Mujagoblog

Jumat, 31 Juli 2009



Sengaja saya ikut meramaikan pergunjingan mesum yang sedang asoy beberapa hari ini. Iya itu. Pergunjingan blog yang diklaim miliknya Noordin M Top. Entah Noordin M Top yang mana. Biarlah mau Noordin apapun saya tidak mau ambil pusing. Saya mau asoy saja. Asoy dengan menyengajakan diri membayangkan kalau sayalah pembuat blog tersebut (http://mediaislam-bushro.blogspot.com/).

Saya membayangkannya kalau pembuat blog tersebut memang Noordin M Top asli bukan abal-abal. Buronan Densus 88 yang dituduh biang kerok segala kejadian berbau ”teroris” di negeri ini.

Singkat cerita, merasuklah saya dalam tubuh tubuh doski (Noordin). Semoga doski tidak merasa kemasukan setan oleh masuknya jiwa saya ke dalam tubuhnya. Sebab saya memang bukan setan. Yang setan itu Obama. Setelah itu saya akan melakukan penulisan kembali dan perbaikan blog yang telah banyak dilihat ribuan orang itu. Ini beberapa hal akan saya masukan;

1. Ini saya masukan di nomer satu. Memang sengaja. Kalau di nomer 41 mah itu nomer sepatu saya. Ah tidak usah taulah nomer sepatu saya. Nanti malah nanya nomer kolor saya. Iya ..... kenapa saya masukan nomer satu? Karena ini alasan paling utama yang bakal saya rubah terlebih dahulu. Sebab ini masalah yang sangat teramat esensial. Bagaimana saya bisa menuliskan nama saya sendiri dengan salah di blog tersebut. Tentu tidak kan. Apalagi kalau ingin terkenal. Kan kalau nama sesuai ijazah, akte, KTP, buku rapot nantinya kita bisa diakui –benar- sebagai orang tersebut. Betul tidak? Nama saya ini (Noordin) kan sudah dibubur merah bubur putih oleh ibunda saya tercinta. Sedikit saja salah ketik artinya sama saja mendurhakakan ibu saya. Siapa sih yang mau jadi Malin Kundang kedua gara-gara menuliskan nama Noordin menjadi Nur Din? Semua orang juga tidak mau kan menjadi karang penghias lautan.

2. Karena saya lahir dan lama di Malaysia, sudah pasti saya dulu tidak belajar ”Ini Budi”, ”Ini Bapak Budi”, ”Ini Ibu Budi” dan sejenisnya. Sebab disana, di negeri saya, Malaysia, jadinya tidak seperti itu. Tapi seperti ini; ”Ni Budi”, ”Ni Pak Cik Budi”, ”Ni Mak Cik Budi”. Betul tidak? Nah kalau yang dasar saja (bahasa Indonesia tingkat SD) saya tidak belajar tentunya saya tidak akan mengenal EYD. Saya hanya akan menggunakan EYM (Ejaan Yang di-Malaysi-kan). So, penggunaan kalimat-kalimat di-blog yang sangat Indonesia sekali itu pun akan saya rubah menjadi bahasa yang se-Malaysia mungkin. Saya tidak mau dicap ”Indon” gara-gara fasih pakai EYD.

3. Saya juga akan merubah apa-apa yang tidak sesuai lainnya. Saya tidak akan salah mengetikkan nama Hotel dan klub sepakbola. Secara negeri saya kan dulunya jajahan Inggris. Tentunya saya terbiasa berbicara Inggris seperti orang Malaysia lainnya. Apalagi saya pintar (maaf bukan narsis). Masa menuliskan ”Marriott”, ”Ritz Carlton”, dan ”Manchester” saja salah. Malu dong. Nanti saya dikira lulus TOEFL-nya pakai jalur ”nembak”.

4. Begitu juga ketika menulis ”Tandzim Al Qo’idah Indonesia”. Masa sebagai mujahid yang sudah melanglangbuana kesana kemari masih salah menggunakan nama untuk pernyataan resmi dari Tandzim Al Qo’idatul Jihad (Al Qaidah). Biasanya kan penulisan seperti itu diberikan kata sambung untuk menjelaskan berasal dari suatu wilayah tertentu. Atau minimal pakai tanda minus (-). Senagaja saya tidak menggunakan tanda (+). Karena kalau tanda (+) nantinya diklaim kalau Indonesia cs-an ma Al Qaidah. Padahal sejak kapan thagut bergabung dengan mujahid?

5. Alasan saya menuliskan dengan kata sambung atau tanda minus (-) sebenarnya juga agar tidak dikira telah terdaftar menjadi ormas. Seperti itu tuh. Ormas-ormas yang belakangnya pakai Indonesia begitu. Gengsi dong. Masa saya sebagai seorang mujahid mengakui Indonesia dan harus menandatangani surat-surat dengan orang-orangnya SBY. Ih rumpie dech kayaknya.

6. Point yang mengatakan bahwa saya akan mengusir Amerika dari negeri ini akan saya rubah. Soalnya kata ”negeri ini” kesannya saya orang Indonesia tulen. Dan sangat patriotik binti nasionalis sekali. Padahal saya kan anti sekat-sekat kebangsaan dan mempersetankan nasionalisme. Untuk apa saya terus pertahankan kata tersebut. Bagi mujahid seperti saya, kesatuan ummat Islam seluruh dunia adalah yang harus dikedepankan.

7. Tentunya saya juga tidak akan memasukan kata-kata kalau saya ini bagian dari Al Qaidah internasional. Malu kalau masih saya tulis disana. Lha wong baru beberapa hari lalu Imaroh Afghanistan mengeluarkan buku petunjuk (idari) untuk pejuangnya (termasuk Al Qaidah) dibelahan dunia manapun agar semua menuruti apa yang ada di buku tersebut. Kalau terus saya paksakan kata tersebut ada, tentunya saya sudah bertentangan dengan idary yang dimiliki pejuang Tandzim Al Qo'idatul Jihad 'Alamiyyah (internasional). Bisa-bisa saya nanti dituduh pengkhianat oleh mereka.

8. Alasan saya membunuh “Kadin-nya Amerika” akan saya ganti. Sebab tidak ada satu pun dari beberapa gelintir top executive itu adalah orang Amerika. Yang meninggal justru orang-orang diluar warga Amerika. Lha nanti saya ditanya. Katanya mau bunuh Kadin Amerika. Kok yang meninggal bukan warga Amerika sih. Bisa berabe kan saya. Apalagi kalau sampai ada yang tanya kenapa tidak bunuh 130 orang anggota CIA saja yang ikutan menginap disana tepat ketika kejadian terjadi. Mampus dech eike kalau semua sampai tahu kalau saya tidak bunuh agen-agen CIA itu.

9. Saya juga akan hilangkan kata menghadapi datangnya klub sepakola Manchester United. Sebab hal tersebut akan semakin mengkontradiktifkan pernyataan saya selanjutnya. Kalau saya bilang para pemain tersebut terdiri dari para Salibis kenapa juga bom-nya tidak saya ledakkan pas mereka sedang menginap disana. Salibis gitu loch. Lagian kalau alasan itu dipakai bagaimana kalau nanti yang datang klub Manchester City yang dimiliki orang Arab. Stadionnya saja bernama Emirat. Bisa-bisa saya dilarang masuk buat naik haji nanti.

10. Berbagai kesalahan yang terjadi pada postingan awal tidak akan saya perbaiki. Tidak juga akan saya revisi. Dengan perubahan dan revisi tadi itu menunjukan saya sudah mulai terlihat pikun. Padahal saya kan masih sweet seventeen. Lagian semakin saya sering melakukan perubahan, semakin mudah juga saya ditangkap aparat.

11. Itu sebenarnya yang saya khawatirkan. Iya itu point 10. Kayaknya lebih baik saya batalkan saja bikin pengakuan melalui blog (blogspot). Penggunaan blog kan sebenarnya justru lebih membukakan jalan agar keberadaan saya diketahui khalayak ramai. Aparat sudah pasti berburu mengejar saya demi berbagai alasan. Ada yang balas dendam, naik pangkat hingga alasan-alasan yang patriotik sekali pun. Ya sudah saya pakai spam saja. Ke berbagai imel dan milis. Biar bisa kabur dengan cepat

12. Terakhir, saya batalkan saja ah publikasi menggunakan blog atau pun spam. Lebih baik saya rekam sendiri gambar saya. Namanya juga mau terkenal dan biar menjadi penyemangat bagi yang lainnya. Pakai blog seperti begitu justru nanti malah dipertanyakan oleh Roy Suryo dan teman-temannya. Bisa muncul berbagai spekulasi tentang saya. Tujuan saya utnuk terkenal nanti malah diklaim bohong lagi oleh dia. Lagian umumnya mujahid selalu menggunakan video (rekaman) untuk mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas sebuah aksi. Nah kalau saya menggunakan blog apa dung namanya. Mujagoblog??? Ah tak tega rasanya saya dipanggil seperti itu

Tamat sudah kegilaan ini.

Beginikah Demokrasi Negeri ini?

Rabu, 29 Juli 2009


Beberapa waktu lalu, tepatnya pada tanggal 5 Juli lalu, pernah menerbitkan sebuah surat elektronik milik Andi Malarangeng, sang jubir Presiden RI. Isi surat tersebut benar-benar mengejutkan. Terlihat sekali konspirasi di balik perhelatan demokrasi yang mahal itu. Pemegang kendali konstelasi politik dalam negeri tetap ada di tangan para munafikin antek kafir yang bermodal besar. Bukan rakyat, sebagaimana yang selama ini dielu-elukan dalam demokrasi.

Berikut adalah isi surat elektronik yang dikirimkan oleh Andi Malarangeng kepada Muchlis Hasyim, editor senior salah satu media cetak besar di Indonesia.


From: Andi Mallarangeng
Date: Fri, 3 Jul 2009 18:59:14 -0700 (PDT)

To:
Subject:
Re: Kontrol media, mohon jadi pertimbangan


Muchlis yang baik tapi sedang gundah,
Menurut saya, kita masih on the track. Isu yang menyudutkan saya di Makasar, masalah di Medan, DPT bermasalah, atau omongan ngaco PS tentang GBK tidak akan mempengaruhi pemilih. Apa dia punya bukti kita memanipulasi media. Masyarakat kan melihat media sendiri lah yang menentukan berita mana yang pantas mereka turunkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ada beberapa argumen yang bisa memperkuat keyakinan saya bahwa beragam isu ini tidak akan mempengaruhi kita.

Pertama, bangsa kita berada pada tahap puncak konsumerisme yang menyebabkan kaburnya identitas Nasional. Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila itu tinggal jargon2 saja. Jadi orang akan memiih dari apa yang mereka lihat dan sukai dan itu jelas masalah pembawaan dan penampilan. Masyarakat konsumen tidak akan peduli dengan apa yang dibawa oleh orang tersebut. Mau kapatalis, sosialis, atau neolib sekalipun, mereka tidak akan pedulikan. Yang penting mereka puas dengan penampilan si kandidat.. Dan kandidat itu adalah SBY-Boediono. Jadi, kejadian saya di Makassar kemarin itu tidak usah dipikir terlalu berat, itu hanya sebuah eksperimen kecil saya untuk melihat apakah isu berbau SARA masih mendapat tempat di masyarakat kita? dan saya sudah mendapatkan jawabannya, memang betul terjadi sedikit riak di Makassar sana dan mungkin elektabilitas JK langsung meningkat tajam. Tetapi lihatlah pada hari pencontrengan nanti, masyarakat tetap tidak akan bergeming dari pilihan kita. Sebab bagi masyarakat konsumen, yang penting bukanlah isu, tetapi penampilan dari kandidat. Ibaratnya blackberry vs pancasila, jelas ketahuan mana yang laku dan tidak sekarang ini. Masyarakat kita mati2an berhutang kiri kanan buat beli blackberry makin lupa lah sama pancasila. Ingat bung, Obama bisa jadi presiden hanya karena konsumerisme dan kapitalisme di AS sedang runtuh sehingga penduduknya kembali ke nilai-nilai kebangsaannya yaitu "all men are created equal", makanya kulit hitam bisa jadi presiden. Kalau ndak ada keruntuhan ekonomi ndak mungkin kejadian tuh Obama boss.


