang dihembuskan media selama ini. Padahal di sisi lain –selain masih belum jelasnya kasus ini- masyarakat juga termasuk saya didalamnya membutuhkan informasi objektif berdasarkan kaidah-kaidah jurnalistik investigatif.
Bagi saya, tayangan thriller-thriller audio visual, bumper yang beritme cepat dan alunan musik yang scremo menunjukan adanya perlombaan diantara TV-TV swasta dalam menampilkan berita terbaru. Polanya hampir semua sama. Yaitu membuat konten berita yang berulang-ulang dan selalu identik. Dengan opening dan ending yang membuka interpretasi dan persepsi yang berlebihan di mata pemirsa. Dampaknya konsumen berita sadar tidak sadar digiring untuk terus masuk dalam ruang informasi yang samar-samar.
Sahkah hal seperti itu? Sebenarnya sah-sah saja. Itu sebuah konsekuensi dari penyiaran berita. Sebab dalam dunia yang tidak lagi berbatas ruang dan waktu ini, media TV merupakan media yang sangat praktis untuk memberikan informasi kepada publik. Dan karena kepraktisannya tersebut, membuat para pengelola media akan selalu berusaha agar konsumen ”hanya” tertarik dengan berita yang disampaikannya
Indikasinya adalah ketika semua ini belumlah jelas ujung pangkalnya, media lantas selalu meng-update berita jam per jam. Bahkan detik per detik. Belum lagi dengan usahanya untuk mewawancarai para saksi untuk masuk studio. Dan yang sangat disayangkan adalah dengan gegabah menumpangtindihkan situasi gamang ini dengan mengkaitkan kejadian dengan hal-hal yang belum pasti. Media akhirnya menjadi sumber keterangan primer ketimbang sekunder karena kemampuannya membentuk dengan cepat opini. Padahal -di sisi lain- pihak kepolisian belum memberikan keterangan apapun.
Hal inilah yang sangat disayangkan. Terlebih ketika semua analisa yang diberikan TV tersebut gugur karena fakta berbicara lain. Salah satunya kasus tidak sesuainya DNA dengan para pelaku. Namun -sekali lagi sangat disayangkan- tidak ada sedikit pun klarifikasi atau permintaan maaf dari pengelola media terhadap keluarga-keluarga yang telah mereka tuduh seenaknya. Padahal hal itu saya kira sangat penting bagi keluarga yang tertuduh serta opini publik. Sebab sudah menjadi rahasia umum, ketika hal ini terjadi berkaitan dengan ”Teroris” maka ujung-ujungnya Islam juga yang menjadi kambing hitam. Islam dan para pejuangnya yang akhirnya selalu disalahkan. Damn!
Don’t trust the media but be the media..!
2 komentar:
ya, aku setuju bahwa media menjadi alat pengirim opini publik. Tapi ada juga lho, komen di http://mediaislam-bushro.blogspot.com yang obyektif, sekalipun tidak sebanyak komen spt yg diatas. Coba lihat2 lagi deh.
yup.. saya tahu banyak koment yang objektif. Saya sengaja mengambil satu sisi dari efek media itu. Yang objektif saya melihat karena mereka paham akan konspirasi propaganda ini
Posting Komentar