Kedua, FZ cs tidak percaya bahwa politik aliran sudah mati di Indonesia. NU, Muhammadiyah apalah yang lain juga sudah tidak seperti dulu lagi. Kita kan juga liat sendiri, kyai kan UUD juga akhirnya toh, tinggal mana yang kantongnya paling dalam dan janjiny paling manis aja. Dan kita kan main cantik sekali seperti anda liat. Lalu, orang seperti ini ini juga tidak mau belajar dari sejarah kepemimpinan nasional di Indonesia. Sejak negara ini berdiri, semua presiden yang naik itu karena kecelakaan sejarah. Bung Karno diangkat menjadi presiden, karena Jepang kalah dari sekutu dan terjadi vacuum of power pada masa itu. Soeharto naik juga akibat kecelakaan sejarah yaitu terjadinya peristiwa 65. Nah yang lucu, setelah itu kecelakaan sejarahnya semakin ngaco. Reformasi bergulir tahun 98, menghasilkan presiden yang buta. Presiden buta dijatuhkan, naik pula lah perempuan bisu. Kalau politik aliran memang belum mati, sudah pasti Mega atau Habibie jadi. Lagipula kalau memang ada politik aliran maka alirannya pasti jawa, laki-laki, militer dan islam. Non jawa seperti saya dan teman-teman ini kan sudah memang tempatnya jadi king maker saja, lebih enak ndak repot tapi kebagian serunya toh. Makanya SBY berbeda, dia muncul by design yang matang lewat pemilihan langsung.


Ketiga, ancaman tentang gerakan mahasiswa dan rakyat itu sudah tidak relevan lagi dengan iklim demokrasi sekarang. Hanya mimpi siang bolong yang bisa menghadirkan kekuatan mahasiswa. Bahkan tahun 98 pun banyak orang salah meletakkan sejarah itu sebagai kebangkitan mahasiswa menggulingkan Soeharto. Padahal bukan begitu. Itu memang jatuhnya Soeharto dan mahasiswa jadi alat saja, tapi memang jumlahnya besar sekali jadi secara visual kelihatan seperti sebuah fenomena gerakan mahasiswa yang digerakkan sebuah pemikiran kebangsaan. Buktinya tidak ada satu pun tokoh mahasiswa yang jadi legenda karena pemikirannya di tahun 98. Rama yang jadi tokoh terpopuler pun ternyata Cuma onggokan omong kosong saja dan sebentar lagi berangkat pula ke bui. Jadi tidak perlu khawatir mahasiswa kita ndak ada yang berkualitas pemikirannya sampai bisa menggerakkan massa jadi selalu menunggu ditungangi. Dan yang menunggangi tidak pernah pintar sehingga selalu ketahuan sehingga masyarakat tidak pernah percaya lagi sama kredibilitas demo mahasiswa jadi tenang saja boss. Kita mengontrol pikiran dan sentiment public sekarang, ndak ada yang bisa kalahkan itu. Sudahlah, rakyat tidak percaya lagi pada mahasiswa. Kita datangin mereka ke tv saja mereka sudah senang sekarang. jadi Bos, gerakan mahasiswa itu bukan lagi suatu hal yang menakutkan sekarang.

Lagipula, taruhlah media tidak lagi "bersahabat" , itu hanya segelintir.
Media itu bisnis bung, owner nya ndak mungkin ambil risiko untuk lima tahun ke depan. bisa ndak makan mereka kan. Yang penting anda kan sudah dijelaskan dan ditunjukkan. selama skenario utama tetap terjaga, Cuma hitungan hari kok dan jadilah kita berangkat ke Bermuda kan haha ingat saja, skenario ini sudah lima kali dites dan tidak pernah gagal.. Dengan persiapan sudah lebih lama dan panjang, skenario sekarang jauh lebih sempurna.Ndak usah paniklah dengan semua isu yang berkembang ini, mereka lupa musuh utama adalah waktu, bukan kita. betul kan? Kalau orang ini memang bisa berbuat sesuatu kan sudah lama dia lakukan.

Ok boss, nda usah kuatir dengan FZ cs, mereka itu cuma angin sepoi-sepoi. Tiga hari lagi dan lima tahun ke depan kita selesaikan urusan dengan mereka satu persatu.


Trims
AM



From: Muchlis Hasyim
To: mallarangeng@ yahoo.com

Sent: Saturday, July 4, 2009 8:52:49 AM

Subject: Fw: Kontrol media, mohon jadi pertimbangan


Daeng,
Saya baru terima email dari kawan kita ini. Terus terang saya agak tidak nyaman. Mungkin ini kembali menjadi pengingat Daeng. Isu kemarahan masy sulsel, DPT, dan penggadaian GBK, Din Samsudin yang semakin rame, saya khawatir bisa bergulir diluar kontrol kita. Perlu dicermati baik-baik dan diantisipasi semaksimal mungkin boss. Saya harap Daeng bisa memberikan pencerahan.

Trims
MH



From: Ronggo Lawe

Date: Fri, 3 Jul 2009 18:50:45 -0700 (PDT)

To:
Subject: Kontrol media, mohon jadi pertimbangan

Kawan Muchlis,
Banyak yang mulai tidak suka dengan permainan kita di media. Mereka mulai mengerti cara kita mengontrol berita di media. Itu sebabnya mereka terus mempermasalahkan Kasus DPT bermasalah, isu SARA celi, penghinaan orang Bugis oleh Andi, penjualan Gelora Bung Karno, dll. Saya lihat Fadli Zon cs terus bergerak untuk menguji kekuatan kita di media.. Sebab mereka tahu untuk isu-isu yang sangat sensitif itu, akan sangat janggal sekali jika media tidak memberitakannya dan itu di luar kontrol kita boss. Saya lebih khawatir lagi orang-orang seperti Fadli Zon ini bisa menggerakkan mahasiswa dan masyarakat. Jadi boss, permainan di media ini mulai berbahaya. Kayaknya kita harus mencari strategi baru.

[Kompasiana]

Selamatkan Anak


Sumpah saya tidak akan menulis yang aneh-aneh disini. Becanda pun tidak. Sebab hal ini bukan untuk ditertawakan atau dibecandakan. Boleh lah sekali-kali saya tidak becanda. Meskipun becanda itu senjata ampuh penolak santet dan anti interograsi. Tapi sekali lagi saya tidak ingin becanda dalam hal ini.

Itu saya kemarin melihat tiba-tiba TV hidup. Entah siapa yang menjadi Tuhan baginya. Soalnya ketika saya datang ke tempat TV, dirinya sudah hidup seperti itu. Tapi biarlah. Saya tidak perduli siapa Tuhan dia. Sebab Tuhan saya hanya Allah dan Muhammad saw-lah rasul saya.

Si TV sebenarnya tidak saya persalahkan atas kehidupannya. Yang saya permasalahkan adalah apa yang dia perlihatkan pada saya. Entah kenapa hal seperti itu bisa terjadi lagi. Disaat tanggal keramat seperti waktu itu. Ya 23 Juli 2009.

Tepat ditanggal keramatnya anak-anak se-Indonesia itu, saya kembali dibuat terdiam oleh TV. Bukan berarti TV telah menajdi Tuhan buat saya. Atau dia punya ilmu hipnotis seperti Romy Rafael. Tapi karena apa yang saya lihat ternyata begitu sangat ..... apa ya??? Saya susah mendeskripsikannya. Terserah mau dikatakan apa. Saya ceritakan saja sekilas. Tidak usah banyak-banyak. Kalau banyak-banyak nantinya tidak bagus. Seperti halnya hujan. Kalau hujan kebanyakan nantinya banjir. Seperti rumah saya dulu yang lalu kala. Ah, tidak usah saya ceritakan. Ini masalah saya dengan hujan.

Singkat cerita, sebelum saya melihat adegan yang membuat saya ngilu, saya terlebih dahulu melihat siaran berita tentang usaha Pemerintah & LSM yang konsern masalah peranakan (bukan peranakan dalam arti orang hamil ini beda jauh). ”Katanya” mereka ingin agar dalam menyambut Hari Anak Nasional 23 Juli 2009 ini dilakukan berbagai kegiatan. Macam-macamlah kegiatannya. Saya juga tidak tahu pasti. Yang jelas ada konferensi pers, aksi damai di Bundaran HI, dan propaganda mengurangi menonton TV.

Kegiatan yang menampilkan Seto Mulyadi (Komnas Perlindungan Anak), Fetty Fajriati Miftach (Komisi Penyiaran Indonesia Pusat), dan Dr.Sudjatmiko (Ikatan Dokter Anak Indonesia) ini memang ”katanya” ditujukan untuk memberikan pembelajaran agar keluarga serius terhadap masa depan anak-anak mereka. Terlebih lagi terhadap dampak negatif dari TV. Acara-acara TV sebagian besar justru berisi hal yang tidak sehat, tidak mendidik, menampilkan realitas semu, dan gaya hidup berlebihan. Intinya lebih banyak menimbulkan distruksi. Begitu yang mereka bilang.

Sampai disana saya sangat merespon positif atas usaha dan ide ini. Iya sampai disana. Sampai sebelum acara penganugerahan piala-piala yang entah atas hasil apa. Hasil balapan kerupuk kah? Entah. Saya tidak begitu menyimak ketika alasan si pememang layak mendapatkan piala itu. Yang saya lihat naiklah Luna Maya disertai Ariel Peterpan menuju podium. Dengan digemuruhi sorak-sorai anak-anak yang bagai semut gatal di bawahnya.

Klimaknya setelah Luna Maya diminta untuk speak-speak thank you atau apalah namanya. Seketika itu dari bawah berteriaklah anak-anak yang belum baligh itu. Kalau terikan takbir sih bagus. Walaupun saya bakal protes juga kalau sampai anak-anak itu teriak takbir. Masa takbir di acara seperti begitu. Sayangnya teriakan mereka justru malah seruan agar Ariel berbuat mesum pada Luna seketika itu juga di panggung. Cium... ciummm... ciummmm...

Innalilahi.... Apa yang ada di otak mereka pikir saya. Padahal sesaat lalu mereka, orang tua mereka, panitia, satpam, penyelenggara, pakar, dan semua makhluk yang hadir disana baru saja selesai menyepakati tentang arah yang lebih baik untuk anak-anak Indonesia. Kalau ternyata yang lebih baik itu saat ini seperti demikian. Seperti yang mereka biarkan itu anak-anak kecil berteriak-teriak mesum tanpa dilarang. Maka jangan salahkan saya untuk mengatakan pada Khalil Gibran bahwa ucapannya;

... Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu, Sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.
Patut kau berikan rumah untuk raganya, tapi tidak untuk jiwanya, Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, Yang tiada dapat kaukunjungi, sekalipun dalam impian …

sudah tidak berlaku lagi bagi saya saat ini.

…and the real bomber is….

Sabtu, 25 Juli 2009


Itu hari mendadak Jumat. Entah kenapa saya tidak Jumatan. Mungkin karena saat itu jam masih menunjukan 7 pagi. Atau mungkin karena khatibnya belum datang. Ah biarlah. Itu urusan dia. Saya kan tidak akan sholat Jumatan di deket kontrakan. Saya sholat di kantor saja yang Jumatannya jam 12 siang. Bagi saya jumatan di kantor lebih menarik. Sebab banyak orang jualan. Jualan apa saja. Dari bibit toge sampe moge. Semua ada. Menyebabkan mesjid seperti pasar yang kaget. Meski tidak ada orang-orang yang kaget karena hal tersebut. Mungkin sudah terbiasa. Mungkin.

Namun sebelum saya pergi ke pasar eh ke masjid. Tentunya saya harus ke kantor dulu. Sebelum ke kantor pasti saya harus mandi dulu. Kalau tidak mandi saya suka kasihan dengan keberadaa sabun & shampo di kamar mandi saya. Mereka jarang saya pakai. Bukan saya jorok atau tidak suka mandi tapi hal ini sebenarnya merupakan pilihan yang dilematis. Sebab bila saya sering memakai mereka, saya laksana seorang pembunuh berdarah dingin yang pelan-pelan membunuh mereka.

Seperti halnya pagi tadi. Saya menyengajakan diri menjadi pembunuh lagi. Itu saya lakukan ketika menjadikan diri saya seperti Inem si Pelayan Seksi. Obral pantat kesana kemari sambil tak lupa mengepel lantai. Namun sebelum menjadi pembunuh. Saya jadikan diri saya Tuhan. Saya hidupkan TV. Berhasil. TV-nya hidup. Dia berbicara bahasa manusia. Katanya ada bom di sebuah tempat di pusat Jakarta sana. Busyet! Saya bunuh itu TV. Tapi tak lama saya hidupkan. Penasaran ceritanya.

Awalnya saya mengira apa yang TV bincangkan pada saya adalah sebuah adegan sinetron. Baik juga ini TV memberi saya kisah menarik di pagi hari. Mentang-mentang saya Tuhan baginya. Padahal buat Tuhan seperti saya, tidak usahlah membalas budi seperti itu kalau hanya mau mencuri hati Tuhannya. Saya cukup tahu diri kok sebagai Tuhannya TV saya. Saya Tuhan yang Maha Tidak Arogan.

Selang beberapa menit sejak saya hidupkan TV, saya membuat diri saya bagai arca Buto Cakil akibat gambar-gambar dan keterangan yang TV berikan pada saya.

Lama saya berpikir. Antara sadar dan tidak. Saya kebingungan antara meneruskan mengepel lantai atau duduk dengan tekun melihat TV. Sebab di waktu yang akan datang, tidak lama lagi, saya harus pergi bekerja. Ah biarlah kata saya. Sekali-kali telat tidaklah mengapa. Apalagi tempat dimana yang mana TV katakan itu sangat dekat dengan jiwa saya. Kuningan itu dekat Ciamis. Dan Mak Erot itu legenda segala jaman yang berasal dari Tatar Sunda. Kebetulan saya terlahir dari orang tua bersuku Sunda. Tapi bukan Mak Erot tentunya.

Sayang saya salah dengar. Ternyata yang dimaksud Kuningan disana bukanlah Kuningan yang dekat dengan kampung orang tua saya di Ciamis sana. Kuningan yang dikatakan TV adalah Kuningan yang dekat dengan gedung-gedung itu. Ya itu yang tinggi-tinggi disana. Kelihatan kalau dari kantor saya. Tidak tahu kalau dari situ. Begitu juga dengan Mak Erot. Ternyata yang benar Marriot. Pantas saja saya kebingungan dari tadi. Setahu saya kan Mak Erot sudah meninggal dunia. Kenapa kok tiba-tiba muncul di TV lagi. Arwah penasaran kah?

Sembilan orang tewas. Belasan luka-luka. Begitu yang si TV bilang. Korban yang is dead kebanyakan dari luar negeri. Luar negerinya bukan Timor Leste. Luar negeri sana. Kampungnya orang-orang seperti Rambo & James Bond. Lihat saja nama 15 top executive yang terciprat bom kemarin; Patrick Foo, Edward Thiessen, Pedro Sole, David Potter, Andy Cobham, Timothy Mackay, Garth Mcevoy, Mariko Yoshihara, Noke Kiroyan, Natan Verity, James Castle, Max Boon, dan Kevin Moore. Hampir semua namanya khas tipikal negerinya James Bond dan sejenisnya. Atau mungkin jangan-jangan mereka masih saudara dengan James Bond.

Apalagi kalau dilihat 3 nama terakhir, sekilas saya bisa menangkap kalau mereka ada hubungan dengan James Bond. Bisa James Bond sedang menyamar atau bisa juga mereka sedang reunian sesama mantan James Bond. Lihat saja ada nama James. Kalau Bond-nya dipakai kan jadi James Bond. Trus ada Max Boon yang kalau “O”-nya dibaca panjang 2 harakat hasilnya sama seperti baca Bond. Terakhir ada nama Moore. Nama ini sangat identik dengan pemeran klasik agen 007 yaitu Roger Moore.

Sayangnya analisa ini tidak digunakan oleh media. Entah kenapa. Saya tidak tahu alasannya. Seperti tidak tahunya saya kenapa analisa Dr Carl Ungerer (Australia) dan Noor Huda Ismail (direktur sebuah LSM) yang justru lebih mereka terima. Padahal analisa mereka tentang para alumni Afghan yang terlibat belumlah kuat adanya.

Apa ini dikarenakan saya bukan doktor atau direktur LSM. Ah kalau alasannya karena itu saya bakalan protes dengan media-media itu. Cantik-cantik begini saya ini lulusan bimbingan belajar sampai tiga tahun berturut-turut. Belum lagi kuliah selama 7 tahun di dua kampus yang berbeda. Jadi kalau ditotal saya ini sudah 30 tahun menuntut ilmu. Tentunya dengan pengalaman menuntut ilmu sebanyak itu, tingkatan saya sudah selevel dengan profesor. Kalau doktor seperti Carl Ungerer itu mah masih ecek-ecek namanya. Pun begitu kalau alasannya gara-gara saya bukan direktur seperti Noor Huda Ismail. Saya memang bukan direktur LSM tapi saya direktur sebuah CV di Bandung. CV beneran. Bukan fiktif. Dan bukan Curiculum Vitae.

Jujur, saya merasa jealous dengan pilih kasihnya media yang tidak mewawancara saya. What da hell it is??? Pekik saya sok kebarat-baratan. Tentunya dengan logat Sunda nan kental. Saya selaku pengamat yang dari dulu memang bisanya hanya mengamati, jadinya curigeseun (baca; curiga) dengan pilihan media ini. Saya merasa media sengaja memilih opini yang memang diarahkan agar masyarakat semakin antipati terhadap kelompok tertentu. Khususnya kelompok aktivis Muslim yang konsern terhadap perjuangan Islam.

Dugaan saya makin kuat setelah mendengar pidato SBY yang—meskipun menunjukkan alternatif tersangka lain, berupa ancaman politis terhadap dirinya—tetap mengarahkan tuduhannya pada aksi teror yang saya tanda kutipi; “telah kita kenal sebelumnya.” Siapa coba?

Saya jujur belum berkenalan. Dan saya yakin SBY pun belum kenalan. Tapi kenapa dia sok kenal? Apa SBY tidak punya malu sok-sok kenal dengan orang? Nanti kalau ditanya oleh orang tersebut “Siape elu?” apa yang mau dijawab. Tapi biarlah itu kan resiko SBY yang sok akrab. Kalau saya, saya akan jawab semau saya. Tidak akan saya publikasikan. Takut dicontek jawabannya. Sebab kata ibu guru mencontek dan memberikan contekkan itu dosa.

Balik lagi ke tuduhan diatas. Saya rasa kalaulah mau melihat realita di lapangan dan meja pengadilan (dengan asumsi tuduhan terorisme itu benar dilakukan oleh aktivis Islam yang dituduh teroris), sebenarnya para aktivis Islam saat ini sudah tidak memiliki “apa-apa” lagi. Jangankan untuk memiliki sarana-sarana militer, pergi berdakwah saja sekarang sulitnya minta ampun. BBM mahal. Belum ongkos-ongkos lainnya yang ikutan melonjak.

Kawan saya, Pendekarpemetikbunga, sempat membuktikan kalau ternyata untuk pergi berdakwah saja saat ini memang tidaklah mudah. Kebetulan beberapa waktu lalu dia menjadi panitia keberangkatan para ulama Bandung untuk pergi ke Muktamar Ulama Nasional di Jakarta.

”Lagi pada kosong nih. Kas tidak ada sedikit pun” jelas Pendekarpemetikbunga.

“Lantas butuhnya berapa?” kata saya seolah-olah Bos. Maklum namanya juga direktur.

“Satu milyar euy!” jawabnya

“Alhamdulillah! Satu milyar ya? Tidak kurang banyak tuh.”

“Ini untuk memberangkatkan 1.000 ulama”

“Oh. Memang kurangnya berapa?”

“Ya segitu!”

“Kapan terakhir harus tersedia dana?”

“Satu jam lagi. Soalnya DP naik pesawat harus masuk.”

“Ya sudah ini saya ada 1 trilyun. Kira-kira cukup tidak?”

“Gimana kalau dua belas setengah saja? Nanti dapat setengah lusin?!”

“???” saya heran

Kawan saya yang satu ini memang aneh. Diberi satu trilyun malah ingin dua belas setengah. Memangnya ini sedang jual beli celana kolor. Tapi ya memang begitulah. Saking susahnya cari dana untuk pergi dakwah, segala cara dicoba. Meskipun kadang tidak menyambung.

Itulah kenapa saya bilang kalau tuduhan yang dilakukan orang-orang yang ada di paragraph 12 & 15 rasanya masih jauh panggang daripada api. Seharusnya tuduhan itu justru lebih tepat ditujukan pada pihak-pihak yang memiliki keuntungan atas kejadian ini. Bukan pada orang yang ujung-ujungnya malah mereka sendiri yang jadinya merugi.

Tanpa mengecilkan orang-orang yang telah melakukan analisa tentang siapa saja yang diuntungkan dan siapa yang tidak, saya mencoba membuat analisa sendiri tentang pihak yang diuntungkan dan yang ada dibalik semua ini. Benar atau tidaknya, namanya juga analisa. Setiap analisa kemungkinannya hanya dua itu. Akan tetapi kalau ditanya kredibel atau tidak, jelas analisa saya tidaklah kredibel. Meskipun begitu, maunya saya itu analisa dipercaya dan menjadi mitos dimana-mana.

Sesuai dengan apa yang saya indera, James Bond sebenarnya layak untuk dijadikan tersangka dari salah satu/kedua pengebom. Ini dikaitkan dengan nama daftar 15 orang top executive yang terkena bom. Yang tadi itu sudah saya sebut-sebut. Yang kata saya itu mereka memiliki hubungan dengan James Bond.

Sangat mungkin motif aksi ini adalah untuk menaikan rating film James Bond terbaru. Ataupun agar film James Bond berikutnya menjadi laku. Ini dikarenakan salah satu dari James Bond yang ada benar-benar terkena bom. Sehingga dengan matinya salah satu James Bond, diharapkan ada simpati serta dukungan yang lebih dari penonton kepada film James Bond. Dan kematian salah satu Bond ini pun saya rasa sudah direncanakan oleh pihak yang terkait dengan film Bond. Mematikan satu Bond bisa jadi dianggap sebagai wadal (ket: kurban) agar tujuan ke depan manglaris (ket: laris manis). Yah namanya juga Bond di Indonesia. Mau tidak mau, sedikit demi sedikit, mereka juga mempelajari budaya nyeleneh negeri ini. Mungkin Bond juga mencoba mengapliasikan petuah ”Dimana langit dijunjung, disitu bumi dipijak”. Wabond’alam.

Sedangkan salah satu/kedua tersangka pengebom lainnya yang menurut saya bisa dijadikan tersangka adalah Manajemen MU. Sangat mungkin mereka orang-orang suruhan manajemen MU. Motifnya tentu saja uang. Mereka ingin uang tanpa harus keluar keringat. Saat ini MU mendapatkan 1,9 juta dolar AS atau Rp 19,1 miliar. Dana ini mereka dapat dari panitia lokal Indonesia. Belum dari sponsor-sponsor swasta.

Makanya sangat mungkin kalau mereka ikhlas memberikan kemenangan untuk Indonesia 3:0 (baca tulisan Indonesia taklukan MU 3:0). Padahal sebenarnya itu hanyalah trik untuk menyembunyikan siasat mereka. Lagi pula saya yakin mereka ogah bermain di lapangan yang rusak bekas digunakan kampanye pilpres. Bagi mereka, kesehatan pemainnya -yang bernilai trilyunan rupiah- lebih penting daripada harus bermain bola di Indonesia. Satu saja pemainnya cedera, ongkos ke tukang urut dan mantri kesehatan jauh lebih mahal ketimbang dibayar oleh Indonesia.

Namun dibalik dua pihak tadi, sebenarnya masih ada pihak lain yang patut dicurigai menjadi tersangka meskipun kecil kemungkinannya. Mereka adalah para bobotoh MU yang kecewa tidak mendapatkan tiket nonton MU. Bagi mereka yang benar-benar setia pada MU, kalaulah ada yang tidak menonton satu orang saja maka semua pun tidak boleh menonton. One For All. All For One.

Hanya saja kemungkinan itu sangat kecil. Seperti yang tadi saya bilang. Untuk mendapatkan semua peralatan dan ilmu tentang bom saat ini bukanlah sesuatu yang mudah. Terlebih bagi bobotoh MU yang notabene kebanyakan dari kalangan sipil. Paling separah-parahnya mereka, mereka hanya mampu membuat bom karbit yang efeknya memekakan telinga saja. Tidak menghancurkan.

Sudah memekakan telinga saja sebenarnya sudah harus disyukuri. Itu pertanda karbit yang dipakai masih asli. Harap dimaklum, Indonesia negeri manipulasi. Segala sesuatu bisa dibuat tiruannya. Karbit yang masih tidak terlalu mahal pun kalau demi kepentingan ekonomis bisa diracik agar murah dengan –mungkin- campuran tepung dan boraks. Ya seperti cerita tentang sosis, baso, dll yang serba palsu kemarin itu.

***

Lalu siapa yang melakukan pengeboman? Silakan saja cari tahu sendiri. Mau percaya apa yang saya bilang terserah. Mau percaya ini konspirasi juga terserah. Mau percaya ini kerjaan intelejen asing juga terserah. Yang jelas jangan pernah berharap kalau pelaku pengebom ini bakal seperti di piala Oscar kan. Iya itu seperti begitu. Seperti …… and the real bomber is……

Kode Daur Ulang

Jumat, 24 Juli 2009



Hampir setiap aktivitas saya melibatkan bahan yang disebut plastik. Mulai keresek belanjaan, perabot rumah tangga, hingga peralatan makan. Apa pantas saya sekarang saya disebut manusia plastik? Jelas tidak pantas. Sebab saya bukan anggota Fantastic Four.

Tapi apakah salah saya memilih menjadi plastik? Maksud saya menjadikan plastik-platik tadi sebagai bagian dari hidup saya. Jawabannya bisa iya bisa tidak. Sebab saya merasa plastik memiliki kepraktisan yang sangat fleksibel.

Akan tetapi dibalik semua itu, katanya, setelah saya lihat di TV, bahan-bahan yang berasal dari plastik tidaklah aman sepenuhnya. Mereka memiliki karakteristik tertentu yang resikonya tertentu juga.

Beberapa pabrikan sudah memberikan peringatan pada produk berbahan plastik yang mereka hasilkan. Namun buat saya yang awam dan awalnya tidak peduli, angka-angka di kemasan itu tidaklah berarti apa-apa. Selain untuk saya buat sebagai tebak-tebakan dengan orang rumah. Siapa yang tebakannya benar ia akan mendapatkan bagian lebih atau seluruhnya. Edun kan?!

Berikut ini saya sekedar mengingatkan saya sendiri agar senantiasa lebih hati-hati ketika akan menggunakan produk plastik yang memiliki kode seperti dibawah ini;


JENIS KE-1: Polyethylene Terephthalate (PET, PETE)
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang. Serpihan dan pelet PET yang telah dibersihkan dan didaur ulang dapat digunakan untuk membuat serat benang karpet, fiberfill, dan geotextile. Buang apabila menemukan botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.

JENIS KE-2: High Density Polyethylene (HDPE)
Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA UNTUK SEKALI pemakaian karena penglepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Hasil daur ulangnya dapat digunakan sebagai kemasan produk non-pangan seperti shampo, kondisioner, pipa, ember, dll.

JENIS KE-3: Polyvinyl Chloride (PVC)
Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), pipa, dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati, dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).

JENIS KE-4: Low Density Polyethylene (LDPE)
Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah:
• Kuat,
• Agak tembus cahaya,
• Fleksibel dan permukaan agak berlemak.
• Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia,
• Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
• Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen,
• Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap BAIK UNTUK TEMPAT MAKANAN karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

JENIS KE-5: Polypropylene (PP)
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN PLASTI TERBAIK, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman. Biasanya didaur ulang menjadi casing baterai, sapu, sikat, dll.

JENIS KE-6: Polystyrene (PS)
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. BAHAN INI HARUS DIHINDARI, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga. Bahan ini dibanyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara cina.

JENIS KE-7: Other
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu:
1. SAN – styrene acrylonitrile,
2. ABS – acrylonitrile butadiene styrene,
3. PC – polycarbonate,
4. Nylon
Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
Plastik dengan jenis 7 yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu BAHAN PLASTIK YANG SANGAT BAIK UNTUK DIGUNAKAN dalam kemasan makanan ataupun minuman. Bagaimana jenis plastik dengan kode 7 serta tulisan PC? PC – atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.
Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Plastik 7 berkode PC DIANJURKAN TIDAK DIGUNAKAN untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.


TIPS:
1. Hindari penggunaan berulang plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 (PC)
2. Kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN & ABS) aman untuk digunakan. Untuk botol susu dan cangkir bayi
lebih baik gunakan yang berbahan kaca atau plastik kode 4 dan 5
3. Untuk dot bayi, gunakan yang berbahan silikon. Bukan latex.
4. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum (biasa digunakan untuk
tempat air putih didalam kulkas). Kalau terpaksa, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera
dihabiskan. Gantilah dengan botol stainless steel atau gelas/kaca.
5. Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave
oven,
bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum
dibungkus dengan plastik pembungkus ketika akan dipanaskan di microwave oven.
6. Cegah menggunakan kemasan plastik untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak.
7. Cobalah untuk mulai menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran,
makanan, ataupun belanjaan.
8. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan
berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.
9. Cegah membeli gorengan yang langsung dimasukan dalam kantong plastik warna hitam. Zat
pewarna hitam ini kalau terkena panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal
beracun yang berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang
tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker.

Indonesia Taklukan MU 3 : 0

Senin, 20 Juli 2009


Kata siapa? Ya kata saya dong ah.

Kok bisa Indonesia mengalahkan MU (baca: Em Yu)? Bisa saja dong. Kenapa tidak.

Walaupun MU sangat terlatih, semua itu non sense dihadapan pemain Indonesia. Mau jungkir balik belajar “Ini Budi” sampai “Wati kakak Budi” pun tidaklah akan berpengaruh terhadap performa mereka menghadapi Indonesia.

Lihat saja sejarah membuktikan bahwa ternyata Indonesia mampu menaklukan MU dengan skor cukup telak; 3:0. Barcelona saja hanya mampu 2:0. Padahal siapa sih yang tidak tahu edan-nya permainan Barcelona.

Saya merasa inilah sejarah terbesar persepakbolaan negeri ini. Kalaulah dibandingkan dengan eranya Sucipto, Suntoro, Anjasasmara, Ronny Patinasarani, Rully Nere, Ricki Yacobi, dll, tentu kemenangan saat inilah yang saya rasa paling besar.Sekalipun mereka disatukan kembali dalam satu tim untuk menandingi kehebatan tim All Star sekarang, saya yakin mereka tidak akan dapat menandinginya. Sumpah!

Saya yakin banyak orang akan bertanya kepada saya. Dari mulai “Kok bisa?” sampai “Menang dari Hongkong?!” semua ditanyakan pada saya. Tentunya saya akan menjawab bisa. Kenapa juga harus tidak bisa. Orang yang main tim Indonesia kok. Bukan tim Hongkong. Mau Hongkong menang atau tidak saya tidak peduli. Kalau pun Hongkong menang saya yakin itu karena didalamnya ada Steve Chow. Tapi kenapa ya Steve Chow bisa ikutan masuk tim Hongkong? Ah buat apa sih mikirin Hongkong. Saya kan belum pernah ke Hongkong. Ketemu Steve Chow juga belum pernah. Tidak penting ah jadinya.

Namun, dibalik itu semua, percaya tidak percaya, semua harus percaya!

Saya sengaja tidak memaksakan kehendak saya. Sebab saya tahu memaksakan kehendak itu bertentangan dengan Pancasila sila ke-6 butir ke-2. Benarkan sila dan butirnya??? Kalau salah maafkan saja. Saya sudah lupa dengan isi Pancasila berikut pasal dan butirnya. Saya hanya tahu pasal tilang dari polisi sebab kemarin saya baru kena tilang. Hehehe…

Sekali lagi saya hanya mengharuskan agar semua percaya dengan apa yang saya bilang; Indonesia menang 3:0 atas MU. Tidak mengapa kan saya bilang harus. Toh harus bukanlah wajib. Sebab yang wajib itu Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa, Naik Haji bagi yang mampu, dan Jihad. Betul tidak?!

Ya. Indonesia memang menang dengan skor segitu. Masih tidak percaya? Coba kemari sini si kamu melihat TV yang itu saya simpan sendirian disana. Eh tidak sendirian deng. Bareng dengan lampu meja dan kotak kecil yang isinya bon-bon hutang. Dibawahnya ada meja yang sengaja saya letakan untuk peristirahatan DVD-DVD bajakan. Tapi mereka bukanlah sebab musabab terjadinya kemenangan telak Indonesia atas MU. Mereka hanya jadi teman saya ketika saya duduk melihat siaran langsung.

Kalau begitu kemenangan ini dikarenakan Ferry Rutinsulu berhasil menepis semua shoot on goal striker MU? Tentu saja bukan. Meskipun ketampanan Ferry Rutinsulu dapat membuat Wayne Royne salting ketika hendak menjebolkan bola namun kesaltingan yang berlebihan tidaklah terjadi pada Rooney. Sebab menurut media gosip di Inggris Raya, walaupun Rooney kadang salting oleh keberadaan lelaki tampan pria tapi dia bukan tipe penguber bencong dan sejenisnya. Jadi sangat tidak mungkin pesona Ferry mengganggu konsentrasi Rooney.

Meskipun menang, kemenangan ini pun tidak dapat dikatakan karena begitu disiplinnya Charis Yulianto cs. Tackling dan zona marking mereka masih banyak yang out of control (kalau tidak mau dikatakan tidak mampu mengejar lari Berbatov dan Park Ji Song). Penjagaan Isnan Ali dan Maman Abdurahman sejujurnya tidak banyak membantu. Pun demikian dengan Nova Arianto yang terkadang bisa berubah jadi Suster Ngesot. Ketidaklaziman Nova yang dapat menjadi manusia “seperempat” (seperempat suster, seperempat hantu, seperempat pemain bola, dan seperempat suami istrinya) tidak membuat Berbatov gentar. Sebab selama Berbatov di Inggris, ia tidak pernah kenal Suster Ngesot. Justru yang lebih dikenal adalah The Nanny goes to UK. So, mau jadi Kolor ijo sekali pun bagi Berbatov semua usaha Nova tidaklah akan berarti apa-apa

Demikian juga dengan Firman Utina dan Ponaryo Astaman. Walaupun tidak bermain jelek, mobilitas mereka sebenarnya tidaklah begitu berarti banyak atas kemenangan Indonesia ini. Lawan mereka bukanlah kelas sepakbola kampung. Giggs cs, merupakan pemain-pemain tengah yang memiliki dribbling cepat, passing akurat, set pieces yang brilian serta pintar membaca permainan. Keberadaan si “ebol” Eka Ramdhani yang memiliki bisnis studio musik pun sejujurnya tidak terlalu berpengaruh. Sebab pemain MU dikenal memiliki integritas tinggi & profesional. Mereka tidak mau disogok sekalipun Eka menawari mereka Stratocester yang sangat langka. Mereka juga pastinya tidak mau diajak bermain gitar ketika sedang bermain bola.

Kemenangan ini bukan juga karena ketajaman Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono dan Boaz Sallosa. Bukan bermaksud mengecilkan peran mereka namun lawan mereka adalah pemain belakang terkuat seantero dunia. Sulit rasanya untuk dapat menyengaja mendahului Rio Ferdinand cs atau menjebol Van De’Sar kecuali ketika sedang antri bayar listrik. Itu pun dengan catatan Bambang Pamungkas cs datang jam 8-an. Syukur-syukur sebelum pintu loket dibuka Bambang cs sudah bermalam di depan sana sebelumnya.

Lalu atas apa kemenangan Indonesia itu terjadi kalau memang semua pemainnya tidak mampu mengimbangi MU dari semua sisi? Apakah karena keberpihakan Purwanto (atau siapa saja namanya) yang selalu memihak tuan rumah? Saya rasa wasit yang menjadi hakim pada pertandingan ini tidak akan mau menjadikan dirinya sebagai Wasit Goblog. Soalnya di Bandung sudah begitu banyak motor dan helm yang mencerca mereka dengan panggilan “Wasit Goblog”. Bagi wasit, cercaan tersebut pastinya sungguh sangat dalam dan menyanyat hati. Ini hanya kasus di satu kota. Bayangkan kalau sampai penduduk Manchester pun atau seluruh Inggris Raya plus penggemar MU senatero dunia menempelkan stiker “Wasit Goblog” di helm dan motor mereka. Saya rasa karir wasit tersebut bakal benar-benar terkubur. Tujuh turunan.

Kalau begitu, betul dan bagaimana Indonesia menang atas MU? Ya betul. Indonesia memang menang atas MU. Indonesia menang WO. Ini karena MU tidak mau datang untuk bermain bola di Senayan. Betul kan?!

Marriot - Carlton & Terorisme


JW Marriot, dan Ritz Carlton, dua hotel mewah yang ditengarai milik jaringan bisnis Yahudi di Jakarta di bom, Jum’at, 17 Juli 2009. Pasca pengeboman dua hotel tersebut, bisa dipastikan topik dan tema yang hangat diperbincangkan adalah terorisme. Sejak peristiwa 9/11 istilah terorisme atau Al Irhaab memang selalu menjadi istilah yang diperbincangkan dalam setiap kesempatan. Bagi seorang Muslim yang terpenting adalah mengetahui apakah status hukum terorisme ? dan apa pendapat ulama salaf mengenai terorisme ?


Memahami Latar Belakang & Makna Terorisme

Pertama, kita harus memahami bahwa ada perang antara Islam dan kufur. Kaum kuffar berperang ata nama apa yang mereka sebut terorisme. Kita harus memahami apa itu terorisme? Kita harus pula peka bahwa orang menggunakan istilah ini dengan konteks rasa bangga dan setuju serta dengan konteks penyangkalan dan tidak setuju.

Ahli tauhid menggunakan istilah ini dengan rasa bangga, untuk mengatakan bahwa mujahidin adalah teroris sebagai sifat yang layak dipuji, sedangkan kaum kuffar menggunakan istilah ini sebagai penyangkalan atau ketidaksetujuan, untuk menyebut seseorang sebagai teroris ketika seseorang menyerang mereka.

Kita harus memahami ada atau tidak hubungan antara jihad dan terorisme, Allah SWT, Menggunakan istilah ini dalam Al-Qur’an :

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang yang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya.”(QS. Al-Anfaal : 60)

Kekuatan disini disebutkan oleh Rasulullah SAW, sebagai persenjataan, Rasulullaah SAW, bersabda : “Sesungguhnya kekuatan itu adalah persenjataan.”

Kita tidak menyatakan bahwa ayat ini berarti mempersiapkan diri kita secara internal, karena kita tahu bahwa dari hadits Rosul bahwa agama akan didukung dengan jihad meski pun oleh seseorang yang berbuat dosa (fasik/fajir), Rasulullah SAW, bersabda : “Allah akan mendukung agama ini dengan orang yang fajir (seseorang yang meninggalkan kewajiban-kewajibannya dan mengerjakan keharaman).”

Meskipun seseorang telah berbuat dosa, dia dapat ikut berperang dan niatnya akan dibalas di saat terakhir dan dia bisa menjadi ahli surga. Begitu pula sebaliknya, seseorang yang pergi berjihad dengan ikhlas dapat berubah niatnya pada saat terakhir dan jika dia terbunuh ketika niatnya berubah untuk ghonimah atau tujuan lain selain berperang karena ridha Allah SWT, maka dia dapat masuk neraka.

Hal ini pernah terjadi pada orang terbaik. Rasul SAW, pernah bicara tentang Qirqara, seseorang yang membawa harta atau benda-benda Rasulullah SAW, selama bertahun-tahun, dia pergi ke sebuah peperangan dan melihat mantel seseorang di sana, dia mengambil mantel tersebut dan terbunuh ketika mengambilnya. Kemudian orang-orang mengatakan bahwa dia syahid, tapi Rasul SAW, berkata : “Tidak, dia di neraka.”

Terorisme dalam pandangan Islam adalah pelanggaran terhadap kesucian kehidupan, secara lisan, fisik, atau finansial dengan atau tanpa ijin (hak). Jika dengan ijin Allah SWT, akan terpuji (benar), dan jika tanpa ijin Allah SWT,. akan tercela (salah).

Kita harus menyadari bahwa setiap muslim memiliki kesucian jiwa, harta dan kehormatan, sebagaimana Rosul SAW, bersabda : “Barangsiapa membantu orang untuk membunuh kaum muslimin bahkan dengan sebuah ucapan atau kurma, dia kafir.”

Kalian tidak dapat bergabung atau bersekutu dengan kaum kuffar untuk melawan kaum muslimin, atau membuat kaum muslimin menyerahkan diri pada kuffar. Jika kalian melaporkan kaum muslimin dan menjerumuskan mereka sehingga mereka tertawan, terbunuh atau dilanggar kesucian mereka, hal tersebut adalah kekufuran dan termasuk terorisme yang tercela (salah).

Islam berbicara tentang irhaab (terorisme) dan Ir’aab (teror/rasa gentar). Rasul SAW,. bersabda : “Allah memberiku kejayaan dengan rasa gentar musuh.”

Rasul SAW,. juga menyuruh kita untuk, “Lemparkan rasa takut/terror di hati musuh.”

Hal-hal tersebut merupakan teror yang terpuji. Imam Syafi’i berbicara tentang terorisme dalam Islam. Beliau berkata : “Terorisme (irhaab) untuk musuh merupakan salah satu dari dasar/pondasi Islam. Barangsiapa menyangsikan bahwa menteror musuh adalah fardhu, maka dia termasuk kafir.”

Bagaimana jika mereka menyangsikan tapi tidak mengingkarinya ? Imam Syafi’i menyebut keraguan tersebut sebagai kufur duna kufur. Akan tetapi jika mengingkarinya maka termasuk kufur akbar. Imam Syafi’i merujuk pada ayat yang sama dalam Surat Al-Anfaal, ayat 60.

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang yang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya.”

Yang diperintahkan Allah adalah menggentarkan musuh Allah dan bahkan mereka yang tidak datang. Imam As-Syafi’i berkata tentang hal ini, “Ayat ini jelas menyuruh kita untuk bersiap dengan tujuan menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian. Allah SWT,. berfirman :

“Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertaubat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu ; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatupun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa. Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dab menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan (terjamin keamanan mereka). Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taubah : 3-5)

“(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS. Al-Anfaal : 12-13)

Imam Syafi’i ber-hujjah dari ayat-ayat tersebut bahwa terorisme adalah bagian dari agama (din), dan merupakan hukum syar’i dan Anda tidak dapat mengingkarinya.

Celakanya, istilah terorisme hanya digunakan sepotong-sepotong oleh musuh-musuh kaum muslimin selama bertahun-tahun dan kaum muslimin telah melupakan kewajibannya untuk menteror balik mereka. Allah SWT,. berfirman :

“Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan.” (QS. Al-Ahzab : 26)

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang yang melampau batas. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekkah) ; dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil haram, kecuali jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) agama itu hanya untuk Allah belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah : 190-193)

Ketika kaum kuffar datang dari jauh ke Irak untuk membunuh dan menawan kaum muslimin, seraya mengklaim bahwa mereka memerangi teroris, yang diartikan (menurut) mereka dengan menghancurkan masjid-masjid, menawan para muslimah, menginjak-injak Al-Qur’an sebagaimana mereka lakukan di Irak, bagaimana akan ada jawaban lain kecuali menteror balik mereka ?!!! Sesungguhnya Allah SWT,. berfirman :

“Apabila kamu bertemu dengan orang kafir (di medan perang) maka pancunglah leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti….”(QS. Muhammad : 4)

Imam Syafi’i berkata, “Oleh karena itu, menteror musuh Allah itu wajib syar’i hukumnya (berdasar nash) dan barangsiapa mengingkarinya maka kafir. Allah swt. Berfirman : “Tak seorang pun mengingkari ayat Kami kecuali di kafir.”

Kini, kita berada di suatu waktu dimana jihad hukumnya fardhu a’in atas kaum muslimin dimana pun, baik secara fisik, finansial, maupun lisan. Berdasarkan kemampuan mereka. Jihad dan terorisme bukanlah suatu hal untuk ditakuti ataupun dihindari, dikarenakan menteror musuh Allah adalah perintah agama Islam. Barangsiapa memerangi teroris yang berjuang di jalan Allah, maka berarti memerangi Islam. Dan barangsiapa mengingkari bahwa terorisme adalah bagian dari Islam, maka dia mengingkari Allah SWT,. dan ayat-ayat-Nya.

Gulbudin Hekmatyar: Ummat Islam Wajib Dukung Jihad

Sabtu, 18 Juli 2009


Gulbudin Hekmatyar, Pimpinan dari Hizbul Islami di Afghanistan mengatakan bahwa "Para pelaku bom syahid adalah aset terbesar dari perjuangan dan perlawanan", bagi umat Islam secara umum dan khususnya Afghanistan yang saat ini mengalami penjajahan dari negara-negara Barat sebagai bagian dari perang salib mereka untuk menghancurkan umat Islam.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan afghanislamicpress.com, Gulbudin Hekmatyar yang juga pimpinan faksi Hizbul Islami di Afghanistan - menyatakan yang harus digaris bawahi untuk Jihad melawan pasukan barat di Afghan adalah pasukan barat telah memerangi umat Islam lebih dari 1400 tahun sedangan pasukan komunis menyerang umat di dunia Islam hanya 70 tahunan.

Hekmatyar menjelaskan bahwa pemilu presiden mendatang di Afghanistan yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus nanti hanya sebagai sebuah drama komedi, dirinya lebih menyukai pemerintahan gabungan yang terdiri dari para pimpinan Mujahidin yang dan para Ulama yang terpercaya.

Wawancara eksklusif dilakukan oleh kantor berita Afghan Islamic Press yang berbasis di Peshawar. Berikut kutipan dari wawancara tersebut :

T: Di wilayah provinsi Afghanistan mana Hizbul Islami berperang melawan pasukan asing?
J: "Para anggota Hizbul Islami aktif diseluruh wilayah Pakistan. Di beberapa wilayah mereka hanya melaksanakan kegiatan sosial dan motivasi, sedangkan di wilayah lain selain melakukan kegiatan sosial juga dilakukan operasi-operasi militer. Operasi militer dilaksanakan di wilayah-wilayah dimana menjadi tempat basis dari pasukan asing. "Dalam pertimbangan kami perang secara konvensional bagi kami belum berguna. Waktu untuk perang seperti itu belum tiba, karena kami belum memiliki peralatan militer yang cukup dan perang seperti ini akan menyebabkan banyak kerusakan dan membahayakan penduduk sipil. Kami lebih menyukai perang gerilya untuk menghadapi pasukan asing.

T: Anda telah menolak untuk berbicara dengan pemerintah Kabul. Apakah anda telah mengadakan pembicaraan dengan pasukan asing untuk solusi dari masalah Afghan?
J: "Kami belum secara resmi melakukan pembicaraan negoisasi, baik dengan pemerintah Kabul maupun dengan pasukan asing. Namun kedua belah pihak telah menghubungi kami di berbagai kesempatan. Kami mengapresiasi sikap mereka untuk mencari solusi dari persoalan Afghan ini." "Pemerintah Kabul, pemerintah yang tidak punya kekuatan dan tidak mampu melakukan hal apapun dalam persoalan ini. Jika pasukan asing saja tidak menggubris permintaan mereka untuk menghentikan pengeboman secara membabi buta terhadap rakyat sipil, kemudian bagaimana mereka (pemerintahan Kabul) dapat menyelesaikan persoalan Afghanistan dan mengakhiri invasi pasukan asing serta penarikan penuh pasukan tersebut dari Afghanistan tanpa syarat seperti penyerahan kekuasaan kepada pemerintahan non koalisi dan pemilu yang independen?" "Hizbul Islami akan tetap melanjutkan Jihad tanpa terkecuali sampai prajurit terakhir dari pasukan penjajah terdesak keluar dari perbatasan Afghanistan."

T: Apakah Hizbul Islami setuju jika AS menginginkan penarikan pasukan dari Afghanistan akan tetapi mereka menuntut adanya penggantian berupa base camp mereka disini?
J: "Hizbul Islami tidak setuju untuk kondisi seperti ini. Hizbul Islami akan tetap melanjutkan Jihad tanpa terkecuali sampai prajurit terakhir dari pasukan penjajah terdesak keluar dari perbatasan Afghanistan. Insya Allah!" Para Mujahidin dari Hizbul Islami akan menghalau mereka keluar sama seperti waktu mujahidin mengusir penjajah Rusia keluar dari Afghanistan."

T: Apakah anda siap untuk menerima pasukan dari negeri-negeri Muslim, bukan pasukan NATO di Afghanistan?
J: "Kami belum merasa perlu untuk adanya pasukan dari negeri Islam di Afganistan." Namun, jika kelompok mujahidin lain mempertimbangkan adanya keberadaan pasukan dari negara-negara Islam sesuatu yang perlu, maka kami dapat menyetujuinya sampai jumlah pasukan terbatas dari negara muslim tersebut, tetapi mereka tidak boleh dari negara-negara tetangga. Mereka tidak boleh mendukung kelompok yang mana pun, serta sebaiknya tersebar di luar kota, dan harus di bawah kontrol pemerintah."

T: Bagaimana Hizbul Islami menjalin hubungan dengan gerakan Al-Qaidah dan mujahidin Taliban? Berapa banyak anda telah melakukan kerjasama militer dengan Taliban pada fron militer?
J: "Kami tidak memiliki hubungan atau kesepakatan dengan Taliban dan Al-Qaidah. Namun demikian, kerjasama, koordinasi dan berjuang bersama antara Mujahidin dari kedua kelompok di tingkat lokal dan di beberapa wilayah tetap berlangsung antara kami dan mereka. Kami menginginkan adanya persatuan dan koordinasi dalam politik dan militer pada level negara dan kami menghargai mereka." "Kami katakan kepada para pejuang kami bahwa setiap Mujahid adalah saudara mereka dan tidak boleh memutuskan kerjasama dengan mereka."

T: Apa tujuan AS memulai perang di Afghanistan? Apakah anda melihat ada perubahan antara kebijakan penerus dari Bush yaitu presiden Obama?
J: "Alasan militer AS hadir di Afghanistan dan wilayah lain adalah untuk mencegah terbentuknya pemerintahan Islam, serta ingin merebut minyak, gas dan sumber tambang lainnya." "Satu-satunya perbedaan yang bisa kita lihat antara kebijakan dari Bush dan Obama adalah Obama lebih banyak mengirim pasukan ke Afghanistan dibanding pendahulunya."

T: Apa pesan anda untuk Obama?
J: "Obama telah mengulangi pengalaman gagal dari Bush (di Irak) dan Brezhnev di Afghanistan pada tahun 80 an dahulu. Strategi politik perang Obama sama dengan yang dilakukan oleh Bush, sehingga membawa kebencian dunia kepada AS. Perang ini akan merubah wajah Obama sama dengan wajah Bush."

T: Apakah Hizbul Islami siap untuk bergabung membentuk pemerintah bersama dengan komunis, aliansi utara dan pihak-pihak lain?
J: "Sebuah koalosi yang tidak mungkin dilakukan dengan orang yang anti agama dan para penjual negara..Aliansi utara dibentuk dibawah kontrol dari kelompok lain. Kemarin, mereka berperang melawan bangsa Afghan untuk kepentingan Rusia, hari ini mereka berjuang untuk kepentingan Bruton. Hizbul Islami tidak akan bisa berkoalisi dengan kelompok seperti itu."

T: Apakah menurut anda perlawanan terhadap pasukan asing akan berhasil?
J: " Saya sangat puas dan perjuangan akan berhasil serta para penjajah tersebut akan kami paksa untuk meninggalkan negeri kami."

T: Apakah pembicaraan berguna untuk solusi masalah Afghan atau Jihad?
J: "Ini adalah Jihad yang akan memaksa para musuh meninggalkan penjajahan mereka terhadap Afghanistan. Tanpa jihad, tidak ada yang namanya pembicaraan damai."

T: Apakah kelompok anda melakukan serangan bunuh diri?
J: "Kami mempertimbangkan serangan seperti itu, yang bisa secara maksimal memberikan dampak kerugian kepada musuh. Para pelaku bom syahid adalah aset terbesar dari perjuangan dan mereka tidak melakukan aksi yang sia-sia. Para pimpinan Jihad harus menghormati mereka dengan baik, karena setiap darah mereka yang tertumpah sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan..."

T: Apa pesan anda untuk para pimpinan dan veteran Mujahidin?
J: "Nasehat saya kepada mereka adalah: Apa yang anda lakukan terhadap musuh sebelumnya, kini anda lakukan kembali terhadap para penjajah. Musuh ini (barat) lebih berbahaya daripada yag sebelumnya (Komunis Soviet). Permusuhan mereka dengan Islam dan umat Muslim sudah sangat lama, dan lebih mendalam. Jika komunis terhadap umat Islam memerangi kita selama 70 tahun, mereka (barat) telah memerangi kita telah 1,400 tahun. "Saya sarankan kepada mereka yang bergabung dengan pasukan AS untuk melepaskan diri dan pulang kembali ke negara mereka masing-masing."

T: Apa pesan yang ingin anda sampaikan kepada umat Islam dan khususnya bangsa Afghan terkait mengenai situasi di Afghanistan?
J: "Umat Islam secara umum dan khususnya Afghanistan sedang dalam masa kritis, pasukan salib sedang berusaha menghancurkan umat Islam. Semua pasukan kafir dan para munafikin telah bergabung bersama untuk melawan Islam dan umat Islam - dan Afghanistan menjadi pusat dari perang ini. Kemenangan dan kekalahan akan menjadi faktor yang menentukan dalam perang ini. Jika kita memenangkan perang ini, kita akan menjadi pemenang pada semua fron. "Seluruh umat Islam harus mendukung jihad. Jihad harus menjadi kepedulian umat Islam. Takdir kita dan nasib generasi mendatang sangat tergantung pada Jihad..."
(eramuslim.com)

Mengenal Abdullah Azzam


“Sheikh Abdullah Azzam bukanlah orang biasa. Dia mewakili satu bangsa, satu Ummat. Tubuh Ummat ada di dalam dirinya. Setelah kematiannya, para muslimah sejauh ini gagal melahirkan seorang laki-laki yang mampu menggantikan Beliau”.
“Dialah yang bertanggung jawab membangkitkan kembali Jihad di abad 20 ini”. [Syaikh Usama bin Ladin, wawancara dengan TV Al-Jazeera, 1999]

“Dia tidak hanya mewakili dirinya sendiri, melainkan seluruh Ummat. Ucapannya tidaklah seperti ucapan orang biasa. Sedikit bicaranya, namun kandungannya sangat dalam. Jika engkau menatap matanya, hatimu akan terpenuhi dengan iman dan cinta kepada Allah SWT”. [Majalah Time]

” Tidak satupun Tanah Jihad di seluruh dunia, tidak seorangpun Mujahid yang berjuang di Jalan Allah, yang tidak terinspirasi oleh hidup, ajaran dan karya Sheikh Abdullah Azzam”. [Ulama Mujahid asal Mekkah]

” Pada dekade 1980-an, Syuhada Sheikh Abdullah Azzam mencetuskan satu kalimat yang maknanya bergaung di seluruh medan pertempuran Chechnya saat ini. Sheikh Abdullah Azzam Rahmatullah ‘Alaihi menggambarkan bahwa Para Mujahid yang gugur dalam pertempuran bergabung bersama “Kafilah Para Syuhada”. [Azzam Publications]

***

Abdullah Yusuf Azzam lahir pada tahun 1941 di Desa Asba’ah Al-Hartiyeh, Propinsi Jiniin, Tanah Suci Palestina yang diduduki Israel. Beliau dibesarkan di sebuah rumah yang bersahaja dimana Beliau dididik agama Islam, ditanamkan kecintaan terhadap Allah dan Rasul-Nya SAW, terhadap Mujahid yang berjuang di Jalan-Nya dan terhadap orang-orang yang shaleh yang mencintai kehidupan akhirat. Semasa masih kanak-kanak, Abdullah Azzam sangat menonjol di antara anak-anak lainnya. Beliau sudah mulai menyiarkan dakwah Islam semenjak masih sangat muda. Teman-teman sepergaulan mengenal Beliau sebagai seorang anak yang shaleh.

Beliau telah menunjukkan tanda-tanda yang luar biasa sejak muda dan guru-guru Beliau telah mengenali tanda-tanda ini sejak Beliau masih di Sekolah Dasar. Sheikh Abdullah Azzam dikenal karena ketekunan dan kesungguhannya bahkan sejak masih kecil, Beliau memperoleh pendidikan dasar dan menengah di desanya dan kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Pertanian Khadorri hingga memperoleh gelar. Meskipun Beliau yang termuda di antara teman-temannya, namun Beliau adalah yang terpandai dan terpintar. Setelah menamatkan pendidikannya di Khadorri Beliau bekerja sebagai guru di Desa Adder, Yordania Selatan. Kemudian Beliau menuntut ilmu di Fakultas Syariah, Universitas Damaskus Suriah hingga memperoleh gelar B.A. di bidang Syariah pada tahun 1966.

Ketika tentara Yahudi merebut Tepi Barat pada tahun 1967, Sheikh Abdullah Azzam memutuskan untuk pindah ke Yordania, karena Beliau tidak ingin hidup di Palestina yang berada di bawah pendudukan Yahudi. Melihat bagaimana tank-tank Israel maju memasuki Tepi Barat tanpa mendapatkan perlawanan yang berarti, menimbulkan perasaan bersalah dalam diri Beliau, sehingga membuat Beliau semakin mantap untuk hijrah dengan maksud agar dapat mempelajari ilmu perang.

Pada akhir dekade 1960-an, dari Yordania Beliau bergabung dalam Jihad menentang pendudukan Israel atas Palestina. Tidak lama kemudian Beliau pergi belajar ke Mesir dan memperoleh gelar Master dalam bidang Syariah di Universitas Al-Azhar, Kairo. Pada tahun 1970, setelah Jihad terhenti karena kekuatan PLO diusir keluar dari Yordania, Beliau menjadi dosen di Universitas Yordania di Amman. Setahun kemudian, tahun 1971, Beliau memperoleh beasiswa dari Universitas Al-Azhar dimana Beliau melanjutkan pendidikan S3 dan memperoleh gelar Ph.D dalam bidang Pokok-Pokok Hukum Islam (Ushul-Fiqh) tahun 1973. Selama di Mesir inilah Beliau mengenal keluarga Syuhada Sayyid Qutb (1906-1966). Sheikh Abdullah Azzam cukup lama turut serta dalam Jihad Palestina. Namun ada hal yang tidak disukainya, yaitu orang-orang yang terlibat di dalamnya sangat jauh dari Islam. Beliau menggambarkan bagaimana orang-orang ini berjaga-jaga sepanjang malam sambil bermain kartu dan mendengarkan musik, dan menganggap bahwa mereka sedang menunaikan Jihad untuk membebaskan Palestina. Sheikh Abdullah Azzam menyebutkan juga meskipun ada ribuan orang di basis-basis pemukiman, tetapi jumlah orang yang hadir untuk shalat berjama?ah bisa dihitung dengan satu tangan saja. Beliau berusaha mendorong mereka untuk menerapkan Islam sepenuhnya, namun mereka bertahan untuk menolak. Suatu hari Beliau bertanya kepada seorang “Mujahid” secara retoris, agama apa yang ada di belakang revolusi Palestina, “Mujahid” itu menjawab dengan jelas dan gamblang, “Revolusi ini tidak memiliki dasar agama apapun”.

Habislah sudah kesabaran Abdullah Azzam. Beliau kemudian meninggalkan Palestina, pindah ke Saudi Arabia dan mengajar di berbagai universitas di sana.Saat Sheikh Abdullah Azzam menyadari bahwa hanya dengan kekuatan yang terorganisir Ummat ini bisa menggapai kemenangan, lalu Jihad dan senjata adalah kesibukan dan pengisi waktu luangnya.

“Jihad hanya dengan senjata. TIDAK dengan Negosiasi, TIDAK dengan Perundingan Damai, TIDAK dengan Dialog”, kalimat tersebut menjadi semboyan Beliau. Beliau praktekkan apa yang selalu Beliau kumandangkan, sehingga membuat Beliau menjadi salah satu di antara orang Arab pertama yang bergabung dalam Jihad di Afghanistan melawan Uni Soviet yang komunis. Pada tahun 1980, ketika masih di Saudi Arabia, Abdullah Azzam memperoleh kesempatan berjumpa dengan satu delegasi Mujahidin Afghanistan yang datang untuk menunaikan ibadah Haji. Segera Beliau tertarik dengan kelompok ini dan ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai Jihad Afghanistan. Ketika dijabarkan kepadanya, Beliau merasa inilah yang sudah sejak lama sekali Beliau cari-cari.Beliau segera melepaskan jabatannya sebagai dosen di Universitas King Abdul-Aziz Jeddah Saudi Arabia, dan berangkat menuju Islamabad Pakistan supaya dapat ikut serta dalam Jihad. Beliau pindah ke Pakistan agar dapat lebih dekat dengan Jihad Afghanistan, dan di sanalah Beliau mengenal pemimpin-pemimpin Mujahidin. Saat-saat pertama berada di Pakistan, Beliau ditunjuk untuk memberikan kuliah di International Islamic University di Islamabad. Namun tidak lama hal ini berlangsung, karena Beliau memutuskan untuk meninggalkan universitas agar bisa mencurahkan seluruh waktu dan energinya untuk Jihad Afghanistan. Pada permulaan dekade 1980-an, Sheikh Abdullah Azzam langsung turun ke medan Jihad Afghanistan. Di Jihad inilah Beliau merasa puas bisa memenuhi kerinduan dan cinta yang tak terlukiskan untuk berjuang di Jalan Allah, persis seperti suatu kali Rasulullah SAW bersabda : “Berdiri satu jam dalam pertempuran di Jalan Allah lebih baik daripada berdiri menunaikan shalat selama enam puluh tahun”.

Terinspirasi oleh Hadits ini, Sheikh Abdullah Azzam beserta keluarganya memutuskan pindah ke Pakistan agar lebih dekat dengan medan Jihad. Tidak lama setelah itu Beliau pindah lagi dari Islamabad ke Peshawar supaya bisa lebih dekat lagi dengan medan Jihad dan Syahid.Di Peshawar, bersama dengan Usama bin Ladin yang juga teman dekatnya, Sheikh Abdullah Azzam mendirikan Baitul-Anshar (Mujahideen Services Bureau atau Kantor Pelayanan Mujahidin) dengan tujuan untuk menawarkan semua bantuan yang memungkinkan bagi Jihad Afghanistan dan Para Mujahid dengan cara mengadakan dan me-manage berbagai proyek yang menunjang Jihad. Kantor ini juga menerima dan melatih para sukarelawan (Foreign Mujahideen) yang berbondong-bondong datang ke Pakistan untuk ikut serta dalam Jihad dan mengatur penempatan mereka di garis depan.

Dapat diduga, semua hal ini masih belum cukup memuaskan keinginan Sheikh Azzam yang menggebu-gebu berjihad. Keinginan inilah yang akhirnya membawanya pergi ke garis depan. Di medan pertempuran Sheikh Abdullah Azzam mengambil peranan dengan sikap ksatria dalam perjuangan yang penuh dengan pengorbanan yang besar. Di Afghanistan Beliau jarang menetap di suatu tempat. Beliau selalu berkeliling ke seluruh pelosok negeri mengunjungi hampir seluruh propinsi dan wilayah seperti Logar, Kandahar, Pegunungan Hindukush, Lembah Panshir, Kabul dan Jalalabad. Dalam kunjungan ini, Sheikh Abdullah Azzam menyaksikan secara langsung kepahlawanan orang-orang awam yang telah mengorbankan segala apa yang dimiliki termasuk jiwa mereka demi jayanya Dien Islam. Di Peshawar, setelah kembali dari berkeliling, Sheikh Azzam selalu berbicara tentang Jihad secara kontinyu. Beliau selalu berdo’a agar Para Komandan Mujahidin yang terpecah belah dapat bersatu padu. Beliau selalu mengundang orang-orang yang belum bergabung dalam pertempuran untuk memanggul senjata dan maju ke garis depan sebelum terlambat.

Abdullah Azzam sangat dipengaruhi oleh Jihad Afghanistan dan Beliaupun sangat besar pengaruhnya pada Jihad ini sejak Beliau mengabdikan diri sepenuhnya dalam perjuangan ini. Beliau menjadi salah satu tokoh yang paling menonjol dan berpengaruh bersama dengan pemimpin-pemimpin bangsa Afghanistan lainnya. Beliau tidak tanggung-tanggung mempromosikan perjuangan Afghanistan ke seluruh dunia, khususnya ke kalangan Ummat Islam. Beliau berkeliling dunia, menyampaikan panggilan kepada Kaum Muslimin untuk beraksi mempertahankan agama dan Tanah Muslim. Beliau menulis sejumlah buku tentang Jihad, seperti Join the Caravan, Signs of Ar-Rahman in the Jihad of the Afghan, Defence of the Muslim Lands dan Lovers of the Paradise Maidens. Bahkan Beliau turun langsung ke medan Jihad Afghanistan, meskipun usia Beliau telah lebih dari 40 tahun. Beliau menjelajahi Afghanistan, dari utara ke selatan, dari timur ke barat, menembus salju, mendaki pegunungan, di bawah panas terik matahari dan dingin yang membekukan tulang, dengan menunggang keledai maupun berjalan kaki. Banyak Pemuda yang bersama Beliau kelelahan, namun Sheikh Abdullah Azzam tidak. Beliau merubah pandangan Ummat Islam terhadap Jihad di Afghanistan dan menjadikan Jihad ini sebagai perjuangan yang Islami yang merupakan kewajiban seluruh Ummat Islam di dunia. Hasil dari usaha ini adalah Jihad Afghanistan menjadi universal dimana Ummat Islam dari seluruh dunia turut serta. Para Pejuang Muslim dari seluruh penjuru dunia secara sukarela berdatangan ke Afghanistan untuk memenuhi kewajiban Jihad dan membela Saudara-saudara Muslimin dan Muslimah mereka yang tertindas.

Kehidupan Sheikh Azzam berkisar hanya kepada satu tujuan, yakni menegakkan Hukum Allah di muka bumi ini, yang merupakan tanggung jawab yang pasti bagi setiap dan segenap Ummat Muslim. Dalam rangka melaksanakan tugas suci dalam hidup ini yaitu menegakkan kembali Khilafah Islamiyyah (negara yang berdasarkan pada hukum Islam), Sheikh Azzam mengkonsentrasikan kepada Jihad (perjuangan bersenjata untuk menegakkan Islam). Beliau berkeyakinan bahwa Jihad wajib dilaksanakan sampai Khilafah Islamiyyah ditegakkan sehingga cahaya Islam menerangi seluruh dunia.

Beliau juga menjaga dan memelihara keluarganya dengan semangat perjuangan yang sama, sehingga istrinya, sebagai contoh, aktif mengurus anak-anak yatim piatu dan aktif dalam berbagai tugas kemanusiaan di Afghanistan. Beliau menolak jabatan di beberapa universitas dengan menyatakan bahwa dirinya tidak akan pernah meninggalkan Jihad kecuali jika gugur di medan perang atau terbunuh. Beliau selalu menekankan kembali bahwa tujuannya yang terakhir adalah membebaskan Tanah Suci Palestina. Dalam hal ini Beliau menyatakan: “Saya tidak akan meninggalkan Tanah Jihad kecuali karena tiga hal. Pertama, saya terbunuh di Afghanistan. Kedua, saya terbunuh di Pakistan. Ketiga, saya diborgol dan diusir dari Pakistan”

Jihad di Afghanistan telah membuat Abdullah Azzam menjadi penyangga utama dalam gerakan Jihad di jaman modern sekarang. Dengan turun langsung dalam Jihad ini dan dengan mempromosikannya serta menjelaskan kendala-kendala yang menghambat gerakan Jihad, Beliau memiliki peranan yang sangat berarti dalam meluruskan pendapat Ummat Islam tentang Jihad dan perlunya menegakkan Jihad. Beliau menjadi panutan bagi generasi muda yang menyambut panggilan Jihad. Beliau amat mementingkan Jihad dan butuh akan Jihad. Sekali waktu Beliau berkata :“Saya merasa seolah-olah berumur 9 tahun. Tujuh setengah tahun dalam Jihad di Afghanistan dan satu setengah tahun dalam Jihad di Palestina. Sisa tahun lainnya tidak berarti sama sekali”.

Dari atas mimbar Sheikh Azzam berulangkali menekankan keyakinannya : “Jihad tidak boleh ditinggalkan sampai hanya Allah SWT saja yang disembah. Jihad akan terus berlangsung sampai Kalimat Allah ditinggikan. Jihad sampai semua orang yang tertindas dibebaskan. Jihad untuk melindungi kehormatan kita dan merebut kembali Tanah kita yang dirampas. Jihad adalah Jalan untuk mencapai kejayaan abadi?.

Sejarah dan semua orang yang mengenal dekat Sheikh Abdullah Azzam mencatat keberanian Beliau dalam berbicara tentang kebenaran, dengan mengabaikan segala konsekuensi yang ada.Setiap saat Sheikh Abdullah Azzam mengingatkan seluruh Kaum Muslimin bahwa :“Ummat Islam tidak dapat dikalahkan oleh ummat lainnya. Kita Ummat Islam tidak akan dikalahkan oleh musuh-musuh kita, namun kita bisa dikalahkan oleh diri kita sendiri”.

Sheikh Abdullah Azzam adalah contoh seorang yang berperilaku Islami dengan baik, dengan amal shalehnya, dengan ketaqwaannya kepada Allah SWT dan dengan kesederhanaannya dalam segala hal. Beliau tidak pernah mencemari hubungan baiknya dengan orang lain. Sheikh Azzam selalu mendengarkan pendapat Para Pemuda, Beliau amat disegani dan tidak terbersit sedikitpun rasa takut di dalam hatinya. Beliau selalu berpuasa selang seling hari seperti yang dilakukan Nabi Daud AS. Dan juga selalu menghimbau yang lainnya untuk berpuasa hari Senin dan Kamis. Sheikh Azzam adalah orang yang selalu berterus terang, tulus dan mulia. Beliau tidak pernah mencaci orang lain atau berbicara yang tidak baik mengenai orang lain.Satu saat sekelompok Muslim yang tidak puas di Peshawar mencap Sheikh Azzam sebagai kafir dan menuduhnya meminta uang dari Kaum Muslimin untuk dihambur-hamburkan. Ketika Sheikh Azzam mendengar hal ini, Beliau tidak mencari dan mendebat mereka, malah mengirimi mereka berbagai hadiah. Namun kelompok tersebut tetap saja mencaci maki, mengumpat dan memfitnah Beliau, dan Beliau terus saja mengirimi mereka hadiah lainnya. Bertahun-tahun kemudian, ketika akhirnya menyadari kesalahannya, mereka berkomentar :

“Demi Allah, kami belum pernah menemui seseorang seperti Sheikh Abdullah Azzam. Beliau tetap saja memberi kami uang walaupun kami selalu mengutuk dan mencaci Beliau”

Selama Jihad Afghanistan berlangsung, Beliau telah berhasil menyatukan berbagai kelompok Mujahidin dalam Jihad ini. Dan tentu saja kebanggaan Beliau terhadap Islam menimbulkan rasa benci di kalangan musuh agama, sehingga musuh membuat rencana untuk menghabisi nyawa Beliau. Pada November 1989, sejumlah bahan peledak TNT diletakkan di bawah mimbar dimana Beliau selalu menyampaikan khutbah setiap hari Jum?at. Demikian besar jumlah peledak tersebut sehingga seandainya meledak akan menghancurkan seluruh Masjid termasuk apa saja dan siapa saja yang ada di dalamnya. Ratusan Muslimin dapat terbunuh. Namun Allah memberikan perlindungan-Nya dan bom tersebut tidak meledak.

Musuh-musuhpun semakin berhasrat melaksanakan rencana gilanya. Mereka mencobanya sekali lagi di Peshawar, tidak lama berselang setelah kejadian tersebut. Ketika itulah Allah SWT berkehendak agar Sheikh Abdullah Azzam meninggalkan dunia ini menuju haribaan-Nya (kita berharap demikian Insya Allah). Dan Sheikh wafat dengan cara yang gemilang pada hari Jum’at 24 November 1989 pukul 12.30 siang.Musuh-musuh Allah meletakkan tiga bom di jalan yang sempit dimana hanya bisa dilewati satu mobil saja. Jalan tersebut adalah jalan yang biasa dilalui oleh Sheikh Abdullah Azzam untuk menunaikan shalat Jum’at. Pada hari Jum’at itu, Sheikh Azzam bersama dengan dua anaknya, Ibrahim dan Muhammad, serta salah seorang anak Syuhada Sheikh Tamim Adnani (salah seorang Pahlawan Jihad Afghanistan lainnya), melalui jalan tersebut. Mobil pun berhenti di mana bom yang pertama berada, dan Sheikh Azzam turun untuk meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki. Musuh-musuh yang sudah menanti segera memicu bom yang telah mereka persiapkan tersebut. Bunyi ledakan dahsyat mengguncang hebat terdengar di seluruh penjuru kota.

Orang-orang berhamburan keluar dari Masjid, dan menyaksikan pemandangan yang mengerikan. Hanya sedikit saja yang tersisa dari kendaraan yang hancur lebur. Tubuh anaknya yang kecil, Ibrahim, terlempar ke udara sejauh 100 meter, demikian pula dengan kedua anak lainnya, beterbangan pada jarak yang hampir sama. Potongan-potongan tubuh mereka tersebar di pohon-pohon dan kawat-kawat listrik. Sementara tubuh Syahid Sheikh Abdullah Azzam tersandar di dinding, tetap utuh dan tidak cacat sama sekali, kecuali sedikit darah terlihat mengalir dari mulut Beliau.

Ledakan itu telah mengakhiri perjalanan hidup Sheikh Abdullah Azzam di dunia, yang telah Beliau lalui dengan baik melalui perjuangan, daya upaya sepenuhnya, dan pertempuran di Jalan Allah SWT. Hal ini semakin menjamin kehidupannya yang sebenarnya dan abadi di Taman Surga -kita memohon kepada Allah demikian, dan menikmatinya bersama dengan teman-teman yang mulia yakni :

“Dan barangsiapa yang mena?ati Allah dan Rasul-Nya mereka ini akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah, yaitu : Para Rasul, Para Shiddiqiin, Orang-orang yang mati Syahid dan Orang-orang Shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”
[QS An-Nisaa:69]

Dengan cara seperti inilah Pahlawan Besar dan Penggerak Kebangkitan Islam meninggalkan medan Jihad dan dunia ini, dan tidak akan pernah kembali lagi. Beliau dimakamkan di Makam Para Syuhada Pabi di Peshawar Pakistan, dimana Beliau bergabung bersama-sama dengan ratusan Syuhada lainnya. Semoga Allah menerima Beliau sebagai Syuhada dan menganugerahinya tempat tertinggi di Surga. Pertempuran yang telah Beliau lalui dan telah Beliau perjuangkan tetap berlanjut melawan musuh-musuh Islam. Tidak satupun Tanah Jihad di seluruh dunia, tidak seorangpun Mujahid yang berjuang di Jalan Allah, yang tidak terinspirasi oleh hidup, ajaran dan karya Sheikh Abdullah Azzam Rahmatullah ‘Alaihi.

Kita memohon kepada Allah SWT untuk menerima amal ibadah Beliau dan menempatkan Beliau di Surga Tertinggi. Kita memohon kepada Allah SWT untuk membangkitkan dari Ummat ini Ulama-Ulama lain sekaliber Beliau, yang menerapkan pengetahuannya di medan perjuangan, bukan hanya menyimpannya di dalam buku dan di dalam Masjid saja.Melalui biografi ini, kami merekam kejadian-kejadian dalam sejarah Islam selama sepuluh tahun terakhir dari tahun 1979 hingga 1989, dan akan terus berlanjut sebagaimana Sheikh Abdullah Azzam berkata :

“Sesungguhnya sejarah Islam tidaklah ditulis melainkan dengan darah Para Syuhada, dengan kisah Para Syuhada, dengan teladan Para Syuhada”“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai” [QS At-Taubah:32-33].

Buku-buku yg ditulis oleh Dr Abdullah Azzam diantaranya ialah ;
Ayaturrahman fi jihadil Afghan
Addifak ‘an aradhil muslimin min ahammi furdhul ‘iyan (Mempertahankan Bumi Umat Islam - Fardhu Ain yg terpenting)
• Akidah dan Kesannya dlm Membentuk Masyarakat
• Adab/Tatatertib dan Hukum-hukum dalam Jihad
• Islam dan masa Depan Kemanusian
• Menara Api yg Hilang
• Hukum berjuang/beramal dlm berjamaah

Sejak Abdullah Azzam syahid, Maktab Khidmat al Mujahidin (terletak di Peshawar) mengumpulkan berbagai petikan khutbah dan ceramahnya kemudian dibukukan sehingga mencapai 50 judul, diantaranya;

• seri Tarbiyah Jihadiyah Wal Bina’ yg mencapai 26 jilid,
Hijrah dan I’dad 3 juz/jilid.
Fi Zhilali Suratti Taubah 2 Juz.
• Fiqh dan Ijtihad dlm Jihad 3 jilid
• Perkataan-perkataan dari Garisan Api pertama 3 jilid
• Dibawah Gelora peperangan 4 jilid
• Pengajaran dari Sirah Rasulullah SAW
• Keruntuhan Khilafah dan Pembinaan kembali

Judul-judul di atas adalah merupakan buku-buku yg penting saja sedangkan di sana terdapat berpuluh-puluh lagi buku-buku karangan As-syahid dan buku2 yg ditulis mengenainya. (Arrahmah.com